PART 19

14.5K 744 19
                                    

Cuaca sabtu siang ini sungguh cerah. Langit biru dengan awan yang bergerak bergantian berbagai bentuk dan ukuran. Begitupun suasana hati Raka saat ini. Terhitung 5 hari yang lalu dirinya dan Clarissa kembali menjalin kasih. Raka pikir Awan sahabatnya perlu tahu berita bahagia ini. Sehingga mereka memutuskan bertemu disalah satu kedai kopi yang berada di Mall ternama. Setahu Raka mall ini juga salah satu properti milik kekasihnya.

"Anjirrr apa nih....!!!" Seru awan girang saat Rakka memberikan papper bag warna hijau yang dengan jelas tertulis Rolex di bagian luarnya. Awan yang tidak sabar tentu saja segera membuka kotak di dalamnya yang jelas berisikan jam tangan.

"Anjaayy Cosmograph Daytona...." Seru Awan lagi saat tahu jenis jam apa yang Raka berikan padanya.

"Anjir jangan brisik lo. Pada liatin bego...!!!" Ucap Raka menanggapi ekspresi Awan yang menurutnya berlebihan. Memang kalau dilihat meja sekitar mereka rata-rata memandangi Awan yang heboh.

Awan yang merasa malu hanya tersenyum canggung. Tentu saja respon yang Awan berikan sedikit berlebihan. Karena tidak ada angin, tidak ada hujan Rakka memberikan gift ini secara cuma-cuma.

"Bentar-bentar, kenapa tiba-tiba kasih gue ini..???"

"Jangan-jangan sebagai gantinya lo minta ginjal gue...!!?"

"Mulut lo Wan..." Ucap Raka sembari melemparkan tissu ke arah Awan, walaupun tidak sampai kena.

"Yaa dulu kan lo minta." Lanjut Raka.

"Kapan...!!??" Awan jelas bingung. Karena seingatnya dirinya tidak pernah meminta jam itu ke Raka.

"Dulukan lo bilang. Kalo lo bantu gue bisa balikan sama Clarissa lo minta jam." Jelas Raka mengingatkan.

"Jadi maksudnya...??!" Tanya Awan pura-pura tidak faham penjelasan yang Raka berikan.

"Lo dokter. Gini aja pura-pura enggak paham..."

"Ya gue butuh penjelasan secara detail nyet. Anjir gitu doang sensi amat."

"Ya itu tandanya gue balikan sama Clarissa." Jawab Raka singkat.

"Lo ngayal atau mimpi....???" Ejek Awan menggoda sahabatnya.

"Enggak percaya lo...???" Ucap Raka gemas sendiri.

"Enggak..." Awan yang iseng malah semakin memancing emosi Raka.

"Ya udah jamnya gue ambil lagi."

"Jangan, bego...!!!!" Segera Awan meletakkan di sampingnya untuk mengamankan dan tidak lagi berada di atas meja. Walaupun Awan tahu kalau Raka hanya bercanda.

Keduanya sedang bersantai di coffeshop di salah satu mall mewah di Jakarta yang tempatnya cukup nyaman untuk sekedar mengobrol santai.

Kebanyakkan kedai kopi seperti ini yang mengunjungi adalah anak muda. Terutama lokasinya yang berada dikawasan mall.

"Gimana ceritanya Clarissa bisa dengan gampangnya balikan sama lo...!!?" Tanya Awan mencari kejelasan.

"Ya intinya gue say sorry ke dia dengan menunjukkan kesungguhan gue." Jawab Raka singkat. Jawaban itu malah membuat Awan menjadi tidak sabar.

"Ya kali lo ngomong gitu doang Clarissa langsung luluh." Ucap Awan tak percaya.

"Ya udah sih. Intinya kan gue udah balikan sama Clarissa, lo udah dapet apa yang lo mau. Kalo lo masih belum percaya sama gue, lo langsung aja tanya sama cewek gue."

"Ya tapi yang gue mau sebenernya bukan series ini. Beliin nanggung amat sih lo."

"Terus yang gimana. Temen enggak tau diri yaa lo emang...!!!"

[END] ClaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang