04

2.1K 89 2
                                    

"MOLNING cemua."

Shaidan mengetuk dahi Gea menggunakan centong sayur yang belum dipakai.

"Jidat gue yang seksi ini perasaan kena timpuk lo mulu Bang. Hayati lelah Bang diginiin mulu, bunuh hayati di kedai es krim Bang,"

Shaidan menepuk keningnya, lelah dengan segala sikap alay adiknya ini. Mamanya dulu saat mengandung Gea mengidam apa sih?

Papanya yang tadi sedang asik membaca koran paginya itu lantas melipat korannya kala mendengar kegaduhan dari kedua anaknya itu, lagi-lagi seperti ini.

Mamanya datang dari dapur, lalu duduk dengan santainya.

"Ma, Gea dulu dilahirinnya sungsang ya?"

Gea menganga, wah Abangnya ini minta digibeng.

Belum sempat Mamanya menjawab, Gea sudah lebih dulu memasukan sesendok sambal ke dalam mulut Shaidan yang kebetulan sedang mangap. Lalu setelah itu ia lari keluar rumah.

Dalam hati, Gea menghitung.

"1..."

"2..."

"3!"

"GEA SARAP, DURHAKA LO! GUE KEPRET LO GEA!"

•••

Pagi tadi Gea ke sekolah naik angkutan umum. Ia lupa mencuri kunci mobil milik Abangnya lagi.

Sekarang Gea sudah ada di kelasnya, masih ada setengah jam lagi untuk memulai kegiatan belajarnya. Gea datang terlalu pagi hari ini, biasanya Gea akan datang sekitar 2 detik menjelang bel masuk.

Kalaupun ia datang pagi-pagi sekali, ia akan berbuat hal ajaib dahulu sebelum masuk kelas.

Gea melipat kedua tangannya di atas meja, lalu menelungkupkan kepalanya dilipatan tangannya.

"Hoy bangun lo,"

Gea menengadah, bola matanya memutar malas setelah ia melihat siapa pemilik suara yang barusan mengusik tidurnya, "Ngapain kesini lo? Sono lo pergi, ganggu lo nyet!"

"Heh, kurang asem! Sopan dikit dong sama yang lebih tua, gini-gini gue itu kakak kelas lo ya." balasnya tak terima atas sikap Gea barusan.

Gea bangkit dari kursinya, lalu dengan kasar menarik tangan orang itu. "Keluar lo ah, mual gue liat lo pagi-pagi begini."

Belum sempat cowok itu memprotes, namanya sudah dipanggil duluan oleh temannya yang saat ini sedang berdiri di ambang pintu.

"Andra, cepetan masuk kelas! Ada Pak Botak tuh lagi otw, ayo ah cabut, jangan ngapelin adek kelas mulu!"

Andra mendengus, sementara Gea menabok lengan Andra kencang, "Udeh sono lo balik, daripada kena tendang gue, mau lo?"

Andra mengacak rambut Gea dengan gemas, lalu mengerling jahil. "Ok, sampai ketemu di kantin ya, sayang."

Gea bergidik, antara ngeri dan geli. Hah, emang sarap kakak kelas Gea itu.

Sekarang Gea sudah tidak mood lagi untuk tidur. Gea melangkah keluar kelas, tidak memedulikan ketua kelasnya yang sudah dari tadi memperingatinya untuk tetap di kelas dan tidak membuat ulah, tapi bukan Gea namanya jika menurutinya begitu saja.

GEANDRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang