Kini YN melangkahkan kakinya masuk ke dalam kelas bersama Jeno, sepanjang jalan YN tidak bisa berhenti tertawa karena lelucon aneh Jeno yang menyenangkan."Perut gue sakit gara-gara lo Jen, hhahaha gue gatau kalau lo se asik ini. Hahh, pengen nangis!" ucap YN sambil mengelap air matanya.
"Lo juga asik, mana muka lo meme-able banget kalau lagi ketawa." Jeno.
"Eh pagi mas ganteng, tumben cepet dateng?" sapa Jeno saat hendak duduk di kursinya.
YN melirik kursi dan meja yang tertata lebih berdempetan, "kok lebih mepet ya?" tanya YN.
"Iya, tuh liat dibelakang banyak buku baru. Kemarin dosen nyuruh dikasih ruang buat bagian belakang, jadi sekarang meja sama kursi dimepetin," jawab Jeno.
"Ah ga seru, masa meja gue harus mepet sama meja Taehyung," ucap YN.
"Sok sok gamau deket sama gue, tadi malem aja lo tidur di paha gue. Mana gamau bangun lagi," celetuk Taehyung.
"Hah? Lo berdua tidur bareng?" tanya Jeno kaget.
"Dih mana ada gue tidur di paha lo, gue tidur pake bantal di sofa!" jawab YN.
"Tanya aja sama ayah lo, mana sampek meluk pinggang gue lagi!" ucap Taehyung.
Diam-diam Taehyung tersenyum saat melihat ekspresi terkejut YN, gadis itu tampak mengingat-ingat kejadian tadi malam.
"Iya juga ya, gue tidur di paha dia. Tapi perasaan gue gaada pake meluk segala deh," batin YN.
Jeno menatap dua orang di depannya itu dengan curiga, "tadi malem lo pergi ke rumah YN Tet?"
"Yoi," jawab Taehyung.
"Kok bisa? Perasaan lo berdua ga deket deh." Jeno.
"Emang ga deket, cuma dia aja yang deketin gue mulu." Taehyung.
"Heh fitnah aja lo! Ga nyadar dia sendiri yang deketin gue mulu?!" ucap YN.
"Malah berantem, lo hutang cerita sama gue Tet," ucap Jeno.
"Nanti aja lah, kapan-kapan kalau ga lupa," ucap Taehyung.
"Taehyung, Jeno, YN! Cepat keluar dan kumpul di halaman depan!" teriak dosen dari pintu.
"Gue duluan!" ucap Taehyung lalu pergi meninggalkan kelas.
"Mau ngapain Jen?" tanya YN.
"Biasa, dua Minggu sekali senam massal yang dapet jadwal pagi. Yok lah keluar!" ajak Jeno.
"Ada senam juga?" tanya YN.
"Yoi, katanya biar sehat. Bacot emang." Jeno.
Sampai di halaman depan kampus yang cukup luas, seluruh mahasiswa diperbolehkan untuk bebas memilih barisan sesuai keinginan mereka.
"Sini aja yuk Jen!" saran YN.
"Jangan YN, di sini terlalu panas. Di sana aja tuh lebih adem, ayok!" ujar Jeno.
YN mengangguk, ia pun mengikuti Jeno dari belakang. Namun tidak jauh dari tempat pilihannya tadi, YN tidak sengaja melihat laki-laki yang tidak asing baginya.
Matanya menangkap sosok yang kemarin tidak sengaja menabraknya, laki-laki tampan yang membuatnya terpana. Sontak YN berhenti dan berbalik badan, ia meninggalkan Jeno yang semakin jauh dari pandangannya.
"Misi, mau lewat..." ucap YN berusaha untuk berbaris di dekat laki-laki itu.
"Sini aja deh, gapapa panas dikit. Yang penting bisa deket sama nih cowo," batin YN sambil senyum-senyum.
![](https://img.wattpad.com/cover/283663443-288-k949890.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Assistant
FanfictionJeon YN harus menerima keputusan ayahnya yang memindahkannya ke kampus baru karena ingin melihatnya mendapatkan teman yang lebih baik. Namun siapa sangka, disana ia malah bertemu dengan laki-laki menyebalkan yang statusnya adalah anak pemilik kampus...