46

113 6 0
                                    


"Makan di sana aja yuk, Tae!" tunjuk YN ke salah satu warung makan di pinggir jalan.

"Oke sayang." jawab Taehyung langsung menghampiri warung makan tersebut.

"Kamu mau makan apa?" tanya YN *turun dari motor.

"Samain aja sama punya kamu," jawab Taehyung.

"Tapi kita bawa pulang aja ya? Biar makan di rumah," ujar YN.

"Terserah kamu." Taehyung.

"Oke!" YN.

"Kamu nunggu di sini sebentar mau ga? Aku isi bensin dulu, tinggal dikit banget nih. Takut habis ditengah jalan," ucap Taehyung.

"Yaudah, isi aja dulu. Aku tunggu di sini."YN.

"Jangan ke mana-mana ya sayang," ujar Taehyung.

YN mengangguk, ia pun menghampiri penjual makanan tersebut dan memesan apa saja yang akan ia beli. Sementara Taehyung melajukan motornya sambil mencari pom bensin terdekat.

YN menatap jam ditangannya yang sudah menunjukkan pukul lima sore, "udah jam lima aja."

Sembari menunggu, gadis itu menoleh ke jalanan sambil melihat kendaraan yang berlalu-lalang. Namun tiba-tiba saja ia menyadari sesuatu, ini adalah jalan menuju rumahnya bersama Tn. Jeon dan Aiko. Ia baru sadar jika Taehyung membawanya sampai ke kawasan rumahnya.

"Kok gue baru sadar??" gumamnya.

Lumayan lama ia termenung memikirkan Tn. Jeon dan Aiko, pasalnya sudah lama ia tidak bertemu dengan kedua orang tersebut. Rindu? Pasti, dan sepertinya ia sudah melupakan kejadian tidak mengenakkan beberapa waktu yang lalu, yang membuatnya marah pada Tn. Jeon.

"Gue kangen mereka, ga nyangka juga ternyata gue bisa hidup jauh dari ayah sama kak Aiko. Mereka lagi apa ya? Ayah ga pernah hubungin gue, kak Aiko juga. Apa mereka marah sama gue?" batin YN.

"Mbak, maaf. Ini pesenannya udah siap." ujar sang penjual menghampiri YN.

"Eh, udah? Sebentar uangnya." ujar YN lalu menyodorkan uangnya pada penjual tersebut.

Namun saat gadis itu menunggu uang kembalian, seseorang dari arah belakang tiba-tiba menghampirinya dan menepuk pundaknya.

"YN??"

YN terkejut, sontak ia menoleh ke arah orang tersebut.

"Loh, kak Aiko?!" ujarnya kaget.

Aiko langsung memeluk YN erat saat tau dugaannya benar. Tidak disangka ia bisa bertemu dengan adiknya di sini.

"Lepasin, bego! Sesak napas gue!" ujar YN.

"Heh, mulutnya!" Aiko.

"Mbak, ini kembaliannya. Terima kasih ya." ucap penjual itu sambil menyodorkan uang kembalian pada YN.

"Iya mas, sama-sama." balas YN.

"Kok lo ada di sini, kak??" tanya YN.

"Ya bisa lah, lo sendiri kok bisa di sini??" tanya Aiko balik.

"Ya bisa lah, pake nanya," jawab YN tidak mau kalah.

"Pengen gue cubit ih, pulang ke rumah yuk? Gue kangen sama lo," ujar Aiko.

"Lo tega ga pernah ngabarin gue lagi, sumpah. Gue sakit hati tau ga, ga lo ga ayah sama aja!" ujar YN.

"Hahaha, maaf-maaf. Gue sengaja, kalau lo sering ngabarin gue yang ada lo ngeluh terus pengen pulang." Aiko.

"Udah ah, di rumah aja ceritanya. Gue sama ayah kangen." ujar Aiko langsung menarik tangan YN ke mobilnya.

Karena memang merindukan Aiko dan Tn. Jeon, YN pun tidak menolak. Ia malah bersemangat untuk pulang, bahkan tanpa ia sadari dirinya lupa dengan Taehyung yang menyuruhnya untuk tetap menunggu di tempat itu.

Tidak butuh waktu lama, Aiko memarkirkan mobilnya di depan halaman rumah mereka. Dengan hati yang senang YN langsung turun dan menatap sekeliling rumahnya.

"Nona YN?!"

YN menoleh ke arah teras rumah, ternyata ada Anna di sana yang terkejut melihat kedatangannya.

"Anna!!" YN.

Keduanya berpelukan seakan sudah bertahun-tahun tidak bertemu. Anna terlihat sangat merindukan YN, begitu pun sebaliknya.

"Ihh kangen bangett!" YN.

"Saya juga kangen banget sama nona YN, nona apa kabar?" tanya Anna.

"Baik kok, kamu gimana?" tanya YN.

"Saya baik, tapi lebih baik lagi kalau ada nona. Ayo masuk non, Tuan pasti senang nona ada di sini!" ucap Anna.

Di sisi lain..

Taehyung memarkirkan motornya di sebelah warung makan pilihan YN tadi, beruntung ada pom bensin yang tidak jauh dari daerah itu sehingga Taehyung tidak perlu jauh-jauh pergi meninggalkan YN.

Saat Taehyung ingin memasuki warung tersebut, beberapa laki-laki berjalan beriringan dengannya sambil berbicara sesuatu.

"Kakinya patah, kepalanya juga bocor. Kasian tuh anak, kayaknya masih mahasiswa"

"Iya, mana badannya lumayan kecil lagi. Untung ada mobil yang mau bawa ke rumah sakit"

Taehyung menoleh, ada rasa penasaran dengan apa yang dua laki-laki disebelahnya itu bicarakan.

"Ada apa, om?" tanya Taehyung.

"Itu, tabrak lari. Pas didepan sini, kasian cewe yang kena." jawab salah satu laki-laki berbaju merah.

Taehyung menoleh ke arah jalan, dan benar saja ada beberapa ibu-ibu yang sedang menutup darah di jalan dengan pasir.

"Kasian banget," ujar Taehyung.

Sampai di dalam warung, Taehyung menatap sekeliling dan mencari keberadaan YN.

"Kok gaada?" gumam Taehyung karena tidak melihat sosok YN di sana.

"Mas, mau nanya. Tadi ada cewe pesen makanan di sini ga?" tanya Taehyung pada penjual itu

"Cewe mah banyak mas, itu di sana juga ada." jawab penjual itu.

"Iyasih, tapi mas liat ga yang pake sweater warna coklat terus pake tas kecil warna abu-abu." Taehyung.

Penjual itu berpikir sejenak, mengingat-ingat ciri-ciri dari YN.

"Rambutnya digulung ke atas bukan?" tanyanya.

"Iya! Itu! Dia ke mana ya?" tanya Taehyung.

"Ya ampun, mas siapa nya?" tanya penjual.

"Saya calon nya, kenapa mas?" Taehyung.

"Duh, mas kemana aja? Itu yang kecelakaan di depan kayaknya calon mas, ciri-ciri nya sama yang mas bilang tadi"

"Apa?!" Taehyung.

Seketika jantung Taehyung terasa berhenti berdetak beberapa saat, penjual itu langsung menahan tubuh Taehyung saat melihat Taehyung hampir jatuh.

"Eh, duduk dulu mas. Tenang, jangan panik. Udah dibawa ke rumah sakit tadi sama yang lain. Jang! Sini dulu!" ujar penjual itu memanggil laki-laki berbaju merah tadi.

"Kenapa?" tanya laki-laki bernama Ujang.

"Perempuan yang kecelakaan tadi, ini calonnya."

"Loh, yang bener mas? Mas kemana aja?"

Taehyung masih shock, namun ia berniat untuk langsung menyusul YN ke rumah sakit.

"Tadi di bawa ke rumah sakit mana kalau boleh tau? Saya mau langsung nyusul," ujar Taehyung.

"Mas lurus terus aja dari sini, lewat lampu merah ada rumah sakit. Ga jauh kok, kayaknya dibawa ke sana. Mau saya temenin?" tanya Ujang.

"Gapapa, saya sendiri aja. Makasih banyak ya, saya duluan." ujar Taehyung langsung buru-buru melesat menuju rumah sakit terdekat.

AssistantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang