EXTRA PART E

14.8K 587 7
                                    

Haloo sayang-sayangnya aku. Yang kangen Raka💖Cla ngumpul sini hayukk...!!!
Sudah lama tidak menjamah lapak ini. Dan ternyata masih pengen muncul disini🤭🤭
Happy reading yaa, dan selamat begadang....!!!!
Jangan lupa kasih bintang banyak-banyak 😘😘😘😘😘

Ibu hamil itu sudah terlihat susah untuk bergerak. Ruang geraknya terbatas akibat perutnya yang kian membesar. Perkiraan lahir anak keduanya sekitar satu minggu lagi. Dan tentu saja hal itu membuat Clarissa serta Raka was-was dibuatnya. Apalagi jika memikirkan harus merasakan kembali sakit yang luar biasa saat melahirkan Belva dulu. Dan harus mengulangi lagi saat melahirkan anak keduanya. Tapi entah mengapa Clarissa rindu berat dengan momen itu. Nyatanya sudah tahu rasa sakit akibat melahirkan dirinya tetap saja masih mau mengulang lagi.

"Kak, bobok yuk.....!!!" Kata Clarissa pada anaknya yang sibuk bermain dengan mainan masak-masakan berbahan plastik warna-warni.

"Enggak ngantuk mi." Jawab bocah itu. Sekarang sudah waktunya tidur siang. Jadi Clarissa mengajak anaknya untuk melakukan kegiatan rutin itu.

"Nanti juga ngantuk kalau udah di kamar. Kalau kakak sibuk main terus yaa enggak ngantuk lah..."

"Nanti aja, sama titi."

"Titi pulangnya nanti sore kak." Kata Clarissa, biasanya memang Belva tidur siang dengan neneknya. Tapi hari ini Eva ada acara hingga sore hari.

"Titi kenapa pulang sore...???" Tanya bocah itu yang masih sibuk dengan mainannya sendiri.

"Titi lagi pengajian." Jawab Clarissa.

"Ohh pengajian..." Jawab bocah itu sembari mengangguk-anggukkan kepalanya pelan.

Clarissa tidak memaksa, biasanya jika sudah bosan bermain dan merasa mengantuk Belva sendiri yang akan mengajaknya tidur. Bulan ini Clarissa benar-benar hanya dirumah. Semua pekerjaannya dia serahkan kepada Heru, Nessa dan Yusuf. Memang bulan-bulan sebelumnya Clarissa masih kekantor. Walau hanya 2-3 jam lalu pulang. Raka melarang keras istrinya melakukan pekerjaan, dan lebih baik Clarissa mengalah untuk menuruti suaminya. Lagi pula Clarissa merasa di kehamilan keduanya ini tubuhnya mudah sekali lelah.

Kegiatan Clarissa dirumah juga membosankan, hanya duduk-duduk, makan, bersantai, menemani Belva bermain, dan tidur. Sama sekali tidak ada pekerjaan berat didalamnya. Memasak saja mamanya melarang. Padahal sesekali dia ingin memasak makanan untuk suami serta anaknya.

"Sayang, papi telfon nih...!!!" Kata Clarissa saat nama suaminya muncul sebagai pemanggil. Buru-buru Belva meninggalkan mainannya begitu saja untuk menjawab telepon dari papinya.

"Assalamualaikum papi..." Jawab Belva.

"Waalaikumsalam, Loh kakak yang jawab. Bentar sayang ganti video call yaa..."

Kemudian Belva mengangkat handphone maminya tepat didepan wajah agar wajahnya direkam secara benar di layar ponsel maminya.

"Kakak lagi apa...???" Tanya Raka.

"Lagi mainan."

"Kenapa enggak bobok siang, udah jam setengah 2 lho ini."

"Nanti aja. Masih mau main."

"Mau dibawain apa. Nanti papi pulang cepet...?!!"

"Eemmm apa yaa...!!?" Kata bocah itu sembari menaikan bola matanya memandang keatas seakan-akan sedang berfikir keras. Hal itu justru membuat Raka tersenyum saat melihat tingkah anak pertamanya.

"Beliin boba aja pi..." Kata anak itu setelah tahu ingin dibawakan apa.

"Boba...???"

"Coba tanya mami dulu boleh enggak minum boba."

[END] ClaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang