32

79 7 0
                                    


Taehyung menghajar Mingyu tanpa ampun, laki-laki itu bahkan tidak peduli dengan wajah Mingyu yang sudah babak belur karena ulahnya.

Walaupun beberapa kali pukulan dari Mingyu mengenai wajahnya, Taehyung tidak menyerah begitu saja.

Mendengar keributan dari arah taman yang letaknya tidak terlalu jauh dari kelas-kelas lain membuat beberapa mahasiswa mendatangi mereka dan berusaha untuk memisahkan Taehyung dan Mingyu.

"Taehyung tenang! Udah-udah! Berenti!!"

"Woi yang lain keluar dong! Ini bantuin!"

"Udah Taehyung udah!"

Beberapa mahasiswi datang untuk membantu YN, sementara mahasiswa yang lain terus berusaha untuk memberhentikan perkelahian itu.

"Hey, kamu gapapa? Kenapa nangis?" tanya seorang gadis yang tidak YN kenal.

"Taehyung..berenti.." lirih YN.

Mendengar tangisan YN membuat Taehyung menoleh, ia lupa melihat keadaan YN sangking emosinya.

Melihat ada cela saat Taehyung berhenti menghajar Mingyu membuat beberapa siswa yang ada di sana langsung menarik Mingyu untuk menjauh.

Taehyung pun langsung menghampiri YN dan mengecek keadaan YN.

"Lo gapapa? Apa yang sakit? Ada yang luka?" tanya Taehyung.

Kekhawatiran Taehyung pun tidak bisa tertutupi, laki-laki itu terlihat sangat khawatir dengan keadaan YN.

"G-gapapa," jawab YN terbata-bata.

"Sstt, jangan nangis..." ujar Taehyung sambil menghapus air mata YN.

"Taehyung hidung lo berdarah!" ujar seseorang.

Taehyung yang tidak menyadari itu pun langsung mengelap darah yang keluar dari hidungnya menggunakan bajunya.

"Cepet obatin, takutnya luka lo tambah parah," ujar orang tadi.

Taehyung mengangguk, "ikut ya?" tanya Taehyung dan YN mengangguk.

Setelah mereka di ruang ukk (semacam uks tapi namanya ukk), Taehyung langsung ditangani oleh suster penjaga ruangan tersebut.

"Kenapa bisa gini?" tanya suster itu.

"Gapapa," jawab Taehyung.

"Ck, kalau ayah kamu tau kamu berantem gini pasti kamu juga yang kena!" suster.

"Ya jangan sampe ayah tau," jawab Taehyung.

"Terserah kamu. Lukanya udah saya obatin, istirahat dulu sana!" suster.

"Makasih sus," ujar Taehyung.

Setelah selesai dengan lukanya, Taehyung menghampiri YN yang sedang duduk di salah satu ranjang ruangan tersebut.

Melihat Taehyung datang menghampirinya membuat YN langsung mengelap air mata yang ada di wajahnya.

"Kenapa masih nangis? Udah jangan dipikirin lagi," ujar Taehyung.

"Dia jahat..." lirih YN.

Tau jika YN sedang menahan tangisnnya membuat Taehyung menarik YN ke dalam pelukannya dan mengelus pelan punggung YN.

"Kenapa bisa sampe gitu?" tanya Taehyung.

"Pelan-pelan coba, ceritain ke gue," ujar Taehyung.

YN pun menceritakan kejadian tadi pada Taehyung, walaupun ia masih terisak dalam pelukan Taehyung.

"Kenapa orang yang gue suka semuanya malah jahat ke gue? Gue salah apa Tae??" YN.

Taehyung mengepalkan tangannya mendengar ucapan YN. Mingyu keterlaluan, bisa-bisanya ia menyakiti YN seperti ini.

"Lupain Mingyu dan jangan pikirin dia lagi. Ada gue, ada Jeno, ada Lala yang bakal nemenin lo. Ada gue yang bakal jagain lo, gue janji gaakan ada lagi yang nyakitin lo kayak gini," ucap Taehyung.

⚪⚪

YN menatap jam dinding yang sudah menunjukkan pukul enam sore. Sudah kurang lebih setengah jam ia berada di dapur untuk membuat tempe goreng, nasi, dan tahu goreng untuk makan malam nya bersama Taehyung.

Merasa Taehyung belum kunjung bangun dari sore tadi, YN pun membawa makanan yang sudah ia masak ke kamarnya.

Ceklek!

Benar saja, Taehyung masih tertidur pulas di atas ranjangnya.

"Tae, ayo bangun..." panggil YN.

"Makan dulu, nanti tidur lagi," YN.

Tidak butuh waktu lama untuk membangunkan Taehyung, laki-laki itu perlahan membuka matanya saat mendengar suara lembut YN yang memanggil namanya.

"Udah jam berapa??" tanya Taehyung dengan suara seraknya.

"Jam enam, kita makan di sini aja ya?" tanya YN.

"Udah masak?" tanya Taehyung lagi.

"Udah, sebentar," jawab YN.

YN menata makanan-makanan yang ia bawa tadi di atas meja, tidak lupa dengan air putih untuk mereka minum.

Sementara Taehyung beranjak dari tempat tidur lalu mengambil tempat di depan YN untuk makan.

"Ini semua lo yang masak?" tanya Taehyung.

"Iya, maaf baru ini yang bisa gue buat. Seharusnya gue ga ngeliabatin lo buat rasain gimana rasanya hidup sederhana kayak gini," ujar YN.

"Gapapa, gue seneng kok bisa ngerasain gini juga." Taehyung.

"Semangat YN, hidup ini cuma sekali. Kalau pun kita lagi ada di bawah, selalu ingetin ke diri lo kalau gaada salahnya kita mencoba hal yang baru. Kalau lo bisa terbiasa kayak gini, itu artinya lo hebat! Ga semua orang bisa gini, dan gue yakin lo pasti bisa!" ujar Taehyung menyemangati YN.

Entah kenapa YN bisa merasakan energi positif yang Taehyung berikan pada nya.

"Makasih banyak Tae..." ucap YN.

"Sama-sama," jawab Taehyung.

YN memperhatikan Taehyung yang kini tengah mengambil beberapa potong tempe dan tahu ke dalam piringnya. Entah kenapa YN tidak bisa fokus, ada banyak hal yang mengganggu pikirannya saat ini.

"Dari dulu gue ga pernah ketemu sama orang yang buat gue kesel, karena semua yang datang ke gue selalu bikin gue bahagia. Tapi pada akhirnya mereka semua lah yang ngehianatin gue,dan akhirnya mereka yang nyakitin hati gue. Tapi kenapa kali ini orang yang selalu buat gue kesel, orang yang selalu buat gue marah karena tingkahnya, justru dia yang ada buat gue?" batin YN.

"Hey, kok ngelamun? Mau gue suapin?" tanya Taehyung membuyarkan lamunan YN.

"E-eh, engga kok!" YN.

"Kalau gitu makan dong, masa cuma gue yang makan," ujar Taehyung.

"Duluan aja," ucap YN.

"Kenapa lagi?" tanya Taehyung.

"Jadi ga pengen makan," jawab YN.

Taehyung berdecak kesal, "bilang aja mau gue suapin kan? Buka mulutnya!" ujar Taehyung sambil menyodorkan satu sendok nasi dan tempe pada YN.

"Badak gue ga boleh ga makan, nanti kalau kurus ga jadi badak unyu lagi." Taehyung.

AssistantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang