Kini sudah terhitung tiga hari YN tinggal di rumah itu, namun sampai sekarang ia belum bisa menghubungi Tn. Jeon atau pun Aiko. Entah mereka benar-benar sedang sibuk atau mungkin memang tidak ingin menghubungi YN, ia pun tidak tau.Dan selama tiga hari itu juga YN tidak kunjung masuk ke kampus. Sebut saja ia masih dalam tahap pengenalan dengan lingkungan baru, karena YN yang sejatinya selalu bergelimang harta kini tiba-tiba harus mencoba untuk hidup pas-pasan.
Tentu ini bukanlah hal yang mudah untuk dia lakukan. YN memang salah karena sifat borosnya, namun semua itu juga tergantung lingkungan tempatnya bergaul. Dan lagi-lagi ia tidak beruntung, ia bertemu dengan Mingyu yang memang bukanlah laki-laki baik. Dan betapa sialnya YN tidak menyadari itu. Karena ia menyukai Mingyu membuatnya ingin berusaha agar Mingyu bisa membalas perasaannya.
Namun jika ditanya apa gadis itu bisa berubah, tentu ia bisa berubah. YN hanya perlu bertemu dengan orang-orang yang tepat, yang tentunya bisa membimbingnya dan mengajarinya untuk berpikir lebih luas.
Krukk krukk
YN menatap jalan raya yang panas sambil memegang perutnya yang sudah berbunyi. Sudah kurang lebih dua puluh menit ia menyusuri jalanan berniat untuk membeli makanan, namun sedari tadi yang ia temui hanyalah makanan mahal yang pastinya akan membuat uang bulanannya cepat habis.
"Gue ga bisa beli ginian lagi, jadi sekarang gimana??" gumam YN.
YN pun terlihat bingung. Jika ia membeli bahan makanan, ia tidak mengerti bagaimana cara memasak. Namun harga-harga makanan cepat saji terbilang cukup mahal hanya untuk sekali makan.
"Gaada pilihan lain, lo harus coba dulu YN," gumam YN lagi.
Dan akhirnya berjalan menuju supermarket khusus bahan makanan paling tidak membeli walau hanya satu atau dua bahan.
⚪⚪
"Yang di list banyak banget, memangnya mau ngapain sih bun?" tanya Taehyung pada Ny. Kim.
Sekarang ibu dan anak ini tengah belanja bahan dapur yang sudah habis di rumah, dan seperti biasa Taehyung lah yang menemani Ny. Kim jika Tn. Jeo sedang sibuk.
"Kamu galiat bahan di dapur udah pada habis? Kalau bisa ini buat stock sampai akhir bulan, kamu sih kalau makan banyak banget!" Ny. Kim.
"Hehe, maaf bunda," ujar Taehyung.
Taehyung kembali mendorong troli belanjaan dan mengikuti kemana Ny. Kim pergi. Setiap bahan-bahan diambil, Taehyung dengan sigap mencoret bahan tersebut di list agar lebih mudah melihat mana yang belum mereka beli.
"Mbak ini gimana sih?! Liat, semuanya jadi jatuh gara-gara mbak!"
Taehyung dan Ny. Kim menoleh pada sumber suara, seorang karyawan swalayan tersebut tampak memarahi seseorang karena beberapa bahan sayuran jatuh berserakan ke bawah.
"Maaf kak ga sengaja, tadi-"
"Beresin sendiri!" bentak karyawan itu lalu melempar beberapa sayuran ke orang tersebut.
Ny. Kim dan Taehyung terkejut atas perlakuan kasar karyawan tersebut, begitu juga dengan pengunjung lain yang menyaksikan. Tanpa pikir panjang Ny. Kim menghampiri perempuan yang sedang memungut beberapa sayur itu berniat untuk membantu.
"Sini saya bantu," ujar Ny. Kim.
Saat perempuan itu mengangkat kepalanya menatap Ny. Kim, keduanya sama-sama terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assistant
FanfictionJeon YN harus menerima keputusan ayahnya yang memindahkannya ke kampus baru karena ingin melihatnya mendapatkan teman yang lebih baik. Namun siapa sangka, disana ia malah bertemu dengan laki-laki menyebalkan yang statusnya adalah anak pemilik kampus...