Untuk yang kedua kalinya pandangan mereka pun kembali bertemu. Tidak sadar Taehyung tersenyum tipis saat melihat wajah YN dari dekat.Plak!
"Astaga!" kejut Taehyung saat seseorang menepuk punggungnya lumayan keras.
YN pun sama, ia sadar dari lamunannya dan melihat ke belakang.
Ternyata satu wanita yang tidak mereka kenal tengah tersenyum ke arah Taehyung.
"Maaf nak, terlalu kencang ya?" tanya wanita itu.
"Bisa ga ibu manggil baik-baik? Saya kaget loh, kalau saya jantungan gimana?" tanya Taehyung terdengar tidak mengenakkan pada wanita itu.
YN yang melihat itu pun segera menarik leher Taehyung agar menoleh ke arahnya.
"Baik-baik lo kalau ngomong!" bisik YN.
"Maaf ya bu, hehe. Dia orangnya memang agak emosian, apalagi tadi ibu bener-bener ngagetin," ucap YN mengelus punggung Taehyung sambil tersenyum kaku pada wanita itu.
"Ah maafkan aku nak, aku hanya ingin meminta tolong ambilkan garpuku yang jatuh di bawah," ucap wanita itu.
Taehyung menoleh ke bawah, ternyata garpu itu ada di dekat kakinya. Ia pun sedikit merasa bersalah karena telah berbicara tidak sopan seperti itu.
"Ini garpunya, maaf tadi saya emosi," ucap Taehyung sambil memberikan garpu itu menggunakan kedua tangannya.
"Tidak masalah, terima kasih ya nak," jawab wanita itu.
Taehyung tersenyum tipis lalu mengangguk, ia pun menoleh ke arah YN dan terdiam sesaat.
"Nah gitu kan enak." YN.
Setelah makan malam selesai, satu persatu rekan kerja Tn. Jeon maupun Tn. Jeo pun pulang meninggalkan tempat acara. Hingga tersisa lah keluarga Taehyung beserta Tn. Jeon dan YN.
"Sini dong sayang, jangan jauh-jauh," panggil Ny. Kim agar YN mendekat kearahnya.
YN tersenyum dan mendekat ke arah Ny. Kim, namun gadis itu terlihat tidak begitu semangat seperti awal karena ia sudah merasa ngantuk.
Ny. Kim yang melihat itu pun mengangkat dagu YN, "yaampun, mata kamu merah. Udah ngantuk ya?" tanya Ny. Kim.
"Iya tante," jawab YN.
"Yaudah tidur di sini dulu sambil nunggu ayah kamu," ucap Ny. Kim, menyuruh YN agar menyender ke badannya.
Karena YN adalah tipe orang yang akan lebih mudah menurut jika sudah merasa lelah, ia pun memeluk Ny. Kim dari depan.
*Jadi posisinya YN duduk ngadep ke belakang make dua kursi biar kakinya bisa diselonjorin, terus Ny. Kim duduk ngadep ke depan, jadi YN bisa enak meluk Ny. Kim.
Ny. Kim mengelus rambut YN saat gadis itu terlihat sangat nyaman memeluknya, tiba-tiba saja ia teringat pada kakak Taehyung yang belum sempat lahir ke dunia.
"Ternyata begini rasanya," batin Ny. Kim
Tanpa Ny. Kim sadari putranya itu tengah memperhatikannya sedari tadi, Taehyung pun terlihat sangat fokus melihat pemandangan indah itu. Bukannya marah atau timbul rasa cemburu, laki-laki itu justru merasa sedih bercampur haru.
Ia ikut merasakan apa yang Ny. Kim rasakan, ia tau jika Ny. Kim pasti senang bisa berinteraksi lebih seperti ini dengan anak perempuan walaupun itu bukan anaknya sendiri.
"Bunda pasti ngerasa kalau itu anak perempuannya," batin Taehyung.
"Kalau kakak masih ada di sini, bunda pasti seneng," gumam Taehyung. Kembali ia mengingat kakaknya yang meninggal saat masih didalam kandungan Ny. Kim.
"Tae, ayo pulang," panggil Tn. Jeo.
