PART 39

9.2K 569 16
                                    

Jangan lupa kalau ada typo ditandain😘😘

Empat hari Raka menghilang. Empat hari Raka tanpa kabar. Clarissa masih dengan sabar mencoba menghubungi Raka. Tapi pagi ini WhatsApp dan LINE Clarissa dengan sengaja di blok oleh Raka. Bagaimana hati Clarissa tidak hancur, laki-laki yang sama sekali belum mendengar penjelasannya itu secara terang-terangan menjauhi dirinya.

Penampilan Clarissa pagi ini sudah rapi. Karena sebentar lagi dia akan pergi bekerja. Pikiran Clarissa yang kacau tentu saja akan mempengaruhi pekerjaannya.

Sekali lagi Clarissa melihat pantulan dirinya dari cermin meja rias. Setidaknya mata Clarissa sedikit tertolong oleh riasan tipisnya. Sehingga mata sayu dan sedikit membengkak itu tidak begitu ketara.

"Kamu bener-bener menghilang Ka." Ujar Clarissa pada dirinya sendiri.

Clarissa hilang semangat, langkahnya gontai. Ingin saja rasanya dirinya tetap di apartemen. Tapi apa harus mengorbankan pekerjaan hanya demi menuruti kegalauan hatinya.

Handphone di genggamannya berdering, nama Yusuf muncul sebagai pemanggil.

"Sudah sampai Suf...???" Tanya Clarissa sembari berjalan keluar dari unitnya.

"Sudah miss, saya sudah di lobby."

"Oke, tunggu sebentar."

"Baik Miss."

"Saya udah jalan turun sekarang."

"Iya Miss."

Segera Clarissa bergegas, dia tidak mungkin membiarkan Yusuf menunggunya lama. Sudah baik Yusuf mau dia repotkan untuk menjemput dan menyupiri dirinya kekantor hari ini.

Setelah tiba di lantai dasar, Clarissa bisa melihat Yusuf dengan pakaian rapi seperti biasanya berdiri menunggu dirinya tiba disamping mobil sedan miliknya.

"Silahkan Miss." Dengan cekatan Yusuf membukakan pintu penumpang untuk Clarissa.

Setelah memastikan Clarissa sudah duduk dengan nyaman dan tenang laki-laki yang berusia sepantaran dengan Dhani itu mengitari mobil Clarissa dan menempatkannya dirinya di kursi kemudi.

"Jadwal saya hari ini apa Suf...???"

"Pagi ini kita langsung menuju The Royal hotel Miss, menghadiri undangan dari kementerian perekonomian. Setelah itu Miss Clarissa ditunggu bu Vivian di kantor untuk membahas serah terima jabatan pak Pajar dengan pak Johan. Setelah itu jadwal miss Clarissa free sampai sore." Jawab Yusuf menerangkan sembari mengemudikan mobil Clarissa dengan santai.

"Kalau untuk sementara waktu kamu supiri saya dulu gimana Suf, kamu keberatan enggak....???" Tanya Clarissa. Dia merasa Agam bisa kapan saja muncul dihadapannya. Jika sekarang Raka saja tidak ada disampingnya otomatis tidak ada orang lain yang melindungi dirinya. Sehingga hanya Yusuf yang bisa ia diandalkan.

"Ohh baik Miss, tidak masalah."

"Yakin saya tidak merepotkan kamu...???"

"Tidak Miss, karena itu juga sebagian dari pekerjaan saya." Ucap Yusuf terdengar sangat tulus. Mata laki-laki itu tetap fokus melihat kedepan.

"Agam nekat banget Suf, kemarin dia sengaja nemuin saya."

"Serius Miss...???"

"Kenapa Miss Clarissa tidak menghubungi saya....???" Kata Yusuf kaget.

"Waktu itu di cafe Suf, saya pikir dia enggak mungkin berani kelewat batas. Nyatanya dia nerjang batasan yang saya buat." Clarissa membuang nafas kasar. Yusuf yang mendengar itu melihat wajah cantik bosnya dari kaca spion.

[END] ClaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang