Pagi ini Raka gelisah luar biasa. Semalam saja dia hampir tidak tidur. Matanya baru terpejam jam 5 pagi. Tapi baru sebentar tertidur dia sudah harus bangun. Karena hari ini adalah hari besarnya dengan Clarissa.
Hari yang ditunggu-tunggu keluarga mereka. Hari yang sangat dinantikan semua orang terdekat Raka dan Clarissa. Raka sudah siap dengan setelan jas berwarna hitam yang hari ini terlihat sangat pas dia kenakan. Sesekali dia memejamkan mata karena dalam hatinya dia sedang menghafalkan ikrar ijab qobul yang akan terlaksana 1 jam dari sekarang.
Clarissa masih bersiap di kamar yang disiapkan khusus untuk berias. Sejak satu minggu lalu dia sama sekali belum bertemu langsung dengan Clarissa. Hanya berkabar dengan ponsel dan memandang wajah Clarissa melalui panggilan video call.
Sejak semalam Raka sudah menginap di hotel. Sedangkan Clarissa baru tadi