36

93 6 0
                                    


"Kaki kamu sakit YN??" tanya Ny. Kim.

"E-engga bunda, gapapa kok," jawab YN.

YN berdiri dibantu oleh Taehyung, setelah itu ia berusaha untuk terlihat seperti biasa.

"Kalau ada yang sakit, bilang bunda ya sayang," ucap Ny. Kim.

"Iya bunda..." YN.

Mereka bertiga pun menghampiri Tn. Jeo di ruang tamu.

"Yah, malam ini YN mau tidur sama bunda. Ayah tidur di kamar Tae aja gapapa kan?" Ny. Kim.

"Iya, gapapa. Sering-sering main ke sini YN, biar bisa nemenin bunda," ujar Tn. Jeo.

"Iya om," ucap YN.

"Bunda dong yang main ke rumah, kalau YN yang ke sini, pasti bunda suruh nginep terus," ujar Taehyung.

"Memang kenapa kalau bunda suruh YN nginep di sini? YN aja mau." Ny. Kim.

"Pasti Tae gamau jauh-jauh dari YN tuh, bunda," goda Tn. Jeo.

Taehyung menepuk pelan paha Tn. Jeo sambil tertawa malu, "ayah jangan buka kartu dong."

"Tuh kan bener!" Tn. Jeo.

"Hubungan kalian gimana belakangan ini? Baik-baik aja kan? Masih sering berantem ga?" tanya Ny. Kim.

"Engga kok bunda, iya kan YN?" tanya Taehyung.

"Iya bunda, baik-baik aja kok," ujar YN.

"Syukurlah, makin lama bunda makin gemes aja liat kalian berdua. Cocok kan, ayah?" tanya Ny. Kim.

"Iyaa, cocok banget," jawab Tn. Jeo.

YN menundukkan wajahnya sambil memainkan kain bajunya karena merasa malu, sementara Taehyung terlihat kesenangan dengan ucapan kedua orang tua nya itu.

"Kira-kira ayah sama bunda mau ga punya menantu kayak YN?" tanya Taehyung tiba-tiba.

"Ish, Taehyung!" YN.

"Ayah sih mau," jawab Tn. Jeo.

"Kalau bunda gamau," jawab Ny. Kim membuat YN dan Taehyung refleks menatap ke arahnya.

"Bunda?" Taehyung.

Ny. Kim menoleh ke arah YN lalu mencubit pelan pipi YN, "bunda maunya YN aja, kalau pake kayak berarti bukan YN dong," ujarnya.

Tanpa sadar YN tersenyum mendengar ucapan Ny. Kim. Entah kenapa ia merasa sedikit sedih atas jawaban Ny. Kim tadi, karena ia pikir ia telah melakukan kesalahan hingga Ny. Kim menjawab seperti itu.

Taehyung tersenyum lebar mendengar ucapan Ny. Kim, itu artinya secara tidak langsung kedua orang tuanya pasti akan merestuinya jika ia ingin menjalin hubungan serius dengan YN bukan?

"Bunda sayang banget sama YN, YN sayang ga sama bunda?" tanya Ny. Kim.

"Sayang kok bunda, sayang banget..." YN.

"Bunda seneng banget kalau seandainya kamu yang jadi istri Tae nanti. Jadinya bunda ga perlu takut deh kalau menantu bunda ga suka sama bunda," ujar Ny Kim.

"Bunda jangan godain anak orang terus, liat tuh muka YN jadi merah," ucap Tn. Jeo.

Taehyung berpikir sejenak, ada benarnya juga apa yang dikatakan Ny. Kim. Jika ia bisa menikahi YN, bisa dipastikan tidak hanya ia yang akan bahagia, namun kedua orang tuanya juga pasti akan bahagia karena memiliki menantu yang menyayangi mereka juga.

"Bunda bukan mau godain YN, ayah. Udah yuk sayang, kita ke atas aja," ajak Ny. Kim.

"Ayo, bunda." YN.

"Oh, iya. Hari ini kita makan malam diluar aja ya? Sekalian bawa YN, ke tempat biasa." Ny. Kim.

"Boleh, nanti ayah pesenin tempat nya." Tn. Jeo.

Ny. Kim mengangguk lalu menggandeng tangan YN untuk naik ke lantai atas kamar mereka.

Sebenarnya masih banyak yang ingin Ny. Kim sampaikan pada YN, tentang harapan kedepannya untuk masa depan Taehyung juga. Namun ia takut membuat YN merasa risih.

"Masih jam segini, kamu mau tidur dulu sayang?" tanya Ny. Kim.

"Engga mau, tapi mau peluk bunda boleh?" tanya YN.

"Boleh dong, sini baring sama bunda," ucap Ny. Kim.

YN menggangguk senang, ia pun baring menghadap Ny. Kim.

"Bunda mau nanya, sekarang gimana hubungan kamu sama Laki-laki yang namanya Mingyu kemarin itu?" tanya Ny. Kim.

"YN gamau kenal dia lagi, waktu itu dia dorong YN terus nyuruh YN buat jauhin dia. Ternyata dia cuma mau manfaatin YN doang, bunda. Padahal YN suka sama dia," jawab YN.

"Dia dorong kamu?? Kok ga bilang ke bunda? Terus kamu gimana?? Ada yang sakit??" tanya Ny. Kim.

"Gapapa kok bunda, waktu itu Tae langsung dateng. Dia mukul Mingyu sampe luka," jawab YN.

"Syukurlah, mulai sekarang gausah mikirin laki-laki itu lagi. Dia ga baik buat kamu." Ny. Kim.

"Bunda kok kenal Mingyu?" tanya YN.

"Bunda tau nya dari Tae, waktu kamu dikasih hukuman sama ayah kamu. Tae itu tau kalau Mingyu cuma mau manfaatin kamu, makanya dia berusaha buat jauhin kamu dari laki-laki itu," jawab Ny. Kim.

"Ingat ya sayang, kamu itu berharga. Kamu harus pandai cari teman yang bener-bener tulus sama kamu, apalagi nanti kalau kamu mau cari suami. Jangan pakai perasaan dulu kalau mau dekatin seseorang, biar hati kamu ga berat sebelah." Ny. Kim.

"Maksud bunda?" YN.

"Intinya, kalau kamu mau dekatin seseorang buat jadi teman kamu atau pun pasangan kamu, kamu harus cari tau gimana kepribadian orang tersebut tanpa mikirin perasaan kamu. Jadi kamu ga boleh tutup mata tentang fakta cuma karena kamu suka sama dia. Ngerti kan? Kalau orang itu ga baik buat kamu, kamu harus ninggalin dia walaupun kamu suka sama dia." Ny. Kim.

YN mengangguk mengerti dengan ucapan Ny. Kim, "makasih banyak ya bunda."

"Bunda, YN boleh nanya sesuatu ga?" tanya YN.

"Nanya apa sayang?" Ny. Kim.

"Eum, Tae itu orangnya gimana?" YN.

"Tae? Memangnya kenapa? Dia jahat sama kamu? Atau dia macem-macem sama kamu?" tanya Ny. Kim balik.

"Engga kok bunda, YN pengen nanya aja. Soalnya YN liat belakangan ini, Tae itu ga kayak yang awal-awal YN kenal." YN.

"Memangnya sekarang dia kayak mana sama kamu?" tanya Ny. Kim.

YN tidak langsung menjawab. Tidak mungkin ia bilang jika Taehyung lebih perhatian dan terkadang romantis padanya bukan?

"Em, nyebelinnya berkurang sih." YN.

Ny. Kim tertawa, "kalau yang awalnya dia suka bikin kamu kesel sekarang malah kebalikannya, berarti dia suka sama kamu."

YN terdiam, berarti ucapan bunda sama dengan apa yang baru saja Taehyung katakan padanya. Mungkinkah laki-laki itu memang tidak berbohong dengan ucapannya?

"Bunda, YN bingung..."

AssistantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang