Keesokan harinyaHari ini adalah hari libur, maka dari itu Tn. Jeo ikut menemani Ny. Kim dan Taehyung untuk datang ke rumah Tn. Jeon sesuai rencana tadi malam. Dan kini mereka sedang menunggu Tn. Jeon di ruang tamu.
Tidak butuh waktu lama akhirnya Tn. Jeon pun turun dan menghampiri mereka.
"Anna, buatkan jus semangka dan roti selai untuk mereka," ujar Tn. Jeon.
"Baik Tuan." Anna.
"Tidak usah repot-repot Jeon," ujar Tn. Jeo.
"Santai Jeo, apa ada yang ingin kalian bicarakan?" tanya Tn. Jeon.
"Sebenarnya aku yang mengajak mereka datang ke sini, ada yang ingin ku katakan padamu. Dan ini menyangkut YN," jawab Ny. Kim.
*Kalau percakapan antara orang tua ini pake bahasa baku aja ya biar lebih enak.
"Ah, YN. Ada apa dengannya?" tanya Tn. Jeon.
"Aku tidak setuju dengan hukuman yang kau berikan pada YN, Jeon. Kau melepas putrimu begitu saja, dan itu bukan cara yang benar. Apa kau pikir dengan cara seperti itu YN akan berubah?" tanya Ny. Kim.
Tn. Jeon mengerutkan keningnya heran, kenapa Ny. Kim tiba-tiba berbicara seperti ini? Menurutnya.
"Apa maksudmu bicara seperti ini? Apa YN bersamamu sekarang?" tanya Tn. Jeon.
"Tidak, dia tidak bersamaku. Kau tau Jeon, tadi malam Taehyung mendapat telepon dari temannya. Dan temannya bilang dia melihat YN sedang bersama laki-laki." Ny. Kim.
"Apa kau tidak memikirkan apa saja akibatnya jika kau menyuruh YN hidup sendiri seperti itu?? YN hanya butuh pengawasan darimu Jeon, bukan malah kau usir. Seharusnya kau yang lebih paham bagaimana kondisi putrimu, dia tidak pernah mendapat pengawasan lebih darimu, dan dia tidak pernah mendapat perhatian dari seorang ibu. Seharusnya kau bisa mengajarinya dengan cara yang benar," ujar Ny. Kim.
"Wajar jika putrimu seperti itu, dan seharusnya kau menyadari apa yang kurang ia dapatkan darimu. Aku paham dengan hukuman itu kau menyuruhnya untuk hidup mandiri, tapi apa kau tidak memikirkan akibat buruknya? Lihat sekarang, laki-laki bernama Mingyu itu berani membawa putrimu pergi dari rumah, dan sekarang dia tau di mana putrimu tinggal. Laki-laki itu bisa saja datang dan berbuat hal jahat pada putrimu," ujar Ny. Kim.
Tidak ada yang berani melawan perkataan Ny. Kim, ketiga laki-laki itu kini terlihat seperti anak yang sedang dimarahi ibunya. Terlebih Tn. Jeon, sepertinya ia baru saja melupakan sesuatu.
"Apa semenjak YN pergi, dia ada menghubungimu?" tanya Ny. Kim.
"Ada, tapi aku belum sempat membalasnya. Belakangan ini aku benar-benar sibuk," jawab Tn. Jeon.
Taehyung menoleh ke arah Tn. Jeon kaget, itu artinya Tn. Jeon tidak mengangkat telepon YN selama beberapa hari ini.
"Lihat, bagus sekali Jeon. Berikan saja putrimu itu padaku, biar aku yang menjaganya. Kau sibuk bukan? Aku bisa menjaga putrimu dua puluh empat jam, jangan khawatir. Dan bisa ku jamin putrimu itu akan mendapat kasih sayang dan pengawasan lebih dariku, apa kau tertarik??" tanya Ny. Kim.
Melihat istrinya yang semakin tersulut emosi membuat Tn. Jeo mengelus punggung Ny. Kim. Ny. Kim memang bukan tipikal orang yang akan berteriak atau pun marah-marah saat sedang emosi, namun tetap saja Tn. Jeo tidak enak hati pada Tn. Jeon jika seperti ini.
"Maafkan aku Jeon, ini memang bukanlah urusanku. Tapi sebagai seorang ibu, aku merasa tindakan mu ini kurang tepat. Aku telah kehilangan putriku, dan kau pasti tau seberapa inginnya aku agar bisa membesarkan anak perempuan sepertimu. Dan kau, luangkan lah waktu untuk kedua putrimu. Komunikasi itu penting Jeon, beri dia pemahaman tentang kesalahan dan sifat buruknya selama ini. Walaupun itu tidak mudah untuknya berubah, tapi itulah tugasmu sebagai orang tua," ujar Ny. Kim.
"Lebih baik jumpai putrimu sekarang, dia pasti merindukanmu"
⚪⚪
YN menatap diam keempat manusia di hadapannya sekarang. Beberapa detik yang lalu YN membuka pintu rumahnya saat mendengar ketukan dan panggilan dari arah luar, dan tanpa ia duga Tn. Jeon, Ny. Kim, Tn. Jeo dan Taehyung lah yang datang.
"Wah, lihat siapa yang datang. Tuan Jeon, apa anda masih mengingat putri anda di sini?" tanya YN.
Tn. Jeon menghampiri YN, namun YN malah menjauh dan enggan untuk dipeluk.
"Silahkan masuk ke dalam rumah sederhana ku ini semuanya. Jangan sungkan, anggap saja seperti rumah sendiri. Bunda ayo masuk, ku buatkan teh hangat untuk kalian dulu," ujar YN dengan ramah menyambut keempat orang tersebut.
Saat YN hendak pergi ke dapur, Tn. Jeon menahan tangan YN. Namun lagi-lagi YN menepisnya.
"YN dengerin ayah sebentar," ujar Tn. Jeon.
"Ayah terlambat. Empat hari tanpa ayah dan kak Aiko, YN rasa bukan hal berat. Mungkin YN baru sadar, ternyata hidup sendiri lebih enak. Maaf kemarin nelpon ayah sampek puluhan kali, tapi kedepannya bisa YN pastiin engga lagi," ujar YN lalu pergi ke dapur.
Ny. Kim, Tn. Jeo dan Taehyung terdiam mendengar ucapan YN. Sementara rasa bersalah pun muncul di hati Tn. Jeon karena kesalahan yang ia buat itu.
Mungkin ini terlihat hal yang biasa, namun tidak untuk YN. Tn. Jeon salah karena benar-benar melepaskan YN begitu saja. Okelah jika YN masih bisa menghubungi Tn. Jeon atau pun Aiko, tapi nyatanya tidak, mereka bahkan tidak ada menghampiri YN walau sebentar saja. Wajar jika YN kesal, ia pikir Tn. Jeon dan Aiko memang tidak ingin dihubungi olehnya lagi.
Taehyung Side
Jujur Taehyung merasa iba pada YN, ia bisa merasakan kata-kata yang terucap dari mulut YN adalah sebuah kepedihan. Namun apa boleh buat, ia tidak bisa berbuat lebih.
"Ini yang kau mau kan Jeon? Sekarang dia tidak ingin pulang dan tinggal bersamamu lagi," ujar Ny. Kim.
"Apa yang harus ku lakukan sekarang?" tanya Tn. Jeon.
"Pilihanmu ada dua. Bawa dia agar mau kembali pulang bersamamu, atau biarkan dia tinggal di sini bersama Taehyung." Ny. Kim.
Ucapan Ny. Kim tentu membuat Taehyung terkejut bukan main, laki-laki itu bahkan melotot menatap Ny. Kim.
"Bunda?!" Taehyung.
"Tinggal bersama Taehyung?" tanya Tn. Jeon.
"Ya, tinggal bersama Taehyung. Kau ingin putrimu mandiri dan aman kan? Kalau begitu biarkan saja dia tinggal di sini, tapi Taehyung juga akan tinggal di sini agar bisa menjaga putrimu," jawab Ny. Kim.
"Bunda kok ngomong gitu sih?? Bunda ga bilang ke Tae dulu, Tae kan-" Taehyung.
"Sstt, kamu ga mau ngelawan bunda kan?" tanya Ny. Kim.
"Sepertinya itu ide yang bagus, Taehyung bisa sekalian menjaga YN. Kamu mau kan Tae?" tanya Tn. Jeo.
"Tapi ayah, Tae sama YN itu ga akur! Dia ngajak berantem terus! Gimana mau tinggal satu rumah?!" Taehyung.
"Belum di coba kan? Kalian itu cuma butuh waktu, lagi pula ayah yakin kamu bisa ngajarin YN pelan-pelan" ujar Tn. Jeo.
Tn. Jeon tampak berpikir keras, ia memang ingin YN tau bagaimana cara hidup mandiri dan memanfaatkan uang dengan baik. Namun jika YN tinggal sendiri seperti ini, benar yang dikatakan Ny. Kim. Ada banyak resiko buruk yang bisa terjadi, dan yang pastinya akan membahayakan putrinya itu.
"Ku rasa kalian benar, harus ada yang menjaga YN di sini. Taehyung, kamu mau membantu samchon kan?" Tn. Jeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assistant
FanfictionJeon YN harus menerima keputusan ayahnya yang memindahkannya ke kampus baru karena ingin melihatnya mendapatkan teman yang lebih baik. Namun siapa sangka, disana ia malah bertemu dengan laki-laki menyebalkan yang statusnya adalah anak pemilik kampus...