"Mama masak banyak bener....!!!" Seru Clarissa setelah mendapati mamanya berada didapur dan sedang sibuk dengan bahan-bahan serta alat masak. Dibantu mbok Sumi Eva sedang menyiapkan makan siang.
"Yaa jelas dong, hari ini kan mantu mama mau makan disini." Eva sama sekali tidak melihat kearah anaknya. Masih melanjutkan menumis bombai.
"Masak apa...???"
"Sup sanghai. Tuh mama banyakin telur puyuh kesukaan kamu." Pernyataan tersebut membuat Clarissa melihat mbok Sumi sedang mengupas banyak telur puyuh yang sudah direbus.
"Sup ayam, sup sanghai, sup matahari, timlo Solo gitu-gitu kan juga kuahnya sama aja ma. Isinya doang yang beda-beda." Clarissa mencomot 1 butir telur puyuh yang sudah mbok Sumi kupas.
"Aduh nduk mana enak. Ndak ada rasanya." Kata mbok Sumi melihat apa yang anak majikannya lakukan.
"Enak mbok, sama aja. Nanti juga cuma dimasukin ke kuah."
"Yaa beda, kalau nantikan ada kuahnya."
Eva melihat kebelakang karena mendengar perdebatan kecil antara anaknya dan mbok Sumi, asisten rumah tangga yang sudah dia anggap seperti keluarga sendiri.
"Kuah sup sama timlo itu beda. Kalo timlo biasanya mama tambahin pala."
"Ohh...." Clarissa masih asik mencomot butiran telur puyuh yang sebenarnya letaknya sudah mbok Sumi jauhkan dari jangkauan Clarissa.
"Jangan banyak daun bawang. Raka enggak suka." Kata Clarissa memberi tahu.
"Lohh iyaa to, padahal aromanya jadi sedep kalo ditambah ke kuah sup." Eva baru tahu kalau Raka tidak begitu suka dengan daun bawang.
Raka, Yudhi, Candra, dan Rudi sedang pergi main golf dari tadi pagi. Dan rencananya Raka akan makan siang dirumah Clarissa.
"Oh iya ma, semalem Clarissa keluar ambil minum. Suami mama tiba-tiba udah didepan pintu kamarku coba." Kata Clarissa mengadu. Clarissa duduk didekat mbok Sumi, membuat tangannya semakin sulit menjangkau telur puyuh. Tak habis akal, Clarissa mengambil sendiri telur puyuh yang berada di depan mbok Sumi. Mengupas sendiri dan memakannya.
"Kepiye to, wes dibilangin jangan njumput-njumput..." Mbok Sumi kesal karena Clarissa tidak mengalah. Membuat anak majikannya itu tertawa karena melihat ekspresi jengkel mbok Sumi.
"Papamu emang gitu selama kamu sakit kemarin. Tiap malam masuk ke kamar kamu. Lihat kondisi anaknya." Eva berkata jujur. Setiap malam selama Clarissa sakit Yudhi memang selalu melihat kondisi anak semata wayangnya. Semalam mungkin Yudhi apes karena ternyata Clarissa sedang terjaga saat dirinya akan membuka pintu.
"Serius...???" Tanya Clarissa tidak percaya.
"Iyaa, ngapain mama bohong..."
"Mbok kalo udah tolong bersihin cumi sama udangnya itu ya..."
"Iya bu, ini sudah...." Mbok Sumi mengamankan telur puyuh yang sudah dia kupas jauh dari jangkaun Clarissa. Bisa habis kalau sampai ditinggalkan didekat Clarissa.
Mbok Sumi segera bergegas melaksanakan perintah Eva. Dengan telaten mbok sumi benar-benar membersihkan udang satu persatu sampai bersih hingga selesai. Cuminya juga benar-benar bersih ditangan mbok Sumi. Memotong sesuai arahan Eva.
"Udang sama cumi diapain...???" Tanya Clarissa.
"Digoreng tepung, terus nanti disiram saus asam manis." Jawab Eva.
"Terus jamurnya itu...???" Tunjuk Clarissa pada jamur yang sudah dibersihkan dan berada didalam baskom plastik berwarna hijang.
"Bikin tumis jamur kesukaan papamu, ditambah ati ampela juga."
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Cla
Romance-CLARISSA ISVARA DHARMA- Umur 28 tahun, Cantik, sukses, kaya, dihormati, dermawan, anak tunggal. Kata yang tepat untuk menggambarkan dirinya adalah SEMPURNA. Akan tetapi kata sempurna tidak untuk kisah percintaannya. Kembali dipertemukan dengan mant...