5. Yoongi II

1.2K 70 71
                                    

Jemari Yoongi menyisir rambut hitam yang halus itu dengan lembut saat ponselnya tiba-tiba berbunyi.

Diambilnya ponselnya, lalu dibacanya pesan yang masuk dengan tangannya yang terbebas.

Akhirnya setelah 2 minggu, datang juga pesan yang ditunggunya. Senyum puas muncul di wajahnya. Sikap lembutnya sontak menghilang. Serta merta ia menarik rambut itu, membuat kepala pemiliknya terbenam makin dalam di antara pahanya.

"Hmpfh...hmpfh..." Gadis itu mulai meronta-ronta. Tapi Yoongi justru tersenyum makin lebar, mengeraskan jambakannya.

Lidah gadis itu membelit kejantanannya dengan liar. Giginya menggoresnya dalam usahanya melepaskan diri. Yoongi meringis, sedikit perih.

Dilepaskannya jambakannya. Gadis itu membebaskan diri, terbatuk-batuk hebat. "Enak, Joy?" Yoongi menyingkirkan rambut yang menutupi wajah cantik itu.

Gadis itu, Joy, salah satu member girlgrup Sea Me, menyeka bibirnya."Sepertinya apapun yang ada di ponselmu lebih menarik dibandingkan aku." Ia merajuk.

Joy berbaring miring di sebelah Yoongi. Tidak ada sehelai benang pun menutupi tubuhnya yang indah. Jemarinya yang dimanicure sempurna, langsung menggenggam kejantanan Yoongi dan mulai mengelusnya.

"Bolehkah aku tahu berita baik apakah itu, Yoongi Oppa?"

"Oppa? Siapa yang memberimu izin memanggilku Oppa?" Yoongi meremas bokong Joy sekeras-kerasnya. Bekas telapak tangan memerah tercetak di kulit putih mulus.

Joy merintih halus. "Apakah dalam suasana begini aku tetap harus memanggilmu Direktur Kim?"

Yoongi menaiki tubuh langsing itu, duduk di perutnya yang rata. Ia mulai meremas-remas dada yang sintal itu, menjilatinya, lalu mulai mengulum putingnya.

"Ahhhrn..." Joy mulai merona, dan geliat tubuhnya semakin sensual.

"Ya. Selalu panggil aku Direktur Kim. Karena kau pegawaiku."

Ia mengecup bibir gadis itu pelan seraya berbisik. "Aku akan segera bertemu lagi dengan seseorang yang sudah bertahun-tahun kutunggu."

"Kau menggantiku?" Joy cemberut.

"Kau kan memang selalu tergantikan."

"Jahat."

"Aku selalu seperti ini. Kenapa kau tetap naik ke tempat tidurku?"

"Karena Sea Me tergantung pada dirimu." Joy Tersenyum imut. Jemarinya membelai pipi Yoongi.

"Juga tas mahal koleksimu itu." Yoongi balas mencemooh.

Joy memeluk leher Yoongi. "Direktur Kim, memang murah hati sekali."

Yoongi terkekeh. "Dasar pelacur." Pikirnya dalam hati. Tapi, ia sudah biasa. Joy bukan satu-satunya perempuan, atau laki-laki, yang berusaha meraih karir impian mereka dengan menawarkan diri mereka kepada Yoongi.

Joy, tidak mengecewakan di ranjang. Dan dia idol yang profesional. Yoongi tidak merasakan sedikitpun kerugian.

Ia membalikkan tubuh Joy hingga menelungkup, lalu diangkatnya pinggulnya tinggi-tinggi. Didorongnya kejantanannya masuk dengan satu hentakan keras.

"Ugh!" Yoongi mengernyit. Masih terlalu kering.

"ARGH!!!..." Joy pun meraung kesakitan. Jemarinya meremas seprai dan tubuhnya menegang. "Aheung...uhhh...sakit...mmmhhh..."

Yoongi mulai bergerak, maju mundur. Sedikit demi sedikit, ia merasakan Joy semakin licin. Tapi rasa pedih di kejantanannya masih terus terasa. Ia mendesah. Enak. Ia suka sedikit sakit begini.

Pandora's Dating Agency: Yoongi's Story [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang