Cahaya matahari membanjiri kamar tidur yang didesain bagaikan istana kerajaan Eropa tersebut. Klasik dan mewah.
Di tempat tidur besar bertiang 4 dengan kelambu tebal bertasel, Dora duduk sambil mengerjakan sesuatu di tabletnya. Tubuhnya hanya dilapisi selimut putih polos. Punggung telanjangnya tertutupi rambut panjangnya yang terurai.
Tangan Hermes mengelus punggung itu. merasakan kulitnya yang lembut.
Dora berbalik sambil tersenyum. "Sudah bangun?" Suaranya begitu merdu. Ia berbicara dalam bahasa Yunani kuno yang kini sudah punah.
"Kau sangat mempesona." Hermes mengagumi kekasihnya selama 300 tahun itu. Tangannya bergerak mengelus bahunya, tangannya.
Dora menggeliat kegelian, tertawa kecil. "Gombal. Kau kan juga ikut menciptakanku."
Hermes bangkit lalu menyandarkan kepalanya di bahu Dora. Manusia perempuan pertama. Diciptakan ribuan tahun lalu oleh para dewa. Dilimpahi dengan segala keindahan dan kepandaian. Tapi, dilemparkan ke bumi sebagai bagian dari rencana balas dendam para dewa yang murka karena manusia mulai enggan memuja mereka.
Pandora dikutuk, karena tidak menuruti perintah Zeus untuk tidak membuka kotak yang dibawanya sebagai hadiah pernikahannya dengan Epimetheus, melepaskan segala kemalangan ke umat manusia yang sebelumnya hidup bagaikan di surga. Ia seharusnya mati.
Untunglah, dewa Prometheus berhasil menyelamatkannya. Pada saat Pandora meminum ambrosia, minuman emas para dewa, ia menjadi manusia abadi. Dan takdir membawanya bertemu Hermes di satu pertunjukan balet di kota Paris pada tahun 1700-an.
Sejak saat itu, mereka tidak terpisahkan.
"Kau sedang mengerjakan apa?" Hermes mengeluskan kepalanya manja.
"Proyekmu." Dora menoleh sedikit, mencium kepala Hermes. "Hermes, apakah pria tua itu benar-benar akan meninggal?"
"Tuan Kim maksudmu?"
Dora mengangguk. "Tumben, kau sangat kejam."
Hermes tertawa. "Tidak. Dia sehat. Sangat sehat. Itu kerjaan Morpheus, si dewa mimpi. Morpheus membuat dia terus mengalami mimpi kalau dia sekarat, sampai akhirnya dia sangat percaya kalau dia sakit."
"Kasihan." Dora cemberut.
Hermes merasa gemas. Gadis ini sangat penuh kasih sayang. Inilah yang membuatnya jatuh cinta setengah mati. "Ya, bagaimana lagi? Kalau Tuan Kim tidak sakit, dia tidak akan ribut menyuruh anaknya menikah."
Dora mengangsurkan tabletnya ke depan Hermes. "Aku tidak tahu, para kemalangan ini sudah bereinkarnasi berapa kali, yang pasti kekuatan mereka sangat besar."
Dizoom-nya satu foto yang diam-diam diambilnya saat pertemuan. Foto itu memperlihatkan keluarga Kim yang dilingkupi kabut pekat berwarna hitam dan merah tua.
"Fuck, sekuat itu aura buruk mereka?" Hermes terbelalak, merebut tablet itu dari tangan Dora.
Dora menghela nafas sambil mengangguk. "Logikanya, para reinkarnasi kebahagiaan juga memiliki aura sepekat itu. Jadi aku mencari perempuan-perempuan yang mempunyai aura putih pekat seperti susu."
"Kau menemukan mereka?"
Dora mengangguk. Ia membuka slide show di tabletnya. Slide show itu menampilkan foto paparazi beberapa perempuan yang diselimuti kabut putih bagaikan awan dan keterangan lokasi dan jam.
"Aku bahkan tidak perlu memasang-masangkan mereka. Mereka sebenarnya dekat, beberapa bahkan sudah saling kenal. Mungkin mereka seperti magnet, saling menarik."
Hermes menggeser-geser slide itu. Membanting tubuhnya ke kasur. "Ini sungguh terlalu bagus untuk menjadi kenyataan."
"Ini akan sangat sulit." Dora menghela napas. "Kekuatan mereka sangat besar. Akan banyak masalah sebelum akhirnya aura mereka melemah dan bisa dipengaruhi aura pasangannya." Dora mengelus tangan Hermes. "Aku akan butuh banyak bantuan darimu sepertinya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pandora's Dating Agency: Yoongi's Story [COMPLETED]
Romance⚠️ 21+ 🔞🌚 Underage jangan baca ⚠️ LeeHana adalah perempuan dengan impian yang sederhana, membawa keluarganya keluar dari jurang kemiskinan. Yang dimilikinya hanyalah semangat untuk meraih impian sebagai selebriti, sesuatu yang sudah dijalaninya be...