49

80 4 0
                                    


"Ayah menjodohkan kamu bukan berarti kamu harus menikah dalam waktu dekat, paling tidak kamu bisa kenalan dulu sama laki-laki itu. Kalian juga harus saling mengenal, jadi gaada salahnya kamu lihat dulu orangnya kan?" tanya Tn. Jeon.

YN menggeleng tanda tetap tidak setuju. Saat ia hendak membuka suara, tiba-tiba Anna datang dengan seorang laki-laki yang belum pernah ia lihat sebelumnya.

"Permisi, Tuan. Jinwoo sudah datang," ucap Anna.

Tn. Jeon tersenyum saat melihat Jinwoo datang. Laki-laki bernama Kim Jinwoo itu adalah anak dari salah satu rekan kerja Tn. Jeon, dan inilah yang dimaksud Tn. Jeon untuk dijodohkan dengan YN.

"Ah, kamu sudah datang. Ayo duduk! Tepat sekali, ayah sedang membicarakan tentang perjodohan kalian. Perkenalkan dirimu pada yang lain," ujar Tn. Jeon.

"Iya, ayah. Perkenalkan, saya Kim Jinwoo." ucap Jinwoo memperkenalkan dirinya.

Taehyung menatap Jinwoo dan Tn. Jeon bergantian. Dari cara bicara mereka, sepertinya laki-laki itu sudah sangat dekat dengan Tn. Jeon.

"Om Jeon bahkan ga pernah manggil dirinya ayah kalau sama gue," batin Taehyung.

"Kasih first impression yang baik, YN. Kalau lo ga suka, seenggaknya jangan diliatin. Ini pertama kali kalian ketemu, loh." bisik Aiko.

"YN, perkenalkan dirimu," ujar Tn. Jeon.

"Nama gue Jeon YN." ucap YN.

Jinwoo mengangguk sambil tersenyum tipis saat melihat YN. Ternyata YN lebih cantik dari yang ia lihat di foto, pikirnya.

"Nah, kalau yang itu Kim Taehyung. Dia anak dari rekan kerja sekaligus sahabat ayah, dia juga lumayan deket sama YN. Karena mereka satu jurusan," jelas Tn. Jeon.

"Ayah..." YN.

"Kalian bisa ngobrol-ngobrol dulu malam ini. Kalau bisa YN dan Taehyung tidur di sini aja dulu, ga baik pulang malam-malam gini. Jinwoo, kamu juga bisa tidur di sini kalau kamu mau." Tn. Jeon.

"Iya, ayah." jawab Jinwoo.

"Yaudah, ayah naik ke atas dulu ya? Jangan diem-dieman, ngobrol biar kalian cepat dekat," ucap Tn. Jeon.

"Aiko juga deh, yah. Udah ngantuk!" ujar Aiko.

Akhirnya tersisa lah YN, Taehyung dan Jinwoo di sana. Beberapa saat pertama memang sangat canggung, tidak ada yang mau mengawali percakapan. Sampai akhirnya YN memanggil Taehyung, berniat untuk pergi dari sana.

"Taehyung," panggil YN.

"Taehyung," panggil YN kedua kalinya.

"Tet!" panggil YN lagi.

Melihat Taehyung yang masih tidak menjawab panggilannya membuat YN mulai kesal. Melihat itu, Jinwoo pun mencoba mengajak YN untuk berbicara.

"YN, ke taman belakang yuk?" ajak Jinwoo.

YN menoleh ke arah Taehyung yang masih menatap kosong ke arah lain. Laki-laki itu tampak masih tidak bergeming membuatnya semakin kesal.

"Yaudah, ayo!" ujar YN menerima tawaran Jinwoo.

Taehyung menatap kepergian YN dan Jinwoo begitu saja. Karena dua orang itu hendak ke taman, Taehyung melangkahkan kakinya menuju kamar tamu yang ada di lantai dua.

Ceklek!

Taehyung merebahkan tubuhnya sambil memejamkan mata. Rasanya ingin menghampiri YN dan membawa gadis itu ke kamar, memeluk tubuh sang pujaan hati dan bertanya banyak hal. Namun malam ini Taehyung ingin sendiri. Ia masih tidak percaya jika Tn. Jeon akan menjodohkan YN dengan laki-laki yang identitasnya belum jelas itu.

Secara, selama ini ia lah yang selalu bersama YN. Bukan hanya dari pihak ayah dan bundanya, ia merasa Tn. Jeon pun seperti memberi lampu hijau untuk dirinya dan YN.

"Selama ini gue yang selalu ada buat YN, gue yang buat dia berubah. Tapi kenapa samchon ngambil keputusan kayak gini??" gumam Taehyung.

"Ga, ini ga adil. Gue gaakan biarin YN diambil laki-laki lain."

YN Side

"Ternyata lo lebih cantik dari yang gue liat di foto, ya." ujar Jinwoo membuka suara.

YN menoleh lalu tersenyum canggung, "Makasih."

"Gue mau nanya sesuatu boleh ga?" tanya Jinwoo.

"Tanya aja," jawab YN.

"Lo ga tinggal di sini karena apa?" tanya Jinwoo.

"Kok lo tau?" tanya YN.

"Ayah sempat bilang ke gue, lo tinggal misah belakangan ini." jawab Jinwoo.

"Nih orang udah beneran deket sama ayah atau sok deket sih? Pake manggil ayah segala," batin YN.

"Oh, iya. Itu gue dihukum, makanya misah rumah. Biasalah, gue bandel anaknya." jawab YN.

"Bandel? Emang lo ngapain?"tanya Jinwoo.

"Dari dulu gue suka buang-buang duit, nongkrong sana sini, suka ga nurut juga. Jadi ya gitu." jawab YN lagi.

"Makanya gue ga yakin kalau lo mau dijodohin sama gue, takutnya lo bisa stress. Lo tau sendiri kan, kalau udah kebiasaan dari kecil tuh susah dihilangin." ujar YN bermaksud membuat Jinwoo berpikir dua kali untuk perjodohan itu.

"Permisi nona YN, Jinwoo. Sebaiknya kalian berdua masuk sekarang. Saya takut nona YN masuk angin, dan lebih baik kalian tidur sekarang." ujar Anna menghampiri YN dan Jinwoo.

"Masih belum terlalu malam kok, iya kan YN?" tanya Jinwoo.

"Iya, tapi nona YN harus tidur lebih awal," ujar Anna.

YN menatap Anna yang mengode agar dirinya masuk.

"Ohhh iya, bener tuh. Lagian gue gabisa kena angin malam, Woo. Sambung besok aja kali ya? Tadi juga gue ga sempet makan malam, takutnya masuk angin!" ujar YN.

Akhirnya Anna tersenyum lalu menarik tangan YN agar pergi dari sana.

"Gue duluan ya!" teriak YN pada Jinwoo yang masih duduk di bangku taman.

"Lo serius nyuruh gue tidur, na?" tanya YN.

"Iya nona YN, sudah sana tidur," jawab Anna.

"Masih jam berapa loh ini." YN.

"Lebih cepat lebih baik, jadi besok nona bisa bangun lebih pagi. Bisa lari pagi juga, udah lama ga lari pagi kan?" Anna.

"Iyasih, yaudah deh. Tapi makasih loh, gue ga repot-repot nyari alasan buat pergi dari Jinwoo, hahah!" YN.

Anna tertawa kecil lalu membiarkan YN naik ke atas untuk tidur. Setelah itu, ia menoleh ke arah dapur untuk melihat sesuatu.

"Aman?"

"Aman!" ujar Anna memberi jempol pada Taehyung yang sedang mengintip dari dapur.

Ya, Taehyung lah yang menyuruh Anna untuk membawa YN masuk agar tidak berduaan dengan Jinwoo. Walaupun YN tidak tau jika Taehyung lah yang menyuruh, yang terpenting YN aman dari laki-laki perebut pujaan hatinya itu.

AssistantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang