Jemariku menelisik jejeran gaun malam yang sangat indah. Berkilauan karena tatahan kristal dan berpotongan asimetris yang unik.
"Kau butuh gaun lagi, Hana?" Suara ramah itu terdengar dari belakangku.
"Hoseok oppa." Aku berbalik sambil tersenyum lebar pada sesosok pria jangkung berambut pelangi yang memakai kemeja putih berenda dan celana warna tembaga menonjolkan kakinya yang panjang.
Kami berpelukan sesaat lalu bertukar kecupan kecil di pipi kanan dan kiri.
"Buat red carpet apa lagi sekarang?"
"The Korea Drama Awards, oppa."
"Waw! Kau dapat undangan? Hebat juga kau, baru setahun kan karirmu."
Ia membuka kulkas kecil di bawah meja resepsionis di butik ekslusifnya. Dikeluarkannya dua botol sparkling water, yang lalu diletakkannya bersama dua gelas di meja mungil di tengah ruangan.
Aku mengambil sesuatu dari tasku. "Salah! Aku dapat nominasi Best New Actress!" Aku menggoyangkan amplop berwarna hitam itu sambil tertawa lebar.
Mata Hoseok membulat lebar. "Benarkah? Gila! Yoongi hyung pasti menyelamatkan negara di kehidupannya dulu. Demi apa artis baru main dua drama bisa langsung dapat nominasi?"
Aku cemberut. "Oppa jahat. Aku aktris yang bagus."
Hoseok mendekat. "Hahaha. Tentu aku tahu." Tatapan matanya beralih dari wajahku ke dadaku.
Aku membalikkan tubuhku. Meraih satu gaun berwarna hijau dengan motif daun dan bunga dari taburan kristal. "Oppa mau dandani aku lagi tidak?"
"Matamu itu ya, bisa tahu gaun termahal di lemari." Hoseok tertawa. "Kau tahu, kau sudah terlalu sering memakai gaunku sampai kau ini dikira muse atau brand ambassador ku."
"Kenapa tidak kita resmikan saja kalau begitu?" Aku menatapnya penuh arti.
Hoseok membuang muka. "Tidak, tidak. Maaf Hana. Tapi levelmu belum mencapai standar untuk menjadi muse atau brand ambassador ku."
Aku merapatkan bibirku. "Ya sudah, Oppa, tidak apa-apa." Aku mengembalikan gaun itu kembali ke raknya. "Aku mengerti. Daripada publik salah sangka, aku akan cari gaun lain saja."
Aku meminum sparkling water yang sudah dihidangkannya. "Kalau begitu, aku pergi dulu ya, Hoseok oppa. Sepertinya aku harus ke beberapa butik hari ini."
Saat aku hendak berjalan keluar, tangan Hoseok meraih bahuku. Menghentikan langkahku. "Kau tidak mau lihat gaun yang lain?"
Aku menurunkan tangannya dari bahuku. "Tidak. Terima kasih."
Tapi Hoseok kembali merengkuh bahuku, membimbingku ke ruangan lain di belakang show room butiknya. Ini ruang kerjanya. Beberapa manekin terbalut pakaian setengah jadi. Potongan-potongan kain bertebaran di lantai. Mesin jahit berjejer di salah satu dinding dan meja gambar di dinding lainnya.
Ia masih terus berjalan, melewati ruangan itu memasuki ruangan lain yang lebih kecil. Dindingnya dihias mural ala street graffiti, meja kerja hitam polos dengan laptop warna emas tampak mencolok. Ini ruangan tempat ia mengurusi bisnisnya.
Ada 3 manekin di pojok ruangan. Ketiganya terbalut gaun yang tampak provokatif. Gaunnya berwarna pastel, seksi dengan belahan dada rendah, roknya menggembung, kombinasi kulit, renda dan kain halus. Rocker dan manis secara bersamaan.
"Aku ingin mengenalkan konsep baru untuk London Fashion Week tiga bulan lagi." Ia menyentuh salah satu gaun. "Kau tahu, London itu pusatnya kebudayaan punk."
"Aku butuh tahu bagaimana reaksi publik buat desainku yang agak berbeda ini." Ia memeluk bahuku, sambil menunjuk ke manekin. "Daripada gaun hijau yang biasa saja itu, bagaimana kalau ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pandora's Dating Agency: Yoongi's Story [COMPLETED]
Romance⚠️ 21+ 🔞🌚 Underage jangan baca ⚠️ LeeHana adalah perempuan dengan impian yang sederhana, membawa keluarganya keluar dari jurang kemiskinan. Yang dimilikinya hanyalah semangat untuk meraih impian sebagai selebriti, sesuatu yang sudah dijalaninya be...