Sambil menunggu Jeno pulang, Taehyung memasak air hangat dan membawanya ke kamar YN. Sudah lima menit YN tidak kunjung bangun, padahal di rumah sakit tadi dokter mengatakan bahwa YN akan bangun beberapa menit lagi.Taehyung mendekat dan menyentuh kening YN, untung saja suhu badan gadis itu sudah normal. Taehyung pun menatap wajah YN yang terlihat sangat tenang, entah kenapa teringat beberapa jam yang lalu saat YN tergeletak tak berdaya di gerbang depan.
"Taehyung bego, pasti dia mau berangkat bareng lo tadi pagi," gumam Taehyung. Tanpa sadar tangannya mengelus pelan kepala YN.
"Ngghh"
Taehyung menjaga jaraknya saat YN mulai membuka matanya perlahan, karena ia yakin YN pasti akan marah padanya sekarang.
"Pusing..."
Taehyung mengambil botol minyak kayu putih di sampingnya dan mendekatkan ujung botol tersebut ke hidung YN.
"Hirup dulu, kalau udah mendingan bilang gue," ucap Taehyung.
"Tae?" panggil YN.
"Iya" jawab Taehyung.
"Karena lo gue jadi gini." YN.
Taehyung menatap YN canggung, gadis itu terlihat tidak marah padanya. Taehyung tau, mungkin karena kondisi YN masih belum stabil, jadi gadis itu tidak bisa mengeluarkan tenaganya untuk memarahi Taehyung.
"Maaf, ga seharusnya gue biarin lo berangkat sendiri tadi. Gue pikir lo ga bener-bener jalan kaki," ujar Taehyung.
"Gue bener-bener minta maaf sama lo, gue gatau kalau lo ga bisa kelamaan jalan. Gue janji ga biarin lo pergi sendiri lagi," ujar Taehyung.
"Gue ga butuh permintaan maaf dari lo," balas YN.
Taehyung diam menatap YN di depannya, namun tiba-tiba saja darah mengalir dari hidung gadis itu membuat Taehyung kembali panik.
Refleks Taehyung membuka kaos yang ia kenakan untuk mengelap darah dari hidung YN.
"Jangan ditutup, biarin keluar," ujar Taehyung menyingkirkan tangan YN yang sengaja menutup hidungnya.
Lagi-lagi kepala YN terasa kembali pusing, Taehyung yang menyadari itu pun langsung menarik YN agar menyender pada badannya.
"Darahnya banyak..." YN.
"Gapapa, jangan panik. Nanti berenti sendiri, ini karena lo masih kecapean," ujar Taehyung berusaha untuk menenangkan YN, padahal dirinya sendiri sedang panik.
YN mengangguk, ia menutup hidungnya menggunakan kaos Taehyung tadi sambil memejamkan matanya.
Beberapa menit kemudian, darah tersebut berhenti keluar. Kaos Taehyung yang tadinya bersih kini telah dipenuhi darah, namun itu tidak masalah bagi Taehyung.
Ia mengangkat YN dan membawa gadis itu ke kamar mandi, sampai di dalam Taehyung mendudukkan YN di wastafel.
"Udah berenti kan?" tanya Taehyung dan YN mengangguk.
Taehyung membasahi tangannya dengan air lalu membersihkan wajah YN, sementara YN menahan rambutnya agar tidak basah.
"Udah bersih, kalau mimisan lagi bilang gue," ujar Taehyung.
Lagi-lagi YN mengangguk, saat ia hendak turun Taehyung malah menahannya.
"Mau turun." YN.
"Gausah jalan, nanti pusing lagi," ucap Taehyung lalu mengangkat YN kembali dan membawanya ke kamar.
"Bentar lagi Jeno dateng bawa makanan, jangan tidur dulu." Taehyung.
YN menyenderkan badannya di kepala tempat tidur sambil menunggu Jeno, sementara Taehyung terus berpikir bagaimana caranya agar YN mau memaafkannya.
"Katanya mau ngawasin, tapi lo malah ninggalin gue," ujar YN.
Taehyung menoleh ke arah YN, sepertinya ia harus menyelesaikan masalah ini sekarang juga.
"Gini, dari kejadian tadi lo juga bisa tau kan gimana kalau lo ga bolehin gue tinggal di sini? Paling ya gitu terus setiap hari, lo harus jalan kaki ke kampus. Mau naik taxi sih bisa, tapi resiko ada di uang bulanan lo." Taehyung.
"Tadi itu memang kesalahan gue, ga seharusnya gue biarin lo berangkat sendiri. Tapi setidaknya kalau ada gue, kedepannya lo bisa pulang pergi sama gue," ujar Taehyung.
Kali ini YN mengerti maksud Taehyung. Walaupun ia sangat kesal, tapi yang dikatakan Taehyung ada benarnya. Kira-kira seperti itu lah jika ia tinggal sendiri di sini, tidak mungkin ia bisa setiap hari pergi menggunakan taxi ke kampusnya.
YN pun merasa dilema. Di satu sisi ia tidak mau tinggal bersama Taehyung, namun di sisi lain ia juga membutuhkan bantuan.
Beberapa detik kemudian Taehyung mengerutkan keningnya saat melihat YN tiba-tiba menangis.
"Loh kok nangis? Gue salah lagi?" tanya Taehyung.
Kali ini Taehyung terlihat frustasi menghadapi seorang wanita. Bukannya berhenti, YN malah tambah terisak membuat Taehyung semakin bingung. Alhasil ia naik ke atas tempat tidur YN dan menatap wajah YN dari dekat.
"Yaudah deh gue minta maaf lagi, gue ga bermaksud bikin lo nangis," ujar Taehyung.
YN adalah tipikal orang yang akan menangis jika sudah merasa marah atau sangat kesal dengan sesuatu. Dan kali ini ia benar benar kesal, ia kesal karena semua ini terjadi padanya.
"Gue gamau gini terus, gue mau hidup gue yang biasa...gue mau pulang aja kalau gini, gue gamau di sini, gue mau sama ayah.." YN.
Hati Taehyung tersentuh saat melihat YN menangis seperti ini. Rasanya ada banyak hal yang ia ingin ungkapkan pada YN sekarang, agar gadis itu mengerti apa alasan dari semua ini terjadi. Namun Taehyung rasa hal yang harus ia lakukan sekarang adalah menenangkan YN.
Taehyung pun menarik YN ke dalam pelukannya dan mengelus punggung YN.
"Gue ngerti perasaan lo, dan lo bebas buat ngungkapin perasaan lo sekali pun dengan nangis kayak gini. Jangan ditahan, keluarin aja semuanya biar hati lo bisa tenang," ujar Taehyung.
⚪⚪
Jeno menatap Taehyung tidak percaya, sementara Taehyung menghela napasnya panjang.
"Lo serius?! Wah, gila sih!" Jeno.
"Ya gitu lah Jen. Tapi pas gue liat dia nangis tadi, rasanya gue jadi nyesel udah ikut campur masalah pribadinya. Gatau kenapa gue kasian liat dia gitu. Setelah kenal gue, kayaknya hidup dia jadi berubah. Seharusnya gue gausah terlalu peduli sama dia, liat sekarang jadi gini kan?" Taehyung.
"Jangan merasa gitu Tet, justru ini langkah awal buat dia berubah. Mungkin dia emang udah ditakdirkan buat berubah setelah kenal lo dan setelah lo bantu dia, dan menurut gue wajar aja dia merasa down gini. Ibaratnya kayak kehidupan lo yang sekarang ini dengan diri lo yang tampan, muka lo yang sempurna, tiba-tiba berubah seratus delapan puluh derajat. Lo jadi jelek, muka lo jadi kayak orang kecanduan narkoba, penyot-penyot, ditambah-" Jeno.
"Gaada hubungannya sama jadi jelek, anjir! ini kan beda!" ujar Taehyung.
"Dengerin dulu lah monyet! Ya ibaratnya dengan wajah lo yang sempurna, lo bisa jadi famous, lo terkenal, banyak yang suka sama lo. Dan itu artinya hidup lo enak kan? Nah tiba-tiba semuanya berubah, kira-kira gimana perasaan lo? Gimana keadaan lo? Down juga kan? Mau ga mau lo harus sabar dan jalanin itu semua. Gitu juga sama YN sekarang," ujar Jeno.
"Dengerin gue nyet. Lo harus bimbing YN terus, dan lo harus sabar. Yakin kalau dia bisa berubah, dan jangan lupa buat dia tetap semangat jalanin hidupnya yang sekarang ini." Jeno.
"Lagi pula ini semua karena jamet sialan, gara-gara YN ketemu sama mereka jadi gini akhirnya. Pokoknya kita harus jauhin YN dari cowo-cowo itu. gimana pun caranya, gue bakal bantu lo."Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assistant
FanfictionJeon YN harus menerima keputusan ayahnya yang memindahkannya ke kampus baru karena ingin melihatnya mendapatkan teman yang lebih baik. Namun siapa sangka, disana ia malah bertemu dengan laki-laki menyebalkan yang statusnya adalah anak pemilik kampus...