"Yah, liat bunda." Taehyung.
Tn. Jeo mengikuti arah pandangan Taehyung, ia pun terdiam tanpa mengucapkan apapun.
Selang beberapa detik kemudian datanglah Tn. Jeon yang menghampiri mereka berdua.
"Taehyung, kamu liat YN ga?" tanya Tn. Jeon pada Taehyung.
"Itu om, sama bunda," jawab Taehyung.
"Astaga, kok malah tidur," ucap Tn. Jeon.
"Biarin aja Jeon," ujar Tn. Jeo menahan tangan Tn. Jeon saat ingin menghampiri YN.
"Dia pasti capek, biar Taehyung yang bawa YN pulang," ucap Tn. Jeo.
"Taehyung, bawa YN ke mobil kamu. Antar sampai rumah, kalau bisa jangan sampai dia bangun," ujar Tn. Jeo.
"Kok Tae yah?" tanya Taehyung.
Melihat Tn. Jeo melototinya membuat Taehyung menghela napas panjang.
"Yaudah iya. Om, Tae izin ya. Anaknya ga diapa-apain kok, paling Tae turunin tengah jalan kalau dia marah-marah," gurau Taehyung membuat Tn. Jeon terkekeh.
"Maaf ya Taehyung, ngerepotin," ucap Tn. Jeon.
"Engga kok, yaudah Tae duluan ya," ucap Taehyung.
Taehyung pun menghampiri Ny. Kim, "bunda..." panggil Taehyung.
"Iya Tae?" tanya Ny. Kim.
"Tae mau antar YN pulang," jawab Taehyung
"Oh iya, hati-hati. Dia udah tidur." Ny. Kim.
Perlahan Taehyung mengangkat YN dengan hati-hati, "Tae duluan ya bund."
Setelah itu ia pun membawa YN ke mobilnya dan segera mengantar YN pulang.
⚪⚪
Sampai di halaman rumah YN, Taehyung membuka sabuk pengaman nya dan menoleh ke samping. Ternyata YN benar-benar sudah tertidur pulas. Ia pun mendekat dan melepas sabuk pengaman YN.
Taehyung menatap wajah tenang YN dari dekat.
"Beda kalau udah bangun, nyebelinnya keluar."
Setelah itu ia pun keluar lebih dulu lalu membuka pintu samping dan kembali mengangkat YN dengan hati-hati menuju dalam rumah.
"Permisi, paketnya udah nyampe!" ucap Taehyung.
"Eh, siapa itu?!" ujar Aiko dari dapur.
Taehyung tersentak saat melihat Aiko, namun bisa ia pastikan jika Aiko adalah kakak YN.
"Loh, YN? Kamu siapa?" tanya Aiko.
"Saya Taehyung teman kelas YN sekaligus anak Tn. Jeo, rekan bisnis om Jeon. Tadi habis makan malam YN ketiduran, jadi saya disuruh antar YN pulang. Udah izin sama Tn. Jeon kok noona," jawab Taehyung.
"Oh kamu anak om Jeo? Yaudah ke kamarnya aja langsung, kamarnya yang pintu warna putih." Aiko.
"Oke, makasih noona." Taehyung.
Sampai di kamar YN, Taehyung meniduri YN di ranjang gadis itu. Tidak lupa ia melepas heels yang YN pakai dan menyelimuti YN. Setelah itu ia pun keluar dari kamar YN dan menghampiri Aiko untuk pamit pulang.
"Noona, izin pulang ya." Taehyung.
"Oh udah? Makasih ya Taehyung." Aiko.
"Iya, tolong jangan kasih tau YN nya ya noona kalau Tae yang antar dia pulang. Soalnya dia nyebelin, nanti marah-marah ga jelas," ucap Taehyung.
"Hhaha, oke-oke. Sans aja, hati-hati ya." Aiko.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assistant
FanfictionJeon YN harus menerima keputusan ayahnya yang memindahkannya ke kampus baru karena ingin melihatnya mendapatkan teman yang lebih baik. Namun siapa sangka, disana ia malah bertemu dengan laki-laki menyebalkan yang statusnya adalah anak pemilik kampus...