"YN mau sama bunda...YN gamau pergi!!!" teriak YN."Jeon, kasih dia kesempatan sekali lagi. Kasihan dia, sita saja semuanya tapi biarkan dia di sini," ujar Ny. Kim.
Taehyung berdecak kesal melihat Ny. Kim yang membela YN, ia pun menarik kuat tangan YN yang masih menggenggam tangan Ny. Kim agar terlepas dan menghempaskannya.
"Jangan deket-deket bunda gue!" bentak Taehyung.
Ny. Kim menoleh saat mendengar suara Taehyung meninggi, sementara YN langsung terdiam menatap Taehyung.
"Taehyung!" Ny. Kim.
"Bunda gatau dia gimana! Biarin aja dia! Yang samchon bilang itu bener, dia harus tau kalau nyari uang itu susah! Biar dia ga boros terus! Toh dia gaakan mati cuma gara-gara gini kan??" Taehyung.
Ny. Kim menghela napasnya panjang, ia hanya tidak tega melihat YN dipaksa seperti ini.
Ia pun kembali mendekat ke arah YN dan menangkup kedua pipi YN yang basah karena air mata.
"YN sayang, maafin bunda. Mungkin ayah kamu bener, kamu harus belajar mandiri. Mulai sekarang kamu harus berpikir lebih dewasa lagi sayang, kamu ga bisa hidup kalau gaada ada batasan. Inget kata-kata bunda, kamu pasti bisa berubah." Ny. Kim.
"Jadi sekarang ikutin apa yang ayah kamu bilang, karena ayah kamu sayang sama kamu. Ayah kamu cuma mau liat kamu berubah, percaya sama bunda. Sekarang jangan ngelawan ya?" ucap Ny. Kim.
YN menatap Ny. Kim sedih, jujur saja ia benar-benar tidak mau tinggal sendiri apalagi jauh dari Tn. Jeon dan Aiko. Namun ia juga tidak bisa menolak, karena percuma ia memberontak seperti ini.
"Tapi YN gamau jauh dari ayah...YN gamau pisah sama kak Aiko..." isak YN.
"Ayah sama kak Aiko pasti datang nemuin kamu, mereka cuma mau kamu belajar hidup mandiri sayang..." Ny. Kim.
"Keputusan ayah gaakan berubah YN," ujar Tn. Jeon.
YN menatap Tn. Jeon sedih, ayahnya itu pasti tidak akan mau mengubah keputusannya. YN pun pasrah, ia menjauh dari Ny. Kim dan langsung masuk ke dalam mobil.
Taehyung langsung menarik Ny. Kim agar menjauh dari mobil dan membiarkan YN pergi, Chen yang sudah ada di dalam kursi pengemudi pun langsung menyalakan mesin mobil dan melajukan mobil meninggalkan halaman rumah.
YN Side
Sekitar tiga puluh menit kemudian, mobil YN memasuki gerbang perumahan yang akan YN tinggali. Lokasinya tidak jauh dari kampus YN, dan bisa dibilang tempat yang ramai. Jadi jika terjadi sesuatu, YN tidak harus takut untuk meminta bantuan kepada tetangga sekitar.
"Nona, kita sudah sampai," ucap Chen *membuka pintu mobil untuk YN.
Mata YN terlihat sembab, kedua pipinya terlihat memerah. Dengan pelan ia keluar dari mobil dan menatap rumah yang dulu pernah Anna tinggali itu.
Dua bodyguard Tn. Jeon yang ikut pun membawa beberapa koper besar YN, sementara Chen menarik pelan tangan YN agar mengutinya ke dalam rumah.
Ceklek!
YN menatap isi dalam rumah yang lebih kecil, sangat berbeda jauh daripada rumahnya.
"Letak aja kopernya di sana," ujar Chen.
"Nona mau liat ruangan lain?" tanya Chen.
"YN gamau tinggal di sini..." lirih YN.
"Saya tau nona pasti kesal, nona ga terima. Tapi coba di jalani dulu. Nona harus tau kalau hidup itu ga selamanya bisa kayak apa yang kita mau, nona harus belajar nerima apa pun yang terjadi sama nona. Nona harus percaya kan kalau Tuan ngelakuin ini juga demi nona," jelas Chen.
![](https://img.wattpad.com/cover/283663443-288-k949890.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Assistant
FanfictionJeon YN harus menerima keputusan ayahnya yang memindahkannya ke kampus baru karena ingin melihatnya mendapatkan teman yang lebih baik. Namun siapa sangka, disana ia malah bertemu dengan laki-laki menyebalkan yang statusnya adalah anak pemilik kampus...