YN menatap Mingyu dengan perasaan campur aduk. Respon Mingyu yang hanya diam tanpa menjawab pertanyaannya membuat kepastian bahwa laki-laki itu tidak ingin membantunya."Bukannya gamau YN, tapi gue juga lagi butuh uang," jawab Mingyu.
"Yaudah deh gapapa," balas YN.
Namun setelah itu YN tetap mengajak Mingyu dan kawanannya untuk mengobrol dan bersikap seperti biasa. Sampai kurang lebih sepuluh menit kemudian mereka berpamitan untuk pulang pada YN.
Setelah mereka semua pulang, YN merapikan gelas-gelas bekas Mingyu dan yang lainnya ke dapur. Namun bukannya berniat untuk mencuci gelas kotor tersebut, YN malah termenung dengan banyak pertanyaan yang muncul di kepalanya.
"Gue pikir dia kaya"
Kata-kata itu terus terngiang, membuat YN tidak bisa berpikir jernih tentang Mingyu.
"Jadi dia cuma mau manfaatin gue?" gumam YN.
"Dia ga bener-bener mau temenan sama gue?" gumam YN lagi.
Gadis itu pun kembali teringat dengan kejadian sebelum ini, tentang sahabatnya yang juga hanya mau memanfaatkan nya karena harta.
"Iya, mereka cuma mau manfaatin lo doang. Sekarang udah tau kan?"
YN tersentak saat Taehyung tiba-tiba menghampiri nya. Ia menatap Taehyung bingung, apa Taehyung tau hal ini?
"Lo juga denger?" tanya YN.
"Gue udah tau dari awal, lo nya aja yang ga nyadar-nyadar," jawab Taehyung.
"Sekarang gimana? Sakit ga? Setelah lo tau kelakuan mereka yang cuma mau manfaatin lo, masih mau temenan sama mereka? Atau masih mau beliin mereka jam mahal satu-satu? " sindir Taehyung.
"T-tapi ga mungkin, mereka-" YN.
"Gue baru tau lo bisa bego cuma karena hal ginian. Apa yang buat lo ga percaya? Karena lo suka sama Mingyu?" tanya Taehyung.
"Mending lo pikirin baik-baik, lo yang tau gimana sikap Mingyu dari awal sampai sekarang ke lo. Gue yakin lo bisa belajar dari kejadian sebelumnya, jangan sampai dalam hidup lo kejadian gini terulang terus sampai lo dewasa nanti" ujar Taehyung.
⚪⚪
Keesokan harinya, Taehyung mengantar YN ke kampus untuk mengurus sesuatu. Karena beberapa hari ini mereka tidak ada kelas, Taehyung hanya akan menunggu YN lalu pulang kembali ke rumah.
"Gue tunggu di kantin, kalau udah langsung ke sana aja," ujar Taehyung.
"Oke." YN.
YN pun segera menemui salah satu dosennya yang sudah menghubunginya untuk bertemu di kantor.
Sekitar setengah jam setelah itu, akhirnya urusan YN selesai. Gadis itu pun berniat untuk menghampiri Taehyung di kantin. Namun saat ia jalan di koridor, YN tidak sengaja bertemu dengan Mingyu.
"Mingyu?" YN.
Mingyu yang awalnya tidak melihat ke arahnya pun akhirnya menoleh, namun laki-laki itu hanya menaikkan alisnya sebagai respon.
"Lo mau ke mana?" tanya YN.
"Mau ke kelas lah, kemana lagi," jawab Mingyu ketus.
YN sedikit terkejut melihat respon tidak biasa Mingyu, entah kenapa pikirannya langsung tertuju pada kejadian semalam.
"Gue harus bener-bener pastiin apa dia cuma mau manfaatin gue atau engga" batin YN.
"Kita bisa ngobrol berdua ga Gyu? Kalau sekarang lo lagi sibuk, mungkin besok?" tanya YN.
"Mau ngobrol apaan?" Mingyu.
"Ada yang mau gue omongin," jawab YN.
"Penting?" tanya Mingyu.
"Iya," jawab YN.
"Yaudah, sekarang aja. Gausah ngulur-ngulur waktu!" jawab Mingyu.
Sepertinya sifat asli Mingyu kembali terlihat, YN menggigit bibir bawahnya takut. Kini dirinya merasa gelisah, namun tidak tau kenapa.
Mingyu membawanya ke taman yang cukup sepi, di sana mereka pun duduk di salah satu bangku yang ada.
"Cepetan, gue sibuk!" ujar Mingyu.
Sebenarnya YN bingung, ia tidak tau apa yang harus ia lakukan agar mengetahui apa maksud dari ucapan Mingyu kemarin.
"YN bego, lo belum nyiapin kata-kata buat ngomong gini ke dia," batin YN.
Melihat YN hanya diam membuat Mingyu kesal, "cepetan bisa ga sih YN? Lo mau ngomongin apa? Tinggal ngomong aja susah."
"G-gue bingung gimana ngomongnya," ujar YN.
Mingyu memutar bola matanya malas, laki-laki itu tiba-tiba berdiri berniat untuk pergi. Namun refleks YN ikut berdiri dan menahan tangan Mingyu.
"Gue suka sama lo Gyu!" ujar YN.
Namun detik berikutnya YN melepaskan tangannya dari tangan Mingyu lalu menutup mulutnya. Gadis itu keceplosan, entah kenapa malah itu yang ia ucapkan.
Sementara Mingyu, ia terlihat sedikit terkejut. Namun tidak terlalu, karena sebelumnya ia sudah merasa jika YN menyukainya.
Laki-laki itu pun berbalik menghadap YN dan menatap YN yang terlihat gugup dan panik.
"M-maaf, gue ga sengaja. I-itu-" YN.
"Lo beneran suka sama gue?" tanya Mingyu.
YN meremas ujung bajunya karena gugup, tentu saja karena ia belum siap untuk melihat bagaimana reaksi Mingyu.
Namun diluar dugaan YN, Mingyu menangkup kedua pipinya agar ia menatap balik laki-laki itu.
"Gue tanya sekali lagi, lo suka sama gue?" tanya Mingyu.
Seakan terhipnotis dengan tatapan dan perlakuan Mingyu saat ini, YN mengangguk sebagai jawaban.
Melihat itu membuat Mingyu tersenyum, kedua tangannya pun mengelus pipi YN lembut.
"Gue tau lo suka sama gue," ujar Mingyu.
"Gue juga suka sama lo YN-"
"-Tapi sebelum gue tau lo udah ga punya uang lagi." Mingyu.
Deg
Tangan Mingyu yang tadinya mengelus pipi YN kini beralih mencengkram rahang YN kuat hingga membuat gadis itu meringis kesakitan.
"Sakitt!" YN.
Bruk!
Mingyu mendorong tubuh YN hingga jatuh ke belakang. YN pun menangis, ia menatap Mingyu tidak percaya. Sementara laki-laki itu berjongkok di depan YN sambil menatap YN remeh.
"Lo pikir gue mau sama lo? Ngaca bego!Jangan deketin gue lagi mulai sekarang!" bentak Mingyu.
Tanpa Mingyu sadari, saat ia hendak pergi meninggalkan YN, dari arah belakang seseorang berlari ke arah nya dan langsung menarik kerah bajunya kuat.
"BRENGSEK LO ANJING!"
Bugh!
"T-taehyung!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Assistant
FanfictionJeon YN harus menerima keputusan ayahnya yang memindahkannya ke kampus baru karena ingin melihatnya mendapatkan teman yang lebih baik. Namun siapa sangka, disana ia malah bertemu dengan laki-laki menyebalkan yang statusnya adalah anak pemilik kampus...