72. Yoongi XXXXXXIX

452 16 23
                                    

Trigger warning: Chapter ini mengandung konten bxb

- - - 💠💠💠 - - -

Yoongi membaca pesan di layar ponselnya, lalu perlahan mengetuk pintu di hadapannya.

Ia berdiri. Menunggu. Tangannya naik hendak mengetuk lagi, tapi ia mengurungkannya.

"Ketuk sekali." itu perintahnya. Maka ia sekarang akan berdiri disini, menunggu.

Menunggu sampai masternya membukakan pintu dan mengizinkan masuk. Tapi bahkan apabila pintu ini tidak dibuka sampai kapanpun, Yoongi akan tetap menunggu di depannya.

Terdengar ceklik suara pegangan pintu. Tawa lebar langsung muncul di wajah Yoongi.

Sepasang tangan menariknya ke dalam, sedetik kemudian membantingnya keras.

Semua udara seakan dihempas keluar dari paru-parunya saat punggungnya menghantam tembok. Ponselnya terlapas dari tangannya, berkelotak menghantam lantai.

Sepasang tangan pucat merengkuh wajahnya, menciuminya dengan bersemangat.

"Aaah..." Yoongi membuka mulutnya, mengundang kekasihnya itu untuk membenamkan lidahnya lebih dalam lagi

"Kenapa kau lama sekali..." Seoho mengerang. Melepaskan ciumannya lalu menampar pelan pipi Yoongi. "Nanti Hana keburu datang."

Ciuman demi ciuman mendarat di wajah Yoongi. "I miss you so so so much!"

Bibir tebal itu kembali memagut bibir Yoongi. Lalu mengecup hidungnya. Setelahnya lidahnya mencumbu lidah Yoongi. Lalu melepaskannya lagi untuk merasai lehernya.

Yoongi menggigit bibirnya, melemparkan kepalanya ke belakang, menawarkan lehernya untuk dimangsa.

Dan Seoho menerimanya. Menggigitnya, menghisapnya. Menjilatinya, mengecupinya.

"Eungh..." Yoongi mengerang. Tangannya mencengkeram bahu Seoho kencang-kencang. Kakinya terasa lemas, dan tubuhnya mulai meliuk, menekan balik tubuh Seoho.

Menggeliat penuh gairah saat Seoho mulai melepaskan jaketnya, merobek t-shirtnya lalu menciumi bahu telanjangnya.

Yoongi memejamkan matanya, ia serasa bermimpi. Suara robekan terdengar lagi, kini remasan kencang merajam dadanya, lidah yang kasar menyusuri perutnya.

Yoongi meremas kotak rokok dalam saku celananya. Ia ragu, apakah Seoho melupakan tugas yang diberikannya.

Gigitan kecil di pinggangnya membuat Yoongi terengah. Brengsek. Ia tidak ingin ini berakhir. Tapi, pikirannya juga tidak tenang. Tugasnya yang diberikan masternya belum selesai.

Akhirnya ia mengulurkan kotak rokok yang penyok itu. "Seoho, rokoknya nggak ada."

"Hah? Rokok apa?"

Jawaban Seoho membuat Yoongi semakin bingung.

"Kau kan suruh aku belikan rokok. Tapi disini rokok yang kau mau tidak ada." Tangannya mulai gemetar. "Aku mencari sampai jauh sekali...maaf..."

Seoho merebut rokok itu lalu melemparkannya asal-asalan. "Fuck. Siapa yang butuh rokok ini?"

Seoho menyeringai, tangannya merogoh ke dalam celana Yoongi, membelai kejantanannya yang mulai menegang. "Rokok milikmu ini jauh lebih enak."

Tapi Yoongi tidak bisa bereaksi, mematung dengan antisipasi berlebihan. Seoho tidak seperti biasanya, dan Yoongi tidak bisa membaca langkahnya.

Apakah ini hadiah? Tapi kenapa Seoho memberinya hadiah, ia gagal melaksanakan tugasnya. Jadi ini hukuman? Tapi kenapa Seoho seperti sangat bersemangat untuk bercinta dengannya.

Pandora's Dating Agency: Yoongi's Story [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang