6. Yoongi III

1.2K 68 62
                                    

"Hana, tolong pastikan semua meja sudah rapi ya. Dan siapkan bunga segar buat hiasannya."

"Siap, Bos!"

Aku mengambil lap, lalu membersihkan semua meja. Kurapikan posisi kursi-kursi, lalu kupotong-potong bunga segar yang baru datang, kumasukkan ke vas mungil yang tersedia di semua meja.

Bosku menyapukan jemarinya ke salah satu meja. Tersenyum puas. Lalu dibaliknya tulisan di pintu dari "CLOSED" menjadi "OPEN".

Aku bergegas memakai celemekku, berdiri di belakang meja kasir dengan senyum di wajahku.

Langit masih kemerahan, matahari baru saja terbit.

Cafe tempatku part time ini, menawarkan menu breakfast. Jadi, aku harus sudah hadir di cafe jam 5 pagi, 1 jam sebelum jam buka.

Lelah? Tentu saja. Apalagi karena untuk mendapatkan uang lebih aku sering mengambil double shift malam di minimarket. Yang berarti aku akan baru sampai dorm jam 1 pagi.

"Selamat datang. Silakan pesan disini." Sepasang muda mudi datang bergandengan tangan, memesan kopi dan croissant.

Lokasi cafe ini dekat dengan kampus, jadi buka pagi memang menjadi kelebihan kami. Seperti biasa, konsumen datang satu persatu. Membuatku tidak sempat bahkan untuk berhenti bergerak sejenak.

Selewat jam 9, saat cafe-cafe lain mulai buka, arus konsumen semakin jarang. Aku mengambil kesempatan itu untuk membuka ponselku.

Aku membuka chat itu, yang ku-pin agar selalu ada di paling atas.

Tidak ada perubahan di chat nya. 3 bulan sudah Yoongi tidak pernah menghubungiku lagi.

Malam itu begitu aneh. Kuakui, aku mabuk saat menciumnya. Tapi, aku bersumpah, ciuman itu hanya sesaat. Bibirku hanya menempel ke bibirnya. Tidak lebih.

Tapi setelahnya, aku tidak bisa mengingat apapun. Blackout. Seakan bibirnya mengandung racun yang membiusku.

Keesokannya, aku terbangun sendirian di sebuah kamar motel. Pakaianku rapi, lengkap. Kamar motel dan tempat tidurnya rapi, bersih. Hanya sisa air di kamar mandi yang menunjukkan kalau ada yang mandi disana.

Satu-satunya petunjuk kalau Yoongi sempat berada di kamar itu bersamaku hanyalah secarik sobekan kertas bertuliskan nama dan nomer teleponnya yang diletakkannya di bantal.

Tentu saja yang langsung kulakukan waktu itu adalah menchatnya

Tentu saja yang langsung kulakukan waktu itu adalah menchatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

3 hari kemudian aku menchatnya lagi.

3 hari kemudian aku menchatnya lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pandora's Dating Agency: Yoongi's Story [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang