Sebelum pulang dari kampus, YN menyempatkan diri untuk menghubungi Mingyu sebentar. Karena ia berencana untuk mengajak Mingyu ke cafe favoritnya."Ya, YN?"
"Lo di mana? Pulang ini free ga?" tanya YN.
"Free kok, gue ga ke mana-mana. Ini masih di dalem, bentar lagi keluar"
"Kalau gitu bisa kan kita nongkrong di cafe sebentar?" tanya YN.
"Lo ngajak gue?"
"Ya iya lah, siapa lagi?" YN.
"Oh, bisa aja"
"Yaudah, tunggu gue di tempat kemaren ya. Gue mau cari sesuatu dulu," ucap YN.
"Oke, gue tunggu"
Setelah mematikan sambungan telepon tersebut, YN masuk ke dalam mobilnya.
"Om, kita ke bank sebentar ya." YN.
"Mau ngapain non?" tanya Chen.
"Mau beli ikan asin, ya ngambil duit dong om Chen sayangg," gemas YN pada Chen.
"Non, coba dengerin saya. Non tau kan gabisa ngelakuin apa-apa seenaknya kayak gini? Non kan tau kalau Tuan ga ngizinin non ngambil uang di bank kecuali buat hal yang penting, atau memang udah Tuan izinin," ujar Chen.
"Saya- loh non, mau ke mana?" tanya Chen langsung menahan tangan YN yang ingin keluar dari mobil.
"Mau naik taxi, kenapa?" tanya YN balik.
Chen menghembuskan napasnya panjang, ia tau YN pasti akan marah padanya jika seperti ini.
"Non, coba dengerin saya sekali ini." Chen.
"Lo ga mau nganter gue kan? Yaudah biarin gue pake taxi!" ujar YN.
Chen menggeleng, ia tidak mungkin membiarkan YN pergi sendiri apalagi menggunakan taxi.
"Oke-oke, saya anter non ke bank." Chen.
Setelah mereka ke bank, Chen dan YN kembali ke kampus untuk menjemput Mingyu. Setelah Mingyu bersama mereka, Chen langsung melajukan mobil menuju cafe.
"Batas waktu sampai jam empat ya non," ujar Chen.
"Iya, tunggu di sini aja." YN.
Sampainya di dalam cafe, YN dan Mingyu duduk di salah satu bangku paling ujung.
"Pesen apa Gyu?" tanya YN.
"Gue ice blend satu sama kentang goreng," ucap Mingyu pada pelayan.
"Gue ice chocolate satu, kentang gorengnya dua ya mba," ucap YN.
"Baik, mohon ditunggu sebentar." pelayan.
"Lo suka nongkrong di sini juga ya?" tanya Mingyu.
"Iya, lo juga?" tanya YN.
"Iya, biasanya sama anak-anak yang lain." Mingyu.
Beberapa menit kemudian, pesanan mereka datang. Mingyu dan YN terlihat asik mengobrol bersama sambil sesekali melempar candaan. Ah sepertinya YN tambah menyukai Mingyu kalau seperti ini.
"Gue pikir lo orangnya cuek banget, soalnya awal-awal kita ketemu lo nyuekin gue mulu," ucap YN.
"Hahaha, sorry. Gue memang gitu kalau sama orang baru," jawab Mingyu.
"Btw gue belum tau rumah lo, kalau besok gue anter lo pulang bisa ga?" tanya Mingyu.
YN terlihat sangat senang, tentu saja ia langsung menyetujui ajakan Mingyu.
"Kalau gini terus, semoga aja dia bisa suka sama gue" batin YN.
"Gue mau nanya sesuatu sama lo." YN.
"Tanya aja," jawab Mingyu.
"Lo udah punya pacar belum?" YN.
Mendengar itu Mingyu nampak terdiam sesaat, lalu ia menatap YN dan tersenyum miring.
"Menurut lo?" tanya Mingyu.
"Kalau diliat sih kayaknya udah." YN.
"Muka gue terlalu ga mungkin kalau masih jomblo ya? Hhaha!" Mingyu.
"Jadi.." YN.
"Belum, gue belum punya pacar." Mingyu.
"Eh, serius?? Masa seganteng lo belum punya pacar sih?" tanya YN heran namun ia sangat senang.
"Serius, belum nemu yang cocok aja. Tapi gatau deh kalau nanti, bisa jadi aja cocoknya sama yang di depan gue sekarang." Mingyu.
Taehyung Side
"Tae, kita beli minum sebentar yuk? Di sana aja," ajak seseorang pada Taehyung.
"Kita kan udah-" Taehyung.
"Kamu tuh nolak terus kalau diajak, katanya mau nurut!"
Taehyung menghela napasnya panjang, wanita disampingnya ini memang sedikit menyebalkan kalau sudah seperti ini.
"Yaudah iyaa sayangnya Kim Taehyung, ayo ke sana," ujar Taehyung.
Sampai di cafe yang mereka tuju, Taehyung duduk di salah satu kursi untuk menunggu pesanan yang sudah dipesan. Wanita yang bersamanya tadi pun sama, ia duduk di depan Taehyung.
Tidak jauh dari tempat Taehyung berada, Mingyu izin sebentar untuk ke toilet dan tersisa lah YN sendiri. Gadis itu menatap sekelilingnya, cafe tampak lumayan ramai. Namun matanya tidak sengaja menangkap sesuatu yang tidak asing baginya.
"Itu bukannya Taehyung?" gumam YN.
Ia bergeser sedikit agar bisa melihat jelas pemandangan yang tidak jauh darinya itu. Karena posisi Taehyung menghadap ke arahnya, ia bisa dengan jelas memastikan jika itu benar-benar Taehyung.
"Bener, itu Taehyung. Tapi cewe di depannya siapa? Kok keliatan deket," gumam YN tanpa sadar penasaran dengan siapa Taehyung sekarang.
Taehyung yang awalnya tidak menyadari jika ada YN dan Mingyu juga di sana tiba-tiba menyipitkan matanya saat melihat Mingyu kembali dan duduk di depan YN.
"Jeon YN? Itu cowo yang di kantin kan? Kenapa mereka di sini?" batin Taehyung.
Tanpa sadar mereka pun sama-sama saling penasaran akan satu sama lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assistant
FanfictionJeon YN harus menerima keputusan ayahnya yang memindahkannya ke kampus baru karena ingin melihatnya mendapatkan teman yang lebih baik. Namun siapa sangka, disana ia malah bertemu dengan laki-laki menyebalkan yang statusnya adalah anak pemilik kampus...