Yoongi mendongak ke langit, matanya mengernyit, tangannya terangkat menghalangi sinar matahari dari membakar wajahnya. Hari ini sangat cerah. Tidak ada satupun gumpalan awan di langit. Panasnya membuat keringat mengucur di dahi dan pipi Yoongi.
Pakaian sekolahnya terasa lengket dan gatal. Dikibas-kibaskannya tangannya ke dalam kemejanya dari bawah, berharap dengan melakukannya bisa mengusir gerah dari perut dan dadanya.
"Yoongichi! Sini!!!" Sebuah suara yang manis dan sangat dikenalnya terdengar memanggilnya.
Yoongi berlari menghampiri gadis yang berjongkok di pojokan sekolah yang tersembunyi. "Kau bolos lagi?"
"Kau sendiri, rajin sekali sekolah. Padahal keluargamu kaya raya." Gadis berambut sepinggang itu melemparkan puntung rokoknya ke tanah. Berdiri, lalu menginjaknya.
"Kalau begitu kau seharusnya rajin sekolah karena kau tidak sekaya aku." Yoongi tertawa mengejek. Mengambil rokok dari tasnya lalu mulai menyulutnya.
"Aku tidak butuh sekolah." Gadis itu berpose, lalu mulai menari berputar-putar. "Aku akan jadi idol terkenal. Lalu menikah dengan CEO kaya, dan jadi nyonya sosialite selama sisa hidupku."
Yoongi terkekeh. Menghembuskan asap rokoknya perlahan-lahan. "Tidak segampang itu. Kau lupa, ayahku pemilik K-Entertainment. Perempuan yang punya cita-cita sepertimu itu jumlahnya jutaan."
"Masukkan aku ke agency ayahmu donk. Aku sudah audisi berkali-kali, tapi tidak lolos." Gadis itu duduk di sebelah Yoongi. Menggelendot manja. Yoongi bisa mencium parfumnya yang beraroma musk, seperti parfum pria.
"Jadi pacarku dulu." Yoongi menatapnya penuh arti. Senyum miringnya tampak menggoda.
"Tidak mau." Gadis itu berdiri, menepiskan tanah dari roknya, lalu mengambil tasnya. "Mau kau tanyakan seribu kali pun aku tidak akan mau jadi pacarmu. Jangan kau kira aku tidak tahu. Ayahmu cuma akan menurunkan perusahaannya ke kakakmu itu, Seokjin oppa. Atau malah ke anak favoritnya, si Namjoon."
Yoongi meludah. Rasa marah luar biasa meyeruak naik hingga lehernya tercekat. Tapi kepada gadis ini, anak kelas 1 yang berani menolak dirinya, kakak kelas favorit terkaya di sekolah, ia tidak pernah bisa marah. Gadis ini adalah kelemahannya.
"Mau kemana?" Yoongi bertanya pendek.
"Audisi. Ada agency baru dibuka, harusnya kesempatanku lebih besar." Ia melangkah menuju ke gerbang sekolah.
"Kudoakan kau gagal lagi!" Yoongi berteriak sambil tertawa. Gadis itu hanya menjawab dengan mengacungkan jari tengahnya ke Yoongi sambil terus berjalan menjauh.
Itulah hari terakhir Yoongi melihat cinta pertamanya itu di sekolah. Keesokan harinya gadis itu tidak pernah datang lagi. Kabar angin beredar bahwa ia lolos audisi dan pindah ke sekolah lain yang lebih dekat dengan agency-nya.
Dalam sekedip mata Yoongi kini berada di ruang kerjanya. Plakat bertuliskan "KIM YOON GI, Direktur Utama" dari blok marmer berwarna hitam ada di hadapannya. Yoongi sedang memandangi layar tablet yang dipenuhi oleh foto sebuah girl group.
Sebuah pukulan tak kasat mata serasa menghantam dadanya, membuatnya sesak napas dan kesakitan. Wajah itu. Wajah yang selalu dirindukannya selama bertahun-tahun, menatapnya balik dan memberikan senyum lebar padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pandora's Dating Agency: Yoongi's Story [COMPLETED]
Romance⚠️ 21+ 🔞🌚 Underage jangan baca ⚠️ LeeHana adalah perempuan dengan impian yang sederhana, membawa keluarganya keluar dari jurang kemiskinan. Yang dimilikinya hanyalah semangat untuk meraih impian sebagai selebriti, sesuatu yang sudah dijalaninya be...