56

177 18 3
                                    

"JHONSON sama Zwitsal gak dianiaya, 'kan?"

"Siapa?"

"Si kucing, lho."

Andra terkekeh. "Kok namanya kayak merk produk bayi?"

"Kepikirannya cuma itu, soalnya mereka juga masih bayi, 'kan."

"Udah dimasak bokap, dijadiin sate."

Gea berdecak. "Sadis amat bapak lo."

Andra tersenyum kecil. "Mau lihat kucingnya?"

Gea mengangguk. "Mau sih, tapi Abang jemput."

"Yaudah, ditungguin aja. Kalau Abang lo mau ikut, ya ayo."

Tiba-tiba Gea tersenyum miring. "Ayo sekarang aja."

"Abang lo?"

"Biarin dia ketar-ketir nyariin gue."

Andra tertawa, lalu menjitak dahi Gea. "Bandel lo."

Setelah itu Gea menunggu Andra yang sedang mengambil motornya di parkiran.

"C'mon, kita kabur!" kata Gea sambil berbisik, membuat Andra lagi-lagi harus menahan gemas.

"Demi ayang, rela deh nanti kena omel calon abang ipar." gumam Andra.



•••

Setelah turun dari motor, Gea mengekor di belakang Andra.

"Tuh, lagi dimainin adik-adik gue."

Di pekarangan rumah Andra, terlihat dua adik Andra yang sedang berlari kecil mengejar kucing-kucing itu.

Satu kucing berlari ke arah Gea, yang langsung saja Gea tangkap.

"Kenapa kejar-kejaran, Shai?" tanya Andra pada salah satu adiknya.

"Mam." jawab si adik sambil mengangkat wortel yang ada di tangannya.

Andra terkekeh. "Ini kucing, Shai, bukan kelinci. Kucingnya gak makan wortel."

"Eh, Na! Sini, jangan dikejar lagi. Nanti nyamperin sendiri kok kucingnya." Kali ini Andra memanggil Naina, kembaran Shaina.

Gea sudah tertawa kecil di tempatnya berdiri. Siapa yang tidak terhibur melihat dua anak kecil yang sedang kejar-kejaran dengan kucing.

Gea berjongkok saat Naina sudah menghampiri Andra.

"Ini, mau pegang kucingnya gak?" tawar Gea.

Naina mengangguk, lalu mendekati Gea. Tangannya terulur untuk membelai kepala kucing yang ada di gendongan Gea.

"Kucing, kucing." kata Shaina sambil menunjuk kucing yang sedang dibelai kembarannya.

Tangan Gea melambai, menyuruh Shaina mendekat ke arahnya juga. "Sini, ikutan main sama kucingnya."

"Kak, kucing yang satunya tolong ambilin dong." kata Gea.

Andra mengangguk, lalu mengambil kucingnya yang hampir keluar dari pagar rumahnya.

"Main di belakang yuk. Yang ini kucingnya bandel, mau keluar rumah terus."

Gea mengangguk, lalu mengikuti Andra bersama dengan Shaina dan Naina di kedua sisi Gea.

"Dikasih makan apa kucingnya?"

GEANDRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang