61. Yoongi XXXXXVIII

431 33 10
                                    

Yoongi menghampiri pria muda berkemeja garis-garis biru yang kancingnya dibuka sampai perut. Memperlihatkan kaus hitam band heavy metal didalamnya. Tidak serasi dengan rantaian kalung emas ala hip-hop yang menjuntai di lehernya.

Ia mendecih jijik.

"Kau yang bersama Jenna?" Ia bertanya tajam.

Pria itu menatapnya balik dengan kening berkerut. "Aku tidak mengerti apa maksudmu."

"Kau yang bersama perempuan berambut pink itu?" Yoongi menunjuk Jenna yang menatap mereka dengan khawatir.

"Aku tidak mengenalnya." Laki-laki itu kembali menggeleng.

"Lalu apakah kau naksir dia? Atau mungkin kau naksir aku?"

"Orang gila kau."

"Kenapa kau terus-terusan memperhatikan kami?"

"Aku tidak mengerti apa yang kau katakan."

"Ohya? Kenapa setiap kali kau mengangkat ponselmu, temanku ini menerima pesan di ponselnya?"

"Jangan asal bicara kau!!!"

Yoongi nyengir. "Aku hampir tidak pernah asal bicara." Dipencetnya tombol telepon di ponsel yang digenggamnya, terdengar sayup nada sambung. Dan ponsel pria itu mulai memainkan nada dering.

Yoongi tersenyum miring. Mematikan ponsel Jenna, lalu memasukannya ke sakunya. "Kau yang menyuruhnya untuk memerasku?"

Topeng pria itu luruh sepenuhnya, ia menatap Yoongi dengan mata liar berapi-api.

"Apa dia kasih tau aku ini siapa?"

"Kau mantan pacarnya. Kau kaya. Kau tinggal di apartemen mewah."

"Oh oke. Tapi apa dia kasih tau seberapa kayanya aku? Atau apa yang bisa kulakukan pada kecoak sepertimu?"

Laki-laki itu berdiri, berpose mengancam di hadapan Yoongi.

Pengunjung lain di cafe mulai merasakan gelagat tidak baik. Mulai terdengar gumaman tidak nyaman. Pegawai cafe mulai saling dorong, tidak ingin menjadi yang harus memisahkan perkelahian.

Yoongi nyengir. Tangannya mengepal. "Aku tidak akan mengulangi ini lagi. Tinggalkan Jenna."

"Kau pikir kau siapa, bangsat?"

"Kau tau siapa aku. Mantan pacarnya."

"Dan aku pacarnya."

Yoongi tertawa mencemooh. "Pacarnya yang tidak sanggup menghidupinya sampai harus menyuruhnya memeras mantan pacarnya?"

Laki-laki itu mendengus.

"Paling tidak, waktu aku bersamanya, sepeserpun aku tidak pernah makan uang pacarku." Ejekan Yoongi semakin tajam.

Didorongnya dada pria itu dengan satu jarinya. "Tidak seperti laki-laki tidak punya harga diri ini."

Kepalan tangan pria itu melayang. Yoongi berkelit, langsung membenamkan kepalannya di perut lawannya.

Jeritan dan suara meja dan bangku bergeser langsung terdengar memenuhi ruangan.

Begitu kacau. Jeritan panik Jenna berusaha menarik tangan pacar barunya, berpadu dengan teriakan histeris pegawai cafe menelepon polisi.

Belum lagi si manajer cafe yang turut membentak marah mengusir mereka, diantara pukulan, tendangan dan makian yang terlontar diantara keduanya.

Entah bagaimana, akhirnya keduanya terpuruk di aspal jalanan.

Yoongi menjilat darah di bibirnya. Kemejanya terbuka hingga dada, kancingnya hilang terenggut. Ia mengerang kesal. Ini kemeja favoritnya.

Tapi Yoongi yakin ia akan menang. Ia tidak sejagoan Taehyung dalam berkelahi. Tapi ternyata pria ini benar-benar payah.

Pandora's Dating Agency: Yoongi's Story [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang