19. Yoongi XVI

872 48 61
                                    

"HAH?!?! BOYGROUP?"

Joy, Irene, Wendy, Yeri, Seulgi, Jem, Zimi dan Soori menjerit tertahan dan melongo. Jeritan kompak mereka bahkan terdengar jelas diantara dentaman musik elektronik yang dimainkan DJ di night club ini.

Malam ini aku mengatur pesta perayaan buat kami semua. Aku, Sea Me dan Jaemida.

Dua minggu lalu Jem, Zimi dan Soori didebutkan kembali sebagai grup bernama Jaemida*. Kali ini mereka menggunakan nama asli mereka Jaeeun, Miah dan Dahee. Tapi aku masih hampir selalu memanggil mereka dengan nama panggung lama mereka. Kurasa sudah kebiasaan, setelah tujuh tahun bersama, nama-nama itu seakan sudah melekat di kepalaku.

Debut mereka terbilang sukses. Lagu mereka berhasil memasuki 10 besar tangga lagu di Korea. Performance mereka pun mendapat tanggapan hangat.

Sungguh aku bangga sekaligus bahagia dengan keberhasilan mereka.

Tiga hari dari sekarang Sea Me akan comeback. Lalu dua minggu setelahnya, variety show ku akan mulai ditayangkan.

Sungguh, kami semua membutuhkan pesta.

Melalui Manajer Song, aku mengetahui kalau KimTaehyung, adik Yoongi yang dulu kutemui di perkebunan adalah pengurus dari jaringan night club milik keluarga Kim.

Sejujurnya, aku masih sedikit takut dengan Taehyung. Aku masih ingat matanya yang bergairah dan seringai ganas di bibirnya melihat anak buahnya menyiksa orang lain.

Ketika akhirnya aku memberanikan diri untuk mengontaknya, aku terkejut karena ia masih ingat padaku. Dengan sangat ramah ia membantuku membuat reservasi di salah satu night clubnya. Menurut promosinya, nightclub bernama TrinkaTrinka ini ramah idol.

Ia bahkan berani menjamin keamanan dan privacy kami.

Tentu saja kami tidak bisa keluar tanpa persetujuan bos besar, KimYoongi. Ia langsung mengiyakan saat kami menyatakan ingin membuat perayaan bersama di nightclub, di saat bersamaan ia tidak mengijinkan Cupid untuk bisa bergabung dengan alasan "Mereka harus latihan."

Padahal Sea Me dan Cupid akan comeback di hari dan music show yang sama.

Saat itu Joy langsung menchatku. "Tuh kan. Yakin aku, Direktur Kim tahu sesuatu soal kau dan Seoho."

Rasanya aku ingin menangis. Seoho terus menyinggung betapa ia ingin bertemu lagi di setiap percakapan kami. Aku sendiri merasa aku seakan menjadi perempuan penggoda yang menggantungkan statusnya.

Padahal, aku juga sangat ingin bertemu. Tapi kalau Joy benar, aku tidak ingin seluruh member Cupid menanggung konsekuensi dari Yoongi.

Jadi yang bisa kulakukan hanyalah mengangguk menerima keputusan Yoongi, dan mencoba untuk tidak memikirkannya.

Malam ini terasa sangat menyenangkan. Kami berkumpul di satu private room yang cukup luas. Suara musik terdengar samar, membuat kami bisa mengobrol dengan bebas.

Saat ini, kami hanyalah karyawan. Dan topik kesukaan karyawan apalagi kalau bukan menggosipkan bosnya. Begitu juga kami, cerita demi cerita tentang Yoongi mengalir deras tanpa filter.

Sampai aku kelepasan menceritakan tentang sugar baby kesayangan Yoongi sebelum Joy, yang menurut Seokjin adalah...

"Laki-laki?" Joy merengut. "Direktur Kim sama cowok? Dan dia menemui cowok itu waktu masih bersamaku?"

Zimi menyeloroh. "Sebenarnya nggak apa-apa kok, Joy. Selama memakai kondom terus."

Joy menggeleng-geleng. "Kukira sainganku hanya sesama perempuan." Ia melirikku. "Ternyata semua laki-laki di kantor juga sainganku?"

Pandora's Dating Agency: Yoongi's Story [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang