Sepanjang perjalanan Chen menjelaskan kejadian tadi pada Taehyung, ia juga memberitahu Taehyung bagaimana ciri-ciri Mingyu."Rambutnya pirang den, modelnya ke samping kanan," ucap Chen.
"Kenapa om?!" tanya Taehyung sambil teriak karena tidak mendengar jelas suara Chen.
"Rambutnya pirang!" teriak Chen agar Taehyung mendengar ucapannya.
"Rambutnya terang?!" tanya Taehyung masih sambil melajukan motornya.
"Pirang den! Pirang!" teriak Chen.
"Om mau pisang?! Di mana?!" teriak Taehyung.
"Gusti! Pirang! Bukan pisang!" teriak Chen mulai kesal.
"Oh! Bilang kek!" Taehyung.
"Bentar ya! Tunggu nyampe!" Taehyung.
Chen hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat Taehyung.
Sampai di rumah YN, Taehyung langsung memarkirkan motornya di halaman depan.
"Makasih banyak ya den, ayo masuk dulu." Chen.
"Sama-sama om, kayaknya Tae langsung pulang aja. Takut-" Taehyung.
"Eh Taehyung?" panggil Tn. Jeon saat melihat Taehyung ada di rumahnya.
"Eh, Om Jeon," jawab Taehyung.
"Kamu nganter YN pulang ya?" Tn. Jeon *menghampiri Taehyung.
"Engga om, Tae nganter om Chen pulang," jawaban Taehyung.
"Loh, Chen? Udah jemput YN? Di mana dia?" tanya Tn. Jeon.
"Itu masalahnya Tuan, jadi tadi..." Chen.
Akhirnya Chen pun menjelaskan pada Tn. Jeon apa yang terjadi, sementara Taehyung tampak sangat serius mendengarkan.
"Kenapa ga kamu tahan?? Kalau gitu terus bisa keterusan dia, saya gamau cuma gara-gara temen dia jadi tambah nakal. Apalagi cowo, Taehyung kamu kenal siapa orangnya?" tanya Tn. Jeon.
Taehyung berpikir sebentar, mengingat siapa orang yang Chen sebutkan ciri-ciri fisiknya itu.
"Selama di kampus YN, cuma bareng Taehyung sama Jeno aja sih. Tapi tadi..."
"Apa mungkin cowo yang di kantin ya?" Taehyung.
"Siapa Tae?" Tn. Jeon.
"Tae gatau siapa namanya, dari anak gedung sebelah juga. Tadi pas di kantin, YN sempat duduk bareng mereka. Kalau ga salah ada lima orang, salah satunya yang om Chen sebutin tadi," jelas Taehyung.
Tn. Jeon menghela napasnya panjang, ia harus berbuat sesuatu sebelum berulah seperti sebelumnya.
"Lain kali jangan turutin permintaannya, kamu harus tegas sama dia. Kalau engga ya engga, ancam dia dan bilang kalau saya udah tau masalah ini. Kamu ngerti kan?" tanya Tn. Jeon pada Chen.
"Baik Tuan, maafkan saya." Chen.
"Kalau boleh tau YN kenapa ya, om?" tanya Taehyung.
⚪⚪
Mingyu keluar dari mobil YN saat mereka sudah sampai, YN menatap rumah Mingyu yang bisa dibilang mewah dan megah. Tapi tetap saja, rumahnya yang paling mewah.
"Thanks ya udah nganterin gue," ucap Mingyu.
"Iya, santai aja," jawab YN.
"Motor lo yang kemaren di mana?" tanya YN.
"Dibengkel, kemaren di tabrak orang," jawab mingyu bohong.
Sebenarnya motor Mingyu disita oleh papanya karena lagi-lagi ia tidak mendengar ucapan kedua orang tua nya itu untuk berhenti mengikuti balap liar, namun tidak mungkin ia mengatakan itu ke YN.
"Jadi lo berangkat ke kampus pake apa?" tanya YN lagi.
"Pake mobil papa gue, tapi kalau pulang pake taxi," jawab Mingyu.
YN mengangguk mengerti, sedetik kemudian ia tersenyum sambil menyodorkan ponselnya.
"Boleh minta id lo ga?" tanya YN.
Mingyu diam sebentar, namun setelah itu ia mengangguk dan mengambil ponsel YN.
"Udah tuh," ucap Mingyu.
"Oke, makasih ya. Gue duluan!" ucap YN lalu masuk kembali ke mobilnya.
Mingyu menatap mobil YN hingga benar-benar tidak terlihat, mobil impiannya itu benar-benar sangat luar biasa.
"Gila, mobil impian gue keren banget. Bisa-bisanya tuh cewe punya," gumam Mingyu.
⚪⚪
Siang harinya di kampus, YN mengoceh sepanjang jalan saat Taehyung dan Jeno terus mengikutinya.
"Mau ke mana sih?? Dari tadi muter-muter mulu perasaan." Taehyung.
"Gue mau cari temen baru! Pergi sana kalian!" ujar YN.
"Ga boleh gitu dede, masa aa Jeno ditinggal. Tinggalin Tetet aja gapapa." Jeno.
YN menghembuskan napasnya panjang lalu berbalik badan.
"Gue serius mau cari temen baru!" YN.
"Terus kita gimana dong?" tanya Jeno.
"Ya gausah ngikutin gue terus! Apalagi lo!" bentak YN menunjuk Taehyung.
"Kok gue?" tanya Taehyung.
"Lo nyebelin, suka bikin gue kesel. Gue ga suka!" ujar YN lalu pergi meninggalkan Jeno dan Taehyung yang masih bingung dengan perilaku YN.
"Dia lagi ga bercanda kan Tet?" tanya Jeno.
"Gue gatau," jawab Taehyung.
"Duh, pasti gara-gara lo kemaren nih. Jangan sampe habis ini dia bener-bener ngejauh!" ucap Jeno.
"Coba biarin dulu dia mau ngapain, mungkin dia lagi pengen kenalan sama orang lain. Yakali cuma sama kita doang," ujar Taehyung.
"Bener juga, tapi buku kita masih sama dia. Ambil lah yok!" Jeno.
"Oiya, ayo!" Taehyung.
Setelah mencari keberadaan YN hingga mengelilingi kampus, di sini lah sekarang Taehyung dan Jeno sedang melihat YN duduk bersama lima laki-laki yang sama seperti di kantin kemarin.
Taehyung menyipitkan kedua matanya, ia mencari laki-laki yang bisa jadi YN antar kemarin. Dan benar saja, laki-laki berwajah tampan serta berambut pirang seperti ucapan Chen kemarin ada di sana.
"YN ngapain duduk di sana sih? Mau-maunya sama si jamet," gerutu Jeno.
Taehyung diam sambil terus memperhatikan YN yang terlihat akrab dengan laki-laki itu. YN tampak tersenyum sambil sesekali tertawa, entah apa yang membuat YN seperti itu, Taehyung pun tidak tau.
Namun yang jelas sepertinya Taehyung mulai tertarik dengan ucapan Tn. Jeon kemarin, tentang bagaimana YN dan apa yang menjadi beban bagi Tn. Jeon sekarang.
![](https://img.wattpad.com/cover/283663443-288-k949890.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Assistant
FanfictionJeon YN harus menerima keputusan ayahnya yang memindahkannya ke kampus baru karena ingin melihatnya mendapatkan teman yang lebih baik. Namun siapa sangka, disana ia malah bertemu dengan laki-laki menyebalkan yang statusnya adalah anak pemilik kampus...