GEA berjalan seorang diri menuju kantin untuk mengisi perutnya yang sudah bergejolak meminta makan.
Sesampainya di kantin, Gea menaikkan kedua alisnya saat melihat Dimas melambai-lambaikan kedua tangannya ke arahnya.
Gea menunjuk dirinya, memastikan apakah benar Dimas melambai-lambaikan tangannya untuknya. 'Kan tengsin Gea kalau sampai salah sangka, nanti dikiranya ge-er.
"Iya elo, Ge. Duduk sini aja sama gue."
Gea melangkahkan kakinya menuju meja yang ditempati Dimas.
"Lo sendirian, Kak? Temen-temen lo ke mana?"
Dimas menelan es teh manisnya dulu sebelum menjawab. "Lagi pada nyebat noh di taman belakang."
Gea manggut-manggut. "Lo gak ikutan?"
Dimas nyengir. "Sayang duit. Bokap gue belum transfer uang bulanan."
"Eh lo gak mesen?"
"Gue males mesennya nih. Pesenin dong, Kak."
Dimas mencebikkan bibirnya. "Dasar mageran. Yaudah mau pesen apa?"
"Es jeruk sama mie ayam."
Sambil menunggu Dimas mengantarkan pesanannya, Gea memainkan ponselnya.
Baru beberapa menit memainkan ponselnya, Gea sudah mematikan ponselnya kembali. Resiko jomblo, hp Gea sepi sekali. Setelah menekan hati pada postingan Oppa-Oppanya, Gea langsung mengantongi kembali ponselnya.
"Nih makanan lo, dimakan ya biar gembul."
"Thanks, Kak."
Gea menarik nampan berisi pesanannya, lalu mulai menambahkan sambal pada mie ayamnya.
"Udah kali jangan banyak-banyak, cabe mahal." cetus Dimas.
Gea melirik sinis Dimas, lalu mengaduk mie ayamnya.
"Pulang sekolah lo jadi ikut gue gak?"
Gea mengangguk. "Jadi, mumpung Mama sama Papa belum pulang."
"Gak izin orang tua lo?"
"Gak usah lah, nanti malah gak dibolehin."
Dimas menyentil kening Gea. "Ga berkah lo gak minta izin orang tua."
"Bacot banget ah."
Dimas mengusap pipinya. "Ih gak usah pake nyembur kali!"
Gea melempar sedotan ke arah Dimas. "Makanya diem napa, jangan ngajakin ngobrol mulu. Gak liat apa gue lagi makan?"
Dimas terkekeh gemas, lalu mengacak rambut Gea.
•••
"Oy, Ge!"
Gea tersentak saat tangan Dimas menepuk pundaknya begitu ia keluar dari kelasnya.
"Dih, kok lo udah mangkir di sini aja sih, Kak?"
Dimas nyengir. "Kan pas bel bunyi gue langsung tancap gas ke kelas lo. Kelas lo lama banget keluarnya, padahal udah bel pulang."
"Bu Hayati tuh ngedongeng mulu gak tau waktu." gerutu Gea.
"Yaudah ayo."
"Gue bawa motor, Kak. Nanti gue ikutin motor lo dari belakang aja ya."
"Motor lo di parkiran sekolah, 'kan?"

KAMU SEDANG MEMBACA
GEANDRA
Teen FictionIni tentang Gea dan Andra. Gea adik kelasnya Andra, sementara Andra kakak kelasnya Gea. Andralie Zafran, si kakak kelas tengil yang menyukai Sargea Wulandari. Punya setumpukan sepatu milik Gea, yang sayangnya hanya sebelah. Gea suka yang berbau Kor...