"LAGI nunggu dijemput?"
Gea celingak-celinguk dengan wajah herannya.
"Gue gak ngomong sama pager, lho."
Gea mengangguk kecil. "Oh, ngomong sama saya?"
Andra terkekeh. "Baku banget sih, pake saya-sayaan. Santai aja."
"Tapi, kalo sayang-sayangan sih boleh banget." lanjutnya.
Gea hanya tersenyum kecil, terpaksa.
"Dijemput sama pacar?"
Gea menggeleng. "Gak punya pacar."
Andra menepuk tangannya sekali. "Wah! Jadi pacar gue, yuk? Nanti gue yang anter pulang, anter ke KUA juga boleh."
"Ah harusnya tadi gak gue jemput aja ya. Andra siap sedia mengantar, 'kan?"
"Woy, Bang!" Andra menyapa sambil ber-high five dengan Shaidan.
"Lama banget." gerutu Gea dengan wajah yang sudah cemberut.
"Ketiduran." balasnya enteng.
"Thanks ya, Dra, udah nemenin adik gue." kata Shaidan sambil menepuk pundak Andra.
Andra mengangguk.
"Kok kenal, Bang?"
Shaidan menoleh kepada Gea. "Iyalah, pacar lo 'kan ini."
Gea memukul punggung Shaidan dengan kencang, lalu melengos pergi meninggalkan Shaidan dan Andra.
"Sorry ya, Dra. Si Gea emang meresahkan."
Andra tersenyum miring. "Gak pa-pa lah, Bang. Pelan-pelan aja, gue juga lagi berusaha kok."
Shaidan terkekeh. "Mulai dari nol lagi?"
Andra meringis. "Ya mau gimana lagi, gue belum mau mundur."
Shaidan mengacungkan kedua ibu jarinya. "Mantep! Sabar-sabar ya, Dra. Udah dapet lampu ijo dari gue, kok."
"Pak supir, cepetan dong! Mau saya kasih bintang kecil?" teriak Gea dari dalam mobil.
Shaidan menggeleng-gelengkan kepalanya. Mau heran, tapi ini adiknya sendiri. Dari kecil memang sudah aneh. Lagi sakit saja masih menyebalkan, bagaimana sembuhnya.
"Dih, bintang kecil udah kayak lagu anak-anak aja." gumam Shaidan.
Andra sudah tertawa saat mendengar teriakan Gea tadi, merasa gemas dengan perempuan yang sedang melongokkan kepalanya itu dari jendela mobil.
"Yaudah, cabut dulu ya gue. Majikan udah bawel."
Andra terkekeh. "Yo, hati-hati, Bang."
Tak sengaja matanya bertatapan langsung dengan Gea yang juga sedang menatapnya. Hanya 3 detik, karena Gea langsung menutup kaca mobilnya.
Mobil Shaidan sudah menjauh, tapi Andra masih berdiri mematung di tempatnya.
"Kalau gue capek nunggu lo, gimana ya, Ge?"
•••
"Assala— eh itu mau diapain?"
"Kelarin dulu salamnya napa!" tegur Mami.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEANDRA
Teen FictionIni tentang Gea dan Andra. Gea adik kelasnya Andra, sementara Andra kakak kelasnya Gea. Andralie Zafran, si kakak kelas tengil yang menyukai Sargea Wulandari. Punya setumpukan sepatu milik Gea, yang sayangnya hanya sebelah. Gea suka yang berbau Kor...