4

143 17 2
                                    


"Ternyata ayah main-main ya dibelakang bunda?" tanya Taehyung membuat Tn. Jeo bingung.

"Main-main? Maksud kamu apa?" tanya Tn. Jeo.

"Udah dari kapan ayah punya perempuan simpenan?" tanya Taehyung lagi.

Refleks YN menoleh ke arah Taehyung saat pertanyaan Taehyung semakin membahayakan.

"Kamu ngomongin apa sih Taehyung?" tanya Tn. Jeo lagi.

"Ini cewe simpenan ayah kan? Ngaku! Berani-berani nya ayah hianatin bunda, ayah ga mikir gimana perasaan bunda kalau tau ayah gini?" ucap Taehyung sambil menunjuk YN.

YN, Tn. Jeon, dan Tn. Jeo sontak terkejut mendengar ucapan Taehyung. Namun setelah itu mereka tertawa karena ucapan konyol Taehyung.

"Kok malah ketawa? Ayah, Tae serius!" Taehyung.

"Lo bego atau gimana sih? Gue bukan simpenan ayah lo!" ujar YN.

"Hah? Tadi lo bilang-" Taehyung.

"Yakali serius, gue cuma bercanda!" YN.

"CK, Taehyung. Kamu ga sopan nuduh YN gitu, minta maf cepat!" suruh Tn. Jeo.

"Kok jadi Tae yang minta maaf? Harusnya kan dia, siapa suruh ngomong gitu tadi!" ujar Taehyung.

YN menatap Taehyung malas, ia pun menghampiri Tn. Jeon dan duduk di sebelah ayahnya itu.

"Kamu ngomong apa sama Taehyung, hm?" tanya Tn. Jeon.

"Gaada kok yah, hehe. Dia aja terlalu serius," jawab YN.

"Minta maaf, Taehyung," ujar Tn. Jeo.

Taehyung menghela napasnya kasar.

"Maaf," ucapnya singkat.

"Yang benar, kurang jabat tangan," ucap Tn. Jeo.

"Harus banget ya?" tanya Taehyung.

"Harus!" Tn. Jeo.

"CK, nyusahin," gumam Taehyung.

Ia pun mendekat ke arah YN dan meminta berjabat tangan.

"Ngapain lo? Minta sumbangan?" tanya YN.

"Eh mulutnya!" tegur Tn. Jeon.

"Wah, gatau diri nih anak," ucap Taehyung.

"Ya lo sendiri ga jelas, mana ada minta maaf kayak gitu!" cibir YN.

Tn. Jeon menoleh ke Tn. Jeo, mereka sama-sama menggelengkan kepala mereka melihat tingkah YN dan Taehyung.

"Makanya sini dulu tangan lo! Baru gue minta maaf!" ujar Taehyung.

Dengan hati yang kesal YN pun mengulurkan tangannya.

"Gue minta maaf udah ngira lo-" Taehyung menjeda kalimatnya sebentar lalu berbisik kepada YN.

"-Lonte" lanjutnya.

"Sialan," umpat YN.

Tanpa sadar keduanya saling menatap satu sama lain dengan kedua tangan mereka yang masih belum terlepas.

"Ekhem!"

Satu detik kemudian YN dan Taehyung pun saling menjauh, mereka sama-sama terlihat salah tingkah.

"Mereka keliatan cocok," bisik Tn. Jeo membuat Tn. Jeon mengangguk.

"Udah yuk yah, kita pulang. YN capek!" ujar YN.

"Iya kita pulang, Jeo-ah kami pulang dulu ne? Jangan lupa untuk nanti malam," pamit Tn. Jeon.

"Tentu saja Jeon, aku akan datang," ucap Tn. Jeo.

"YN pulang dulu ya pak," pamit YN.

"Iya YN, hati-hati dijalan," balas Tn. Jeo.

YN mengangguk, ia menoleh ke arah Taehyung yang sedari tadi menatapnya sinis.

"Gue colok juga lama-lama mata lo!" ujar YN.

"Udah-udah, baru juga minta maaf," ucap Tn. Jeon.

⚪⚪

"Gimana hari pertama kamu sayang?" tanya Tn. Jeon saat mereka dalam perjalanan pulang.

"Hm, lumayan. YN udah punya kenalan satu orang," jawab YN.

"Namanya siapa?" tanya Tn. Jeon.

"Lee Jeno, kayaknya dia baik," jawab YN lagi.

"Loh, Taehyung? Kan sekelas sama kamu," ucap Tn. Jeon.

"Nggak, dia nyebelin!" ujar YN.

"Ga boleh gitu, gimana pun juga ayahnya teman baik ayah. Masa YN gitu," Tn. Jeon.

"Tapi memang nyebelin yah! Dikelas YN sempat ngomong sama dia terus dia bilang YN ga jelas, mana langsung pergi aja lagi," adu YN.

"Awas loh nanti jadi suka," goda Tn. Jeon.

"Ih! Gaakan!" sahut YN.

"Liat aja nanti, ayah udah sering bilang kalau kita ga boleh terlalu benci sama sesuatu. Nanti kena karma sendiri," ujar Tn. Jeon.

"Oh iya, nanti malam ikut ayah ya? makan malam sama Tn. Jeo," ajak Tn. Jeon.

"Gamau ah, nanti ketemu sama tu cowok lagi," tolak YN.

"Oke, ayah anggap jawaban kamu iya." Tn. Jeon.

"Ish ayah!" YN.

AssistantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang