12

1.1K 67 2
                                    

"GEA, bangun. Ini udah pagi, Gea."

Gea menggeliat kecil. "Apasih, Ma? Gea udah sholat subuh kok."

"Harusnya, habis sholat subuh itu tadarus kek, atau gak, mandi gitu. Jangan malah tidur lagi dong, Ge!" Fara menyibakkan cover bad yang dipakai Gea.

"Iya Ma, iya. Five minute." jawab Gea dengan lesu.

Fara menarik tangan Gea, sehingga Gea terduduk lemah. "Ini hari senin. Kamu gak upacara? Cepetan mandi, nanti telat!"

Gea mendengus, dan dengan langkah yang sedikit sempoyongan ia berjalan menuju kamar mandi.

Tak butuh waktu yang lama untuk menyelesaikan ritual paginya. Hanya butuh tiga puluh menit saja Gea selesai dengan mandi paginya. Tiga puluh menit gak lama, 'kan?

Gea menuruni tangga dengan langkah terseok-seok. Matanya mengerjap-erjap, dengan bibir yang menganga, lalu mengatup lagi.

"Cepetan abisin sarapannya. Udah telat tau!" omel Fara sambil menyodorkan sepiring nasi putih beserta omelette.

Untuk yang kesekian kalinya, Gea menguap. Tangannya mendorong pelan piring yang ada di meja. Kemudian kepalanya ia telungkupkan di atas lipatan tangannya.

Fara berkacak pinggang sambil memegang spatula. "Mau makan apa mau Mama sambit pake spatula ini, Gea?"

Dengan malas Gea menegakkan tubuhnya. Punggungnya ia senderkan ke senderan kursi yang didudukinya.

"Papa udah berangkat kerja dari tadi, eh kamu malah malas-malasan kayak begini." celoteh Mamanya itu.

"Ngantuk, Ma." rengek Gea.

"Siapa suruh nontonin Oppa-Oppa sampai larut malam!"

Gea mencibir. Mamanya ini bisa tidak sih, sehari aja enggak ngomel? Masih pagi udah di hadiahi celotehan dari sang Ibu Ratu.

"Lho, siapa suruh dulu waktu Mama ngandung aku, ngidamnya nonton drama Korea. 'Kan jadi kebawa sampe sekarang."

Fara menggeram kesal. Si Gea ini kok ngebalas mulu sih. Nyari ribut mulu deh Gea. "Gea! Ini udah jam tujuh kurang sepuluh. Mau berangkat jam berapa kamu, Gea?!"

Gea nyengir. Ah, masalah telat-telat gini mah udah biasa buat Gea. Jadi Gea sama sekali tak ada rasa panik sedikit pun. Lagian 'kan di sini Gea yang sekolah, yang telat juga Gea sendiri. Tapi kok ini malah Mamanya yang heboh?

•••

"Wow, telat!" serunya saat melihat pintu gerbang yang sudah tertutup rapat, ditambah dengan satpam yang sudah nangkring manis di pos dekat gerbang.

Gea menjentikkan jarinya, lalu tersenyum miring. Ia mengendarai kembali mobilnya ke rumah sepupunya yang tak jauh dari sekolah.

Setelah selesai menitipkan mobilnya itu, Gea kembali ke sekolah. Jangan kira Gea akan bolos dan memilih mengungsi di rumah sepupunya itu. Karena yang ada, tante yang tak lain adalah adik dari Mamanya itu akan melapor kepada Mamanya yang cantik jelita itu. Dan berakhir dengan si Mama yang kembali melapor kepada sang Tuan Besar—Papanya.

Gea sudah bersiap pada posisinya. Posisi? Iya, posisinya saat ini sudah ada di luar gerbang masuk halaman belakang sekolah. Matanya mengawasi sekitar, takut kalau-kalau guru pengawas atau bahkan guru BK memergokinya.

Aman!

Gea bersiap untuk menaiki pagar yang tinggi menjulang itu. Sesekali menggerutu karena roknya yang menyangkut di kawat pagar.

GEANDRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang