Taehyung pun membawa YN ke gerbang depan dimana Aiko sudah menunggunya di luar mobil."Kemana aja lo?? Gue cariin juga dari tadi! Untung ada Taehyung!" ujar Aiko.
"Santai dong, tadi ngembaliin dompet orang di parkiran," ucap YN.
"Makasih ya Tae udah bantu nyariin, untung tadi ada kamu," ucap Aiko.
"Santai aja noona," ucap Taehyung.
Melihat gerak-gerik Aiko membuat YN menyipitkan matanya menatap Aiko curiga.
"Ngapain lo senyum-senyum gitu liat Taehyung?!" tanya YN.
"Dih sewot, suka-suka gue lah!" Aiko.
"Mau pulang bareng sama kita ga?" tanya Aiko pada Taehyung.
"Gausah noona, Tae bawa motor." Taehyung.
"Oh yaudah, kalau gitu kami pulang dulu ya," ucap Aiko.
"Cepet masuk!" ujar Aiko pada YN sebelum masuk ke dalam mobil.
Melihat Taehyung masih berdiri di depannya, YN pun membalikkan badan Taehyung dan mendorongnya pelan.
"Udah sana pulang! Gue duluan!" ujar YN lalu bergegas masuk ke dalam mobil.
Tin! Tin!
Taehyung pun tersenyum, ia menatap mobil Aiko yang perlahan mulai menjauh.
YN Side
Aiko melajukan mobilnya menuju supermarket yang biasa mereka kunjungi, biasanya mereka berdua mampir untuk membeli makanan atau minuman dingin.
"Gue air biasa, nih uangnya," ucap Aiko.
"Oke, bentar ya." YN.
YN pun masuk ke dalam supermarket dan mencari minuman dingin titipan Aiko, tidak lupa juga ia membeli mie pedas kesukaannya.
Setelah mendapat apa yang ia mau, YN melangkahkan kakinya menuju kasir. Namun saat ia meletakkan belanjaannya, seseorang juga meletakkan satu bungkus rokok ke meja yang sama.
YN pun menoleh, namun betapa terkejutnya ia saat tau siapa yang ada di sebelahnya ini.
"Eh lo lagi!" YN.
Lagi-lagi mereka kembali bertemu, membuat YN merasa senang saat melihat wajah tampan itu.
Berbeda dengan YN, laki-laki yang tadi meninggalkannya begitu saja di parkiran hanya menatapnya dingin lalu menyodorkan satu bungkus rokok tersebut pada kasir.
"Empat puluh lima ribu," ucap sang kasir.
Laki-laki itu mengeluarkan dompetnya di saku, namun ia terlihat panik saat tidak ada satu pun uang di dompetnya. YN pun menatap laki-laki itu dari samping sambil menunggu.
"Ada mas?"
"Sebentar," ucap laki-laki itu sambil meraba saku di celananya.
YN tampaknya mengerti, mungkin laki-laki itu lupa membawa uang. Ia pun menyodorkan belanjaannya ke kasir.
"Gabungin sama punya saya aja mba," ucap YN.
Sontak laki-laki itu terdiam, setelah membayar semuanya YN menatap laki-laki yang ada di hadapannya itu.
"Nama lo siapa? Kita belum kenalan," ucap YN.
Laki-laki itu tidak langsung menjawab, ia malah melirik bungkus rokok yang ada di tangan YN.
"Oh, ini," ucap YN menyodorkan rokok tersebut.
"Gue Mingyu, thanks udah bayarin," ucap laki-laki yang ternyata bernama Mingyu.
Belum sempat YN mengatakan sesuatu, laki-laki itu malah lebih dulu pergi meninggalkannya.
"Lah, pergi lagi!" gumam YN.
⚪⚪
Keesokan harinya
YN menghembuskan napasnya kasar, kini ia beserta Taehyung dan Jeno tengah sibuk mencari buku psikologi di perpustakaan kampus yang letaknya di lantai atas.
Hari ini mereka tidak ada pelajaran di kelas, namun mereka harus memilih satu buku yang nantinya akan mereka baca lalu mereka rangkum sebelum dipresentasikan di akhir bulan.
"Kok gaada sih?! Tai banget nyari beginian hampir sejam!" gerutu YN yang mulai kesal.
Jeno terkekeh, sebenarnya ia juga lelah mencari buku jurusan psikologi yang tidak kunjung ditemukan. Namun karena melihat tingkah YN yang justru kelihatan menggemaskan membuatnya tertawa.
"Tet, udah ketemu belom? Kasian nih princess gue udah capek," ujar Jeno.
Taehyung yang tadinya tengah sibuk mencari buku di rak bawah pun menoleh dan menatap Jeno tajam.
"Dih, alay lo!" Taehyung.
"Serius nyet, gue capek sumpah!" ujar Jeno.
"Gue juga jadi ikutan cape liat lo bedua!" ujar Taehyung.
"Di rak paling bawah sampe atas sini gaada, atau mungkin di atas lagi ya?" YN.
"Bisa jadi sih, Lo mau naik ke atas ga?" tanya Jeno.
"Mau aja, tapi pake apa?" tanya YN.
"Gue angkat, tangga lagi di pake kayaknya," ucap Jeno.
"Yaudah, ayok!" ujar YN.
Jeno mengangguk, namun saat ia ingin mengangkat YN, Taehyung malah menghalanginya.
"Jangan sama lo juga nyet! Bahaya, Lo kan didikan Jimin. Setan semua pengikut si bantet!" ujar Taehyung.
"Heh sialan! Kek lo engga aja!" kesal Jeno.
Taehyung menggeleng, ia malah membuka satu persatu kancing kemeja milik Jeno.
"Eh ngapain buka-buka sih mas?" Jeno.
"Lo pengen gue tendang atau gue gepengin?" tanya Taehyung.
"Ya lo juga ngapain make buka-buka!" Jeno.
"Bentar doang, itung-itung biar lo bisa pamer abs," ucap Taehyung.
"Serius lo mau ngapain sih? Masa gue telanjang dada gini." Jeno.
"Lo ga liat rok YN pendek? Nanti sempak dia keliatan kan malu," ucap Taehyung.
Dan setelah melepas baju Jeno, Taehyung pun mengikatkan kedua lengan dari baju tersebut ke perut YN agar bagian belakang YN tertutup.
"Ihh unyu banget perut lo! Gila, kayak oppa-oppa sexy! Mau pegang dong..." ucap YN.
Lagi-lagi sebelum tangan YN menyentuh abs Jeno, Taehyung malah mengangkat badan YN membuat gadis itu terkejut.
"Eh asu!" YN.
"Heh mulutnya!" Taehyung.
"Ih gue mau megang perut Jeno dulu!" YN.
"Ga boleh, nanti cewe nya marah," jawab Taehyung.
"Sejak kapan gue punya cewe?" tanya Jeno.
"Tuh gaada berarti! Alesan aja lo!" YN.
"Ga baik cewe megang-megang perut orang! Udah cepetan cari buku nya, ambil tiga!" ujar Taehyung.
"Curang lo monyet!" Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assistant
FanfictionJeon YN harus menerima keputusan ayahnya yang memindahkannya ke kampus baru karena ingin melihatnya mendapatkan teman yang lebih baik. Namun siapa sangka, disana ia malah bertemu dengan laki-laki menyebalkan yang statusnya adalah anak pemilik kampus...