"Ga boleh gitu ih, aku gamau. Masa unggie tega, apa kata orang-orang kalau aku hamil diluar nikah?" tanya YN."Iya-iya, unggie minta maaf. Tapi janji dulu, YN ga boleh suka sama Jinwoo. Ga boleh deket-deket juga, unggie cemburu liatnya..." ucap Taehyung.
"Iya, aku janji" balas YN.
Taehyung pun tersenyum manis, ia mengelus pipi kanan YN sambil menatap YN dengan tulus.
"Aku sayang banget sama YN, jadi jangan pergi ya? Kita harus tunjukin ke ayah sama noona, kalau kita bukan cuma sekedar teman. Supaya mereka tau, kalau mereka ga perlu nyariin jodoh buat YN. Karena jodohnya YN udah ada di sini!" ujar Taehyung membuat YN terkekeh.
"Kenapa kita ga langsung bilang ke ayah aja?" tanya YN.
"Ayah, sebenarnya aku sama Taehyung udah saling cinta. Aku sayang sama Taehyung, Taehyung juga sayang sama aku. Dan Taehyung udah janji, kalau dia udah lulus dan bisa kerja di perusahaan ayahnya, Taehyung mau nikahin aku!" ujar YN.
"Kita harus bilang gitu, biar ayah bisa langsung batalin perjodohan nya." YN.
"Kamu ga sabar ya mau aku nikahin?" goda Taehyung.
"Ih, aku serius. Emang bener kan, kamu mau nikahin aku?" tanya YN.
"Emm, bener ga ya..." Taehyung.
"Unggie gamau nikah sama aku?!" YN.
Taehyung tersenyum jahil, mungkin menjahili YN sedikit tidak ada salahnya.
"Mau sih...tapi kalau kamu suka marah-marah, terus galak sama aku, aku jadi ragu deh," ujar Taehyung.
Berharap YN kesal dan mengeluarkan ekspresi menggemaskan, seketika dibuat Taehyung panik karena YN hendak mengambil ancang-ancang untuk menangis. Bibir gadis itu melengkung sempurna ke bawah, pertanda ia sedih dengan ucapan Taehyung.
"Yahh, jangan nangis dong sayangnya unggie. Bercanda doang kok serius.."
"Tapi beneran kan? Mau nikah sama aku??" tanya YN.
"Mau, sayang. Cuma mau sama kamu." jawab Taehyung membuat YN tersenyum.
"Awas ya kalau bohong"
"Iyaa cintaku"
"Kadi kita harus gimana biar ayah ga jodohin aku sama Jinwoo?" tanya YN.
"Ide kamu tadi itu udah bagus, tapi menurutku kurang pas. Bukannya gamau langsung bilang ke om Jeon, tapi aku takut ayah kamu nganggepnya cuma bohongan. Maksudnya, aku takut ayah kamu pikir itu cuma akal-akalan kamu aja biar kamu ga dijodohin sama Jinwoo"
"Jadi menurutku, kita harus tunjukin kalau sebenarnya kita udah punya pilihan buat bareng-bareng dari hal yang paling kecil. Kita harus tunjukin kedekatan kita dulu, biar mereka sendiri yang merasa kalau kita udah saling cinta"
"Tapi Tae, kalau kita bilang ke bunda aja gimana?" tanya YN.
"Aku gamau dibilang ga gentleman kalau cuma minta tolong ke bunda, aku mau berusaha sendiri buat dapetin kamu. Tapi kalau sekedar ngasih tau sih gapapa, siapa tau bunda bisa bantu nyusun rencana nantinya," jawab Taehyung.
"Tapi aku ga yakin...kalau mereka ga merasa gimana? Ayah kurang peka, tau"
"Itu urusan aku buat mereka peka, yang penting kamu yakin sama ideku. Gimana?" Taehyung.
YN tersenyum mendengar jawaban Taehyung. Ternyata laki-laki itu memikirkan cara yang lebih menantang, yang membuat ia berusaha untuk mendapatkan dirinya. Bohong jika YN merasa tidak senang, perempuan mana yang tidak merasa beruntung jika seseorang yang ia cintai berusaha untuk mendapatkannya, bukan?
"Aku percaya sama kamu.."
⚪⚪
"Taehyung, malam ini kamu masih mau tidur di sini atau pulang?" tanya Tn. Jeon.
"Kayaknya masih di sini, om. Gapapa kan?" Taehyung.
"Iya, gapapa. Terserah kamu mau pulang kapan, kalau Jinwoo?" tanya Tn. Jeon lagi.
"Jinwoo masih mau di sini, yah. Masih mau sama YN." jawab Jinwoo membuat YN yang sedang makan menjadi tersedak.
Uhuk!!
Taehyung dengan cepat menyodorkan gelas miliknya pada YN, "hati-hati kalau minum, nanti masuk ke hidung lagi loh."
"Kenapa, Tae?" tanya Aiko.
"YN suka ga hati-hati kalau minum, noona. Kemarin pas di rumah juga gitu, airnya sampe masuk ke hidung." Taehyung.
"Kalau lo udah nikah sama YN, lo harus sabar deh kayaknya Woo. Tiap hari ada aja kelakuannya," ujar Aiko.
"Gaada yang bisa sabar ngadepin gue selain Taehyung deh kayaknya, lo sama ayah aja ga sanggup sampe ngusir gue. Apalagi dia? Baru kenal sehari doang," ujar YN sinis.
"Ngomongnya, YN..." tegur Tn. Jeon.
"Emang bener kan? Sejak kapan YN salah?" lawan YN.
"Udahlah, jadi ga mood makan gara-gara lo!" tunjuk YN pada Aiko.
YN pun beranjak dari tempat duduknya dan pergi dari ruang makan.
"Ga boleh gitu YN, ayo sini.." panggil Tn. Jeon.
"Saya samperin YN ya om? Kadang dia memang masih suka ngambek, tapi Tae bisa bujukin lagi kok," ucap Taehyung.
"Biarin aja, Tae. Dia gaakan dengerin omongan orang kalau lagi marah." Tn. Jeon.
"Tae ga bermaksud lancang, om. Mungkin salah satu penyebab YN suka melawan karena ini, om ga berusaha bujuk dia, jadi dia merasa tambah marah dan lancang. Selama sama Tae, YN baik-baik aja. Memang awal-awal dia masih suka melawan, tapi setelah Tae liat, kayaknya dia tipe orang yang mau diperhatiin," ujar Taehyung.
"Kalau udah merasa diperhatiin, YN mau dengarin ucapan orang lain. Sekali lagi Tae minta maaf ya, om. Tae susulin YN dulu." ujar Taehyung lalu beranjak pergi menyusul YN.
"YN?? Kamu ke mana?" panggil Taehyung.
Saat ia melewati kolam renang, Taehyung menemukan YN yang tengah berdiri di ujung kolam. Ia pun langsung menghampiri YN.
"Sayang unggie jangan gini dong"
"Udah-udah, jangan marah.." ucapnya.
Saat ingin menghampiri YN, Taehyung tidak sengaja melihat pantulan seseorang dari kaca depan. Bisa ia tebak jika itu adalah Tn. Jeon dan Aiko, ia pun berinisiatif melakukan sesuatu.
"Jangan dipikirin lagi, ya? Kamu ga boleh ngomong gitu, nanti kalau ayah kamu atau noona marah terus rencana kita gagal gimana?" Taehyung.
"Aku kesel, unggie..." YN.
Taehyung membalikkan tubuh YN lalu menarik YN ke dalam pelukannya. Sengaja agar YN tidak melihat ke arah dua orang yang sedang memperhatikan mereka itu.
"Peluk aku, mereka lagi liat kita di ujung," bisik Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assistant
FanfictionJeon YN harus menerima keputusan ayahnya yang memindahkannya ke kampus baru karena ingin melihatnya mendapatkan teman yang lebih baik. Namun siapa sangka, disana ia malah bertemu dengan laki-laki menyebalkan yang statusnya adalah anak pemilik kampus...