PART 26

12.6K 680 9
                                    

Dentuman musik terdengar memenuhi telinga dan lautan manusia meliuk-liukkan tubuh masing-masing mengikuti irama musik membuat Raka pusing. Pandangannya kesana kemari mencari keberadaan sahabatnya yang sedang galau. Diskotik yang saat ini dia datangi adalah salah satu diskotik ternama yang dimiliki teman sekolahnya dulu. Kedatangannya kesini juga karena temannya yang bernama Gio yang tak lain adalah pemilik diskotik menghubungi dirinya, memberitahu kalau Awan sedang mabok berat saat ini.

"Gila lo Wan. Bisa hancur reputasi lo sebagai dokter kalo kerjaan lo kaya begini....!!!!" Raka mengomel setelah menemukan Awan berada di kursi VIP ditemani Gio. Terlihat Beberapa botol kosong ada diatas meja dekat kepala Awan. Awan sepertinya sudah tidak kuat menyangga tubuhnya. Kepalanya saja dia biarkan berada diatas meja seperti sekarang.

"Mana denger dia..." Ujar Gio.

"Udah 4 hari kesini terus Ka, tapi baru malem ini bener-bener sampe mabok berat. Heran gue, patah hatinya sampe menggoyahkan iman gini...." Lanjut Gio memberi tahu Raka. Awan dan Raka sudah lama tidak mendatangi diskotik, jika ingin sekedar minum mereka biasanya lebih memilih ke bar.

"Tolongin gue Gi bawa ke mobil...." Ucap Raka, yang kemudian keduanya bergegas membawa Awan masuk kedalam mobil sedan milik Clarissa yang berada ditempat parkir.

Sebelum kesini memang Raka berada di apartemen kekasihnya. Alasan menggunakan mobil Clarissa karena mobilnya lebih pendek dibanding jeep miliknya. Lebih susah memasukkan Awan yang sedang mabok berat kedalam mobil Jeep Raka yang memang tinggi.

"Thanks yaa Gi, mobilnya Awan biar disini dulu gak apa-apa kan...???" Ujar Raka setelah berhasil membawa Awan sampai ke dalam mobil dibantu Gio.

"Iyaa santai aja. Aman pokoknya." Jawab Gio.

"Gue duluan yaa..." Kata Raka yang kemudian memutari mobil menuju kursi kemudi dan segera meninggalkan tempat parkir.

"Bikin repot orang lain aja sih lo Wan." Kata Raka sembari mengemudi. Tujuannya tentu ke apartemen kekasihnya membawa serta Awan kesana. Jaraknya juga terbilang dekat dari pada membawa Awan pulang kerumahnya.

"Vanyaa....!!!" Teriak Awan keras sekali.

"Enggak usah teriak-teriak bego....!!!"

"Kenapa lo ninggalin gue.....!!!!" Ceracau Awan lagi.

"Heeiii Vanyaaaa......!!!" Teriakan Awan kian kencang lagi.

"Anjing enggak bisa diem yaa lo." Kata Raka sebal sembari menendang kaki Awan.

Awan kemudian diam, matanya kembali terpejam. Tapi tak lama dirinya berekspresi seperti ingin muntah.

"Anjing awas lo sampe muntah dimobil Clarissa...."

Tapi Awan masih berekspresi seperti sebelumnya, padahal kurang sedikit lagi mereka akan sampai.

"Wan enggak lucu serius....!!!" Teriak Raka tak karuan demi membuat Awan tidak memuntahkan isi perutnya sekarang.

Raka menambahkan kecepatannya mengemudi, demi segera tiba. Misalkan Awan muntah bisa di tempat terbuka tidak didalam mobil kekasihnya.

Beruntung Awan tidak jadi muntah hingga mereka sampai tujuan, tapi malah bersendawa. Mobil Clarissa berhenti didepan pintu Lobby, Raka meminta pertolongan satpam untuk membawa Awan naik membiarkan mobil kekasihnya diurus petugas.

Clarissa yang juga was-was ternyata menunggu kedatangan keduanya. Mondar-mandir didepan pintu menunggu Raka datang bersama Awan. Sesekali membuka pintu memastikan jika mereka sudah berada didekat unitnya.

"Dudukin dulu...!!!" Kata Clarissa saat mereka sudah tiba. Tubuh Awan diapit Raka dan Satpam jaga malam ini.

"Langsung ke kamar mandi aja. Bentar lagi muntah pasti ini anak." Kata Raka dan melanjutkan memapah Awan menuju kamar mandi, dibantu satpam tentu saja.

[END] ClaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang