24

936 59 3
                                    

"UDAH sana lo pulang!"

"Gak bilang makasih?"

Gea menaikkan alisnya. "Gue gak nebeng sama lo ya. Gue pulang pake motor gue sendiri, ngapain makasih ke lo."

Andra mendesis. "Pantat gue sakit nih gara-gara tendangan lo."

"Salah lo sendiri mesum begitu. Macem om-om pedo."

Andra membelakangi Gea. "Lo gak mau ngelusin pantat gue?"

Gea melotot. "NAJIS."

Andra tertawa, lalu menyodorkan tangan kanannya ke depan muka Gea yang sudah melongo tak paham.

"Salim. Calon suami mau pulang nih."

Dan terjadi lagi sepatu yang melayang mengenai perut Andra.

Melihat itu, dengan jahil Andra mengambil sepatu yang tergeletak di tanah. Dengan cepat Andra berlari menjauh dari rumah Gea.

Gea menganga sambil melihat kaki kanannya yang terbungkus kaus kaki.

"ANDRA SIALAN, PENCURI SEPATU!"

•••

"Eits dateng juga nih si bucin." ujar Zikri yang melihat Andra turun dari motor tukang ojek online.

"Nih kunci motor lo."

Andra menepuk bahu Bayu. "Thanks, bro!"

"Gimana? Udah kenyang pedekate sama Gea?" kata Aldo sambil terkekeh.

Andra tertawa kecil. "Gak ada kata kenyang kalo udah deketin Gea."

Perkataan Andra membuat teman-temannya menyorakinya, bahkan ada beberapa pula dari mereka yang mendorong tubuh Andra dan mengatakan betapa bucinnya cowok itu.

"Lo beneran suka sama Gea apa cuma main-main nih?" tanya Bayu.

Andra mengedikkan bahunya. "Beneran suka lah. Kalo gak suka ngapain juga gua tembak dia waktu itu."

Zikri terkekeh, lalu menepuk pundak Andra. "Sabar ya, bro. Belum luluh aja itu si Gea."

"Lagian lo deketin anak orang begitu. Bukannya bikin anak orang terkagum-kagum sama lo, malah bikin sensi." kata Aldo sambil mengunyah kacang kulit.

"Tenang aja. Gue udah punya banyak sepatu Gea nih." ujar Andra.

"Terus mau buat apaan?"

Andra menatap Bayu, Aldo dan Zikri bergantian. "Mau gua santet."

"WOO ELING CUY ELING. SAKING STRESSNYA DITOLAK GEA LO GAK BOLEH SESAT GINI, DRA!"

"PERLU GUE SEMBUR GAK NIH SI ANDRA?"

"BABEH GUE USTADZ NIH. YOK SINI KE RUMAH GUE BIAR LO DIOBATIN BABEH GUE."

Andra tertawa sambil mengusap telinganya. Bisa kena tuli mendadak Andra dengar teriakan ketiga temannya yang gak selow itu.

Andra berhenti tertawa saat melihat layar ponselnya yang menyala, menampilkan nama 'Kanjeng Mami' di layarnya.

Andra menggeser icon hijau di ponselnya, lalu mendekatkan ponselnya pada daun telinga.

"Kenapa, Mi?"

GEANDRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang