73. Yoongi XXXXXXX

715 18 17
                                    

"Hai, oppa." Aku tersenyum lebar, mengencangkan genggamanku di tangan Seoho.

Yoongi terkejut melihat kami. "Ada apa ini? Bangsat! Kalian mengerjaiku?"

"Ssst..!" Aku meletakkan jariku di depan bibirku, lalu menunjuk ke bawah. "Be a good puppy."

"Jelaskan padaku." Yoongi mendesak dengan kesal. Tapi tetap berlutut. "Kenapa kalian bersama?"

"Sssh...Yoongichi, anjing tidak bisa bicara." Kali ini Seoho yang berbicara. Nada suaranya dingin dan memaksa.

Tawa miring perlahan naik di wajah Yoongi. "Kalian berdua akan main denganku?"

Seoho melirikku, melipat bibirnya. "Hana, puppymu pintar tapi nakal."

Aku meraih tali yang menjuntai ke lantai, yang tersambung ke choker di leher Yoongi. "Puppyku sepertinya memang senang dihukum."

Kuikatkan tali itu ke kaki kursi kayu berat tepat di seberang tempat tidur. Kutarik-tarik, kursi tersebut tidak bergeming.

Aku menyeringai, ini akan sangat menyenangkan.

Perlahan kulepaskan dress bohemian longgar yang membungkus tubuhku. Di baliknya, lingerie yang baru saja kubeli membungkus tubuhku. Bahan kulit terjalin dengan rantai dan sabuk. Sangat minim dan tidak menutupi apapun yang seharusnya ditutupi.

Seoho menjilat bibirnya. "Nice. Rekomendasi Jimin selalu pas."

"Sekarang kau, tunjukkan milikmu." Aku menyentuh dada Seoho.

Ia menurunkan celananya sambil menyeringai. Aku terperangah melihat apa yang ada di baliknya.

Ia tidak mengenakan dalaman apapun, hanya chastity cage* berkilau membungkus penisnya.

"Kau menyimpan ereksimu buatku?" Aku tidak bisa menahan diri untuk mengelus chastity cage mungil itu.

"Sakit." Ia memagut bibirku. "Bebaskan aku, dan aku akan buat kau sangat bersyukur aku mastermu."

Sontak aku memeluknya, dan balas mengulum bibirnya lebih kencang.

Entah bagaimana aku bisa membuka kandang besi itu menggunakan kunci yang awalnya tergantung di lehernya walaupun bibir kami tidak pernah berpisah.

Dan saat tanganku mulai bermain dengan kejantanannya, kami saling mengerang di mulut satu sama lain.

Dadaku seakan meledak. Tidak kusangka sebesar ini kerinduanku padanya. Satu tahun aku berusaha menahan diri. Hanya untuk menyerah karena satu sentuhan kecil.

Dan kurasa Seoho pun merasakan hal yang sama. Lidah kami merasai apapun yang bisa kami rasa, tangan kami menyentuh apapun yang bisa kami sentuh.

Tidak lama sebelum ia berlutut diatas tempat tidur dengan mulutku terbenam diantara kakinya. Menggeram dan menggumam, merasakan tubuhnya merajam tenggorokanku.

"Ngh... master... fuck me..." Aku mengerang.

"Master? Hana, ini permainan apa? Kasih tau aku..." Shit, aku terlalu terlena hingga lupa Yoongi masih ada disana.

Seoho menjambakku, menarik kepalaku hingga bangkit di sebelahnya. "Aku masternya Hana, Yoongichi."

Aku meliriknya. Mata Seoho berkilau ganas. "Dan kau, anjing tidak berguna. Kau mau diam saja mistressmu kuperlakukan seperti ini, hah?"

Yoongi menggeram, lalu menjerit. Ia menghambur kearah kami, tapi terpelanting karena tali di lehernya tertambat.

Ia bangkit. Lalu kembali menghambur maju. Terdengar kursi itu berderak, juga dengking Yoongi tercekik.

Pandora's Dating Agency: Yoongi's Story [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang