44. Yoongi XXXXI

544 28 25
                                    

"Aahhhnnn...terus...lebih dalam lagi... Uuuhhh..." Aku membenamkan wajahku di bantal.

Kasur ini begitu empuk, menenggelamkan kedua tangan dan lututku yang menyangga tubuhku. Pinggulku terangkat tinggi. Dua tangan mencengkeramnya kuat.

"Aheung... Hanaaa..." Seoho mendesah. Tangannya berpindah, menjambak rambutku dan melingkari leherku. Menarik tubuhku semakin dalam menerimanya.

Aku mencengkeram seprai dengan begitu kencang, kukuku menusuk telapak tanganku sendiri.

Setiap dorongan tubuh Seoho, mengantarkan rasa sakit yang menjalar ke tulang punggungku. Menyebar ke seluruh tubuhku.

Enak sekali, senyum tidak pernah hilang dari wajahku. Napasku, seirama dengan hempasan pinggulnya.

"Seoho...terus..jangan berhenti..." Aku merengek ketika ia tiba-tiba keluar dari tubuhku. "Masukkan lagi...please..."

Ia berbisik di telingaku. "Hana, aku mau itu."

Aku tahu pasti yang ia inginkan. Sudah begitu lama ia memintanya. "Iya, lakukan saja."

Perlahan ia memasukiku dari belakang. Aku merintih. Tapi ia menarik wajahku dan menciumku. "Fuck...pertama kalinya anal denganmu." Ia menggeram di mulutku.

Aku mengelus pipinya. "Aku suka...terus...kau enak..."

"Kau tidak pernah berikan izin." Pelukan Seoho mengencang. "Aku hebat melakukan ini."

Aku mengigit bibirnya. "Pastinya. Kalau tidak mantan tunanganku itu tidak akan menidurimu bertahun-tahun."

"Fuck you." Seoho menggeram di mulutku.

"Oh yes baby, fuck me." Aku tertawa, memagut bibirnya lebih keras.

"Tentu sayangku..." Ia mendesis. "I'll fuck you hard."

Gerakannya lebih lambat daripada sebelumnya, gesekan kasar lebih terasa, keluar masuk tubuhku.

Satu tangan Seoho membimbing tanganku, merayap ke sela kakiku, mendorong jemariku memasuki tubuhku sendiri. Merasakan irama dirinya melalui dinding tipis di dalam tubuhku.

Mataku terpejam, berusaha menahan semua deraan di tubuhku. Seoho di belakang, jemariku di depan. Satu tangannya di payudaraku, jemarinya di mulutku. Lidahnya di leherku, giginya menggerigit pelan.

"Enak?" Ia mengerang. "Kenapa diam?"

"Mmmhhh..." Erangan tertahan memaksa keluar dari bibirku yang terkatup rapat.

Aku bisa merasakan bibirnya menelusuri bahuku, lalu giginya menghunjam ke dagingku.

"FUCK!!!...enak Seoho...kau enaaak..." Gigitannya seakan menjadi trigger yang membuatku tidak bisa lagi menahan diriku. "Make me cum...Aaaahhh..."

Dengan kuat ia membalikan tubuhku, naik ke atasku, melepas kondomnya, mengangkat kakiku tinggi, lalu membanting tubuhnya memasukiku.

"Kau mau keluar di dalam lagi?" Aku terengah.

"Lebih enak." Seoho meringis. Pinggulnya menghantam keras tubuhku. "Kau minum pil kan sekarang?"

Aku memeluk lehernya, kakiku naik melingkari pinggangnya. "Eugh...iya, tanpa kondom, lebih enak."

Terasa gerakannya yang mulai terpatah-patah. Gigitannya kembali membenam di bahuku, tanganku.

Perlahan aku menelusuri punggungnya. Turun ke bawah tubuhnya, mengelus bokongnya yang bulat.

Menarik tubuhnya, masuk semakin dalam. Kakiku membuka semakin lebar, kewanitaanku menjepitnya semakin kuat.

Tiba-tiba ia keluar dari tubuhku, menjejalkan dirinya ke depan wajahku. "Buka mulutmu."

Pandora's Dating Agency: Yoongi's Story [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang