Wanita paruh baya itu dengan santainya berlalu meninggalkan Taehyung dan YN setelah mengatakan hal buruk tentang mereka."Kurang ajar!" umpat Taehyung.
Ia menoleh, menatap YN yang tengah memejamkan matanya seperti menahan sesuatu.
"Sayang..." panggil Taehyung.
"YN?"panggil Taehyung lagi.
Taehyung memegang kedua bahu YN agar gadis itu menghadap kearahnya. Dan benar saja, air mata YN mengalir membasahi kedua pipinya.
Gadis itu menangis, suasana hatinya benar-benar buruk sekarang. Perasaannya pun tidak tenang, ia takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
"Aku takut..." YN.
Taehyung memeluk YN dan mengelus punggung YN agar tenang. Sebenarnya ia juga merasakan hal yang sama, namun tidak ingin ia tunjukkan.
"Tadi malam kata bunda, ayah kamu ga mutusin apa-apa. Dia bilang butuh waktu buat mikir apa yang terbaik buat kamu. Jadi, masih ada kesempatan buat kita. Percaya sama aku, ayah kamu pasti bisa ngertiin perasaan kamu."
"Soal ucapan perempuan tua tadi, gausah dipikirin. Dia cuma orang ga jelas, jangan percaya ramalan-ramalan gitu. Oke?"
Taehyung menghapus air mata YN yang tidak kunjung berhenti. Yang terpenting sekarang, ia harus bisa menenangkan diri YN agar tidak terjadi hal yang macam-macam.
"Tapi, kalau kita memang ga ditakdirkan sama-sama gimana, Tae?? Jangan terlalu optimis, aku takut itu malah ga baik buat kita..." ucap YN.
Taehyung sadar, ia tidak bisa hanya memikirkan keinginan nya saja. Namanya hidup, terkadang apa yang kita inginkan tidak sesuai dengan apa yang sudah ditakdirkan.
Mereka harus membicarakan bagaimana jika nanti mereka bersama atau pun sebaliknya, bagaimana jika nanti mereka tidak bersama.
"Aku ga minta kita pisah, tapi gimana kalau ternyata kita memang harus pisah? Apa kita harus bener-bener lupain perasaan kita? Atau-"
"Kita buat takdir baru."
"Maksudnya?" tanya YN.
"Kalau memang kamu harus nikah sama Jinwoo, aku tunggu kamu sampai kalian cerai. Setelah cerai, kita bisa sama-sama lagi." jawab Taehyung.
Melihat reaksi YN yang terlihat terkejut membuat Taehyung terkekeh kecil.
"Gila ya, idenya?" Taehyung.
"Kamu serius mikir gitu?" tanya YN.
"Mungkin iya." Taehyung.
"Memangnya kamu mau nikah sama aku yang udah janda?" tanya YN.
"Mau kamu janda atau engga, kalau itu kamu, aku gaakan nolak," jawab Taehyung.
YN tertawa sesaat sambil membersihkan wajahnya. Taehyung memang gila, gila karenanya.
"Kamu gila, ya. Tapi aku suka," ujar YN.
Taehyung tersenyum, setidaknya ia memiliki satu rencana walaupun terdengar sedikit gila.
"Aku serius, kok. Bila perlu aku bisa ngomongin ini sama Jinwoo, dia harus tau kalau seharusnya dia ga hadir di hidup kamu. Apalagi mau rebut kamu dari aku, aku bisa minta dia buat perjanjian kalau nanti kalian cuma nikah sementara," ujar Taehyung.
"Memangnya dia mau?" tanya YN.
"Kita liat nanti sore, biar aku bicarain ini sama dia. Intinya, kamu ga boleh murung. Aku gamau liat kamu sedih." Taehyung.
YN tersenyum, mencoba untuk meyakinkan dirinya sendiri agar mengikuti ucapan Taehyung.
"Iya-iya, ga sedih lagi."
Skip sore hari>>
Jinwoo menatap heran Taehyung dan YN yang memintanya datang ke cafe. Sekarang tepat pukul lima sore, dan sekitar setengah jam yang lalu, Taehyung meminta Jinwoo untuk datang karena ingin membicarakan sesuatu.
"Jadi, apa yang mau lo bicarain?" tanya Jinwoo.
"Sebenarnya gue bingung mau ngomong dari mana, tapi ini masalah perjodohan lo sama YN," jawab Taehyung.
"Ada apa?" tanya Jinwoo lagi.
"Sebentar, sebelum itu gue mau nanya," potong YN.
"Sebenarnya lo nerima perjodohan itu atau ngga?" tanya YN pada Jinwoo.
Namun Jinwoo hanya diam tidak langsung menjawab.
"Jawab bukannya diem!" ujar YN.
"Gue ga bisa nolak, orang tua gue juga berharap gue mau nerima perjodohan itu," ucap Jinwoo.
Telinga Taehyung panas mendengar ucapan Jinwoo, namun ia tidak ingin terlalu menunjukkan rasa tidak sukanya. Karena ia harus bisa membuat Jinwoo setuju dengan rencananya.
"Oke, langsung aja. Gue mau nawarin lo sesuatu, dan gue harap lo setuju." Taehyung.
"Lo bisa nikah sama YN, tapi kita buat perjanjian kalau kalian bakal cerai satu tahun setelah pernikahan. Gimana?" tanya Taehyung.
Jinwoo menyiritkan keningnya bingung, "Maksud lo gue nikah kontrak sama YN?"
"Ya, bisa dibilang gitu." jawab Taehyung.
Sebenarnya Jinwoo sedikit terkejut mendengar tawaran Taehyung. Ia sudah merasa jika Taehyung keberatan dengan perjodohan itu dari kemarin, namun karena masih belum tau jelas apa hubungan Taehyung dan YN, Jinwoo tidak terlalu memikirkan hal itu.
"Buat apa lo ngelakuin ini?" tanya Jinwoo.
"Lo masih nanya? Ya jelas karena gue sama YN udah punya rencana sendiri. Sebelum kami tau adanya rencana perjodohan kalian, gue sama YN udah punya hubungan. Lo bisa ngerti kan gimana perasaan gue ataupun YN?" tanya Taehyung.
"Gue sayang sama Taehyung, dan Taehyung juga sama. Jujur gue nolak perjodohan kita karena gue udah punya pilihan sendiri, gue gamau ngikutin perintah ayah buat masalah ini, Woo. Udah cukup gue ngikutin apa yang ayah mau selama ini, tapi kali ini gue mau milih sendiri," ujar YN.
"Gue gatau apa yang ayah pikirin, tapi kemungkinan besar ayah tetap kekeh sama rencananya buat jodohin gue sama lo. Jadi gue minta tolong, kalau pun kita gabisa batalin perjodohan ini, tolong bantu gue dengan rencana yang lain." YN.
"Gue yakin, lo juga ga punya perasaan kan sama gue? Kita baru kenal, jadi gaakan susah buat kita kedepannya." YN.
Jinwoo hanya diam mendengar penjelasan dari kedua orang tersebut, ia tidak bisa langsung memutuskannya sekarang.
"Kalau lo merasa susah buat kita pisah setelah menikah nanti, mungkin lo bisa minta batalin perjodohannya. Kita berdua bisa minta ke ayah " ujar YN berharap jika Jinwoo mau menyetujui permintaannya dan Taehyung ini.
"Segitunya mereka berusaha keras biar perjodohannya batal." batin Jinwoo dalam hati.
Laki-laki itu menatap YN lekat, sejujurnya ia menyukai YN. Kemarin itu bukan lah pertemuan pertama mereka, ia pernah melihat YN beberapa tahun yang lalu saat ibunya masih menjalin hubungan kerja bersama Tn. Jeon.
Dan, alasan yang ia sebutkan tadi bukan lah satu-satunya alasan mengapa ia menyetujui perjodohan itu. Namun karena ia memang tertarik dengan YN.
![](https://img.wattpad.com/cover/283663443-288-k949890.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Assistant
FanfictionJeon YN harus menerima keputusan ayahnya yang memindahkannya ke kampus baru karena ingin melihatnya mendapatkan teman yang lebih baik. Namun siapa sangka, disana ia malah bertemu dengan laki-laki menyebalkan yang statusnya adalah anak pemilik kampus...