14

95 9 0
                                    


"Tae, mie gue belum habis..." YN.

"Ck, udah biarin aja. Ga nyadar apa Jeno udah mau berantem?" Taehyung.

"Ya tapi jangan gini dong, gue kan belum selesai makan," ucap YN.

"Terus gue biarin lo duduk di sana gitu? Cewe sendiri, sama orang yang ga lo kenal?" tanya Taehyung.

"Seharusnya lo gausah nahan gue Tet, belagu banget tuh Jamet. Najis, kayak gaada tempat lain aja. Mana mukanya songong lagi!" gerutu Jeno.

"Lo mau cuma karena masalah tempat duduk kita masuk bk? Kayak gue gatau lo aja kalau kelai gimana." Taehyung.

"Iya juga sih, hehe." Jeno.

Jeno menoleh ke arah YN, ia melihat gadis itu memalingkan wajahnya ke arah lain. Jeno pun peka, ia menyenggol lengan Taehyung.

"Anak orang tuh kasian," bisik Jeno.

Taehyung pun ikut menoleh, lalu ia menyolek lengan kiri YN.

"Liat sini dulu," ujar Taehyung namun YN tidak menanggapi ucapannya.

"Jangan marah atuh princess nya Tetet," celetuk Jeno.

Bukannya menoleh, YN malah beranjak pergi meninggalkan Taehyung dan Jeno. Namun hanya beberapa langkah sebelum Taehyung menahan tangannya dan membalikkan badannya.

"Apa sih?!" tanya YN kesal.

Taehyung menatap wajah YN intens, gadis itu lagi-lagi memanyunkan bibirnya karena kesal. Ia marah pada Taehyung.

"Gitu aja ngambek," ujar Taehyung.

Rasanya YN semakin emosi, sementara Jeno menghela napasnya sambil menggelengkan kepalanya.

"Ga guna!" bentak YN lalu pergi dari hadapan Taehyung.

"Bego lo nyet!" Jeno.

Saat hendak mengejar YN, Jeno langsung menahan tangan Taehyung.

"Biarin aja, tambah kesel dia kalau liat muka lo. Nyebelin sih, harusnya lo lembutin bukan malah bilang gitu!" Jeno.

"Lagian orang lagi makan malah lo tarik, apa ga kesel." Jeno.

"Lo mau ninggalin dia sama cowo-cowo tadi?" tanya Taehyung.

"Gapapa aja sih, lagian mereka ga ganggu YN. Kenapa lo? Cemburu?" tanya Jeno.

Taehyung pun memukul kepala Jeno, "sama aja lo bikin orang kesel!"

"Gue kan cuma nanya, emang ga biasanya lo gini sama cewe kan? boro-boro nempel terus, temenan sama cewe aja lo susah!" ujar Jeno.

"Oiya Tet, ceritain dong kok lo bisa deket sama YN." Jeno.

"Perasaan gue biasa aja, ga deket," jawab Taehyung.

"Ga deket apaan, malem-malem ke rumah YN. Nemenin tuh anak sampe ketiduran bareng, yakin ga deket?" tanya Jeno.

Taehyung menatap Jeno malas, sahabat satu nya ini memang terkadang sangat menyebalkan.

"Gue mau pulang!" ujar Taehyung.

"Ck, jawab dulu nyet. Lo kan udah janji!" Jeno.

"Besok aja lah, gausah sekarang," Taehyung.

Jeno berdecak kesal, baginya Taehyung tidak kalah menyebalkan.

"Yaudah sana pulang, gue mau latihan bentar," Jeno.

"Oke, gue duluan. Semangat uke!" ujar Taehyung.

"Bangsat gue bukan uke!" teriak Jeno.

Di sisi lain...

YN baru saja mendapat pesan dari Chen (salah satu supir nya) kalau ia sudah menunggu YN di dalam mobil, YN pun segera melangkahkan kakinya keluar kampus.

Namun saat beberapa langkah lagi ia sampai ke mobilnya, YN tidak sengaja melihat Mingyu sedang duduk sendirian di tempat yang tidak jauh darinya. Tanpa pikir panjang YN pun menghampiri Mingyu.

"Ngapain di sini?" tanya YN.

Mingyu menoleh ke arah YN, "nunggu taxi."

"Motor lo ke mana?" tanya YN.

"Lo mau ngapain?" tanya Mingyu balik.

"Jangan cuek gitu dong, mau pulang bareng ga?" tanya YN.

Mingyu menatap YN dengan tanda tanya, "motor lo di mana?"

"Gue pake mobil, tuh yang hitam," jawab YN sambil menunjuk mobil sport miliknya.

Seketika Mingyu dibuat melongo saat melihat mobil mewah YN.

"Jemputannya mobil sport?" batin Mingyu.

"Memangnya boleh?" tanya Mingyu.

"Kalau ga boleh ga gue tawar kali, santai aja," jawab YN.

Tentu saja Mingyu tidak ingin melewatkan kesempatan bagus ini, ia pun mengangguk.

"Yaudah ayo," jawab Mingyu.

YN pun tersenyum senang, saat sampai Chen menyambutnya dan berniat untuk membuka pintu samping.

"Om, minta kunci," ucap YN.

"Buat apa non?" tanya Chen.

"Cepetan sini kuncinya," ucap YN lagi.

Chen masih belum mengerti, namun ia memberikan kunci mobil itu pada YN.

"Masuk aja duluan," ujar YN pada Mingyu.

"Non, mau ngapain? Itu siapa?" tanya Chen.

"Hari ini YN yang pake mobilnya, sekalian mau nganter temen," jawab YN.

"Saya aja yang bawa non, Tuan bisa marah kalau tau." Chen.

"Makanya jangan dikasih tau, om pulang naik taxi aja. YN ga lama kok, duluan ya om!" ujar YN.

Chen ingin menahan YN, namun gadis itu lebih dulu masuk ke dalam mobil.

Tin! Tin!

Mobil YN melaju meninggalkan area kampus, Chen pun menghela napasnya panjang.

"Mulai lagi, kalau gini Tuan harus tau. Jangan sampai makin parah!" gumam Chen.

Setelah itu Chen mengarahkan pandangannya ke segala arah, tidak ada taxi yang lewat sama sekali. Namun tidak lama kemudian matanya menangkap sosok yang ia kenal.

"Den Taehyung!" panggil Chen *menghampiri Taehyung.

"Siapa ya?" tanya Taehyung karena tidak tau siapa Chen.

"Saya supir non YN den!" jawab Chen.

"Oh, supir YN. Kenapa om?" Taehyung.

"Boleh anterin ke rumah non ga den? Tadi non YN pergi bawa mobil sama temen cowonya, saya ditinggal," ucap Chen.

Taehyung mengerutkan keningnya, "temen cowo? Orangnya gimana?"

"Tinggi, mukanya juga keliatan sangar," Chen.

"Sangar? Bukan Jeno berarti" gumamnya.

"Yaudah ayo om," ajak Taehyung.

AssistantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang