Trigger Warning: Mengandung adegan kekerasan fisik dan seksual.
- - - 💠💠💠 - - -
Untuk pertama kalinya Jenna merasa dirinya terancam saat melihat Yoongi menerjang ke arahnya.
Ia orang yang supel, bahkan dalam waktu singkat, ia mengetahui dari gosip pegawai bagaimana temperamen Yoongi dahulu. Peralatan kantor yang hancur, karyawan yang dimaki-maki, klien yang digebuki.
Tapi selama mereka bersama, Yoongi terlihat bisa mengatur kemarahannya dengan baik.
Ataukah, itu hanya topeng?
Jenna menjerit ketakutan, berusaha melompat mundur menjauhi Yoongi tapi kakinya terbelit selimut dan ia terguling jatuh.
Ia merasakan Yoongi menimpanya, menerkam bahunya. Dengan geram ketakutan, ia menendang-nendang hingga Yoongi terlepas.
Kepanikan menguasainya saat ia tersaruk merangkak secepatnya berusaha menjauh. Ratapan panjang keluar dari mulutnya saat jambakan yang kuat membuatnya terpelanting.
Jenna terhempas ke lantai, kepalanya membentur dengan keras. Untuk sekejap, pandangannya menghitam, berganti menjadi rasa sakit yang menjalar ke seluruh tubuhnya membuat tangisnya serta merta pecah.
Tangis yang langsung berubah menjadi cegukan rasa putus asa saat dilihatnya Yoongi justru tertawa lebar dengan mata membelalak, mencengkeram lehernya begitu kencang hingga ia tidak bisa bernapas.
"Kenapa kau begitu cantik? Dan begitu palsu?" Yoongi medesis, menatap wajah oval yang cantik jelita di hadapannya. Wajah yang sempurna, hidung yang mungil, mata yang bulat, dagu yang runcing. Tapi semuanya adalah hasil kerja para dokter di Gangnam.
"Wajahmu ini...seperti hidupku. Kau tau?" Yoongi dipenuhi kegilaan yang membuatnya terengah. Cekikannya terlepas, kini tangannya menepuk-nepuk pipi Jenna. "Semua orang pikir hidupku indah. Tapi semuanya palsu."
Jenna terbatuk-batuk hebat. Yoongi bahkan tidak memberinya kesempatan untuk mengatur napas. Langsung direnggutnya tubuh perempuan itu dan dibantingnya ke tempat tidur.
Tapi Jenna bukanlah orang yang akan diam saja.
Dengan bentakan-bentakan marah, kakinya menyepak-nyepak, tangannya menepis tangan Yoongi yang berusaha menyentuhnya. Didorongnya dada Yoongi kencang-kencang, menggeliat-geliat berusaha melepaskan diri. Menggigit, mencakar. Segalanya.
Tapi semuanya gagal. Yoongi yang kurus dan ringkih, tetap jauh lebih besar dan kuat dibandingkan Jenna. Tamparan, jambakan, dan cekikan membabibuta mendarat di wajahnya.
Saat akhirnya terdengar suara kain terkoyak, Jenna menyerah.
Dengan sisa tenaganya ia mencengkeram tangan Yoongi yang merobek camisole satin yang ia pakai.
Tidak ada gunanya menanyakan apa yang sebenarnya terjadi. Saat mereka pergi sore tadi untuk party malam tahun baru, Yoongi baik-baik saja.
Hingga ia menerima pesan misterius di ponselnya saat mereka makan malam. Segalanya berbalik menjadi mimpi buruk.
"Apa yang kau inginkan?" Jenna mendesis.
"Kau." Yoongi menggeram.
"Apa yang kau inginkan dariku?"
"Buka kakimu dan berlakulah seperti pelacur yang baik. Karena itulah kau!" Yoongi meringis.
Jenna menggigit bibirnya. Pria yang beberapa jam lalu melamarnya, kini memakinya dengan kata-kata yang sangat melukainya.
Ia tidak yakin lagi dengan segalanya. Apakah Yoongi masih dendam padanya? Itukah kenapa ia menerbangkannya ke langit ketujuh, lalu menghempaskannya ke jurang terdalam?
KAMU SEDANG MEMBACA
Pandora's Dating Agency: Yoongi's Story [COMPLETED]
Romance⚠️ 21+ 🔞🌚 Underage jangan baca ⚠️ LeeHana adalah perempuan dengan impian yang sederhana, membawa keluarganya keluar dari jurang kemiskinan. Yang dimilikinya hanyalah semangat untuk meraih impian sebagai selebriti, sesuatu yang sudah dijalaninya be...