Taehyung melirik YN yang tengah berdiri tidak jauh di depannya dengan penampilan yang rapi karena ingin pergi ke kampus. Ia menghidupkan mesin motor nya lalu menghampiri YN di depan halaman rumah."Ngapain lo masih berdiri di sini?" tanya Taehyung.
YN menoleh namun tidak menjawab pertanyaan Taehyung.
"Pengen berangkat bareng gue ya??? Ceilah, bilang aja kali. Gausah ngode-ngode gitu biar gue samperin," goda Taehyung.
"Jalan kaki aja sana, kan deket. Gue lagi banyak tumpangan ghoib, ntar kalau lo dudukin mereka pada marah. Gue duluan ya! Bye badak! Muahh!" ujar Taehyung sambil memberikan flying kiss pada YN.
Sementara YN menatap Taehyung yang semakin jauh dari pandangannya dengan kesal, padahal ia sengaja menunggu di depan halaman bermaksud agar Taehyung menawarinya berangkat bersama. Namun sepertinya laki-laki itu sengaja menjahilinya.
"Andai bunda tau gimana kelakuan anaknya, mending gue tinggal sendiri kalau gini," gumam YN berusaha untuk sabar.
Akhirnya ia pun jalan kaki menuju kampus.
Hampir setengah jam kemudian, akhirnya YN sampai. Bibir gadis itu terlihat pucat serta kulit badannya terasa dingin. Benar-benar sial, ia pikir hanya membutuhkan beberapa menit untuk sampai ke kampusnya itu, tapi ternyata jarak rumahnya masih terbilang jauh jika ia pergi hanya dengan berjalan kaki.
"Hahh...hah...pusing..." lirih YN.
Gadis itu berusaha untuk masuk ke dalam gerbang. Mamun ia tidak bisa menahan rasa pusing di kepalanya dan sesak di dadanya, alhasil badan YN oleng ke depan lalu terjatuh dengan keadaan pingsan.
Dan entah hari ini memang hari sial bagi YN atau bukan, tidak ada seorang pun yang lewat di sekitaran gerbang depan untuk bisa membantunya.
Taehyung Side
Satu jam kemudian, Taehyung mengajak Jeno untuk mencari YN karena sedari kelas pertama YN tidak kunjung datang ke kelas, padahal tadi pagi Taehyung tau kalau gadis itu sudah bersiap untuk berangkat ke kampus.
"Ga enak badan kali Tet si YN, makanya ga masuk lagi," ucap Jeno.
"Cari aja dulu," bales Taehyung.
Saat mereka jalan melewati lapangan bawah, Taehyung dan Jeno melihat banyak siswa yang berlari menuju gerbang depan. Karena penasaran, Taehyung pun menahan tangan perempuan yang lewat di depannya.
"Ini ada apa?" tanya Taehyung.
"Eh kak Taehyung, katanya ada mayat di gerbang depan kak. Makanya pada heboh, ini mau liat bener apa engga," jawab perempuan itu.
"Hah, mayat??" Taehyung.
"Iya kak, gatau mayat siapa. Mending kakak ke sana aja, Syelin duluan ya kak," ujar perempuan yang bernama Syelin itu lalu pergi dari hadapan Taehyung dan Jeno.
"Wah gila sih, kita harus liat nih Tet!" ujar Jeno. Taehyung pun mengangguk, dan akhirnya mereka berlari menuju gerbang depan.
Sampai di sana, ternyata sudah banyak mahasiswa yang mengelilingi tempat kejadian. Sementara Taehyung menyadari jika jantungnya tiba-tiba terasa berdegup lebih kencang entah karena apa.
"Misi, air panas air panas!" ujar Taehyung agar bisa menerobos sekumpulan manusia di depannya.
Sampai di barisan paling depan, kedua mata Taehyung seakan hampir lepas dari tempatnya dan jantungnya seakan berhenti berdetak untuk beberapa detik.
Ia mengenali siapa yang disebut mayat yang tergeletak tidak jauh darinya sekarang, tanpa basa-basi ia pun langsung berlari menghampiri YN yang sedari satu jam tadi belum juga mendapat pertolongan.
"YN!! Jeon YN!! Bangun!! Hey!!" ujar Taehyung panik sambil menepuk pipi YN.
Kini wajah YN terlihat benar-benar pucat, hidungnya pun mengeluarkan darah. Demi tuhan Taehyung benar-benar panik sekarang.
"Kenapa gaada yang nolongin sih goblok!! Panggil ambulan!!!" teriak Taehyung.
⚪⚪
Taehyung mendekap YN dan menyenderkan kepala YN di dadanya. Setelah kejadian di sekolah tadi, YN segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. Walaupun terlambat, Taehyung sangat bersyukur karena YN masih bisa diselamatkan.
Hampir empat jam mereka di rumah sakit, kini YN sudah diperbolehkan untuk pulang. Namun walaupun begitu, YN harus banyak istirahat agar kondisinya benar-benar pulih.
Dan sekarang Taehyung dan Jeno sedang berada di mobil Tn. Jeo untuk membawa YN pulang ke rumah.Sampainya mereka di depan rumah YN, Jeno lebih dulu keluar dan menahan pintu mobil agar Taehyung lebih mudah mengangkat YN keluar. Sementara Tn. Jeo lebih dulu membuka pintu rumah.
"Jeno, kamu temenin YN sebentar di kamarnya ya?" Tn. Jeo.
"Iya om," jawab Jeno.
"Tae, ayah tunggu di sini," ujar Tn. Jeo.
Akhirnya setelah menurunkan YN di tempat tidur, Taehyung menghampiri Tn. Jeo di ruang tamu.
"Kamu tau kan maksud ayah?" tanya Tn. Jeo.
"Tadi pagi dia berangkat sendiri ke kampus, mungkin karena dia jalan kaki makanya dia kecapean," jawab Taehyung.
"Kamu tidur di sini kan tadi malam?" tanya Tn. Jeo.
"Iya yah, tapi tadi pagi Tae berangkat duluan," jawab Taehyung.
"Tae salah karena biarin YN berangkat sendiri, tapi Tae gatau kalau dia beneran jalan kaki ke kampus. Makanya tadi Tae sama Jeno nyariin,tapi ketemu nya pas orang-orang udah nemuin dia," jawab Taehyung.
Tn. Jeo menghela napasnya panjang. Untung saja YN masih bisa diselamatkan, kalau tidak, entah apa yang akan ia jelaskan pada keluarga YN.
"Coba kamu bayangin kalau YN ga bisa diselamatin, kamu bisa kena Tae. Ini pelajaran buat kamu, ayah nyuruh kamu ke sini buat jagain YN. Bukan malah gini, habis ini pokoknya jangan sampai YN kenapa-kenapa. Ayah gaakan bilang ke bunda atau pun Jeon, tapi kamu harus bisa tanggung jawab. Ngerti?" Tn. Jeo.
"Iya yah, Tae ngerti," jawab Taehyung.
Tn. jeo tidak ingin memperbesar masalah. Jika Taehyung sudah mengakui kesalahannya, itu sudah cukup baginya. Yang terpenting sekarang adalah fokus pada keadaan YN.
"Biarin dia istirahat, sekarang ayah harus pergi. Ini ayah kasih uang buat beli makanan, jangan sampai YN kelaparan," ujar Tn. Jeo.
"Oke, hati-hati di jalan yah." Taehyung.
Setelah Tn. Jeo pergi, Taehyung kembali menghampiri Jeno dan YN di dalam kamar.
"Gimana Jen? Belum bangun juga?" tanya Taehyung.
"Belum Tet, paling berapa menit lagi." Jeno.
"Yaudah, gue mau balik ke kampus ngambil motor sekalian beli makanan. Lo jangan ke mana-mana dulu," ujar Taehyung.
"Gue aja yang pergi, mana kunci lo sini. Dari tadi lo udah sibuk kan? Sekalian istirahat, gue juga mau isi pulsa bentar," ucap Jeno.
"Oh, oke deh. Nih, beli tempat biasa aja makanannya. Kalau bisa beli bubur juga buat dia," ujar Taehyung memberikan kunci motornya pada Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assistant
FanfictionJeon YN harus menerima keputusan ayahnya yang memindahkannya ke kampus baru karena ingin melihatnya mendapatkan teman yang lebih baik. Namun siapa sangka, disana ia malah bertemu dengan laki-laki menyebalkan yang statusnya adalah anak pemilik kampus...