HARI ini Gea datang ke sekolah pagi-pagi sekali, ia jadi harus menunggu lama hingga bel sekolah berbunyi.
Harusnya hari ini ia mengantar Shaidan ke Stasiun, tapi cowok itu tidak memperbolehkannya dengan alasan: Gea tidak boleh tertinggal pelajaran.
Alhasil sekarang dirinya sudah duduk di bangku depan kelas dengan wajahnya yang masam.
Masih banyak teman kelasnya yang belum datang, jadinya Gea memilih untuk menunggu di depan kelas.
"Padahal jam segini harusnya masih bisa makan dessert di rumah." gerutu Gea.
Karena bosan, akhirnya Gea beranjak dari bangku. Ia berjalan menuju toilet.
Belum sampai di toilet, samar-samar Gea mendengar namanya disebut. Sumber suaranya dari dalam ruang UKS yang saat ini sedang dilewati oleh Gea.
Diam-diam ia mengintip ke dalam, terlihat ada 4 orang siswi di sana.
"Si Saras tiba-tiba pindah gini, kita jadi keteteran piket UKS sama pembagian tugas PMR."
Sejauh ini masih tentang Saras, Gea belum mendengar lagi namanya disebut atau memang dia hanya salah dengar?
"Lagian dia 'kan pinter, kok sukanya sama yang bobrok sih? Gue kira tipenya yang pinter, sopan, gak begajulan. Eh, ternyata si kakak kelas itu."
Gea sudah ingin melanjutkan langkahnya yang tertunda ini saat merasa pembahasan mereka tidak ada sangkut pautnya dengan dirinya, tapi ia urungkan ketika satu orang di dalam sana membuka suara.
"Tapi gue kesel juga sih sama Gea. Denger cerita dari Saras aja kayak langsung geli gitu sama Gea."
"Iya sih, kasihan juga Saras. Dia suka banget sama Kak Andra, tapi orang itu malah ngejar Gea mulu."
"Kayak caper gak sih dia? Sok-sok nolak, tapi gue lihat-lihat deket terus ah sama Kak Andra. Sengaja aja kali biar Kak Andra penasaran, kalau udah dapet juga ditinggalin tuh si Gea."
"Iya sih, biasanya cowok-cowok badboy kayak Andra cuma mau main-main aja."
"Si Saras udah keburu panas kali ngeliat Andra sama Gea, makanya pindah."
Gea berdecak pelan. "Pagi-pagi udah ngegibah. Gak tau aja mereka, si Saras minggat dari sekolah gara-gara kasus kriminal."
Sudut bibirnya tersungging saat melihat tempat sampah yang ada di depan UKS. Lalu, ia menendang tempat sampah itu, membuat keempat manusia yang ada di dalam ruangan itu terlonjak kaget.
"Syukurin, gue tambahin tuh kerjaan piket kalian." kata Gea, sambil melanjutkan langkahnya menuju toilet.
•••
"Ge, lo ke kantin kok gak nungguin gue sih?"
Gea mendelik. "Nyamperin gue terus lo. Emangnya gak ada temen, apa?"
"Lo sendiri? Emangnya punya temen?" tanya balik Brita sambil tersenyum miring.
Gea tak berkata lagi, ia kembali meminum es jeruknya.
"Eh, masa si Dimas gak masuk hari ini."
"Palingan dia kerja. Tau sendiri, kalau uangnya udah abis dia gila kerja." katanya santai.
Brita melirik ponsel Gea yang menyala di atas meja.
"Tuh, ada yang nelpon."

KAMU SEDANG MEMBACA
GEANDRA
Teen FictionIni tentang Gea dan Andra. Gea adik kelasnya Andra, sementara Andra kakak kelasnya Gea. Andralie Zafran, si kakak kelas tengil yang menyukai Sargea Wulandari. Punya setumpukan sepatu milik Gea, yang sayangnya hanya sebelah. Gea suka yang berbau Kor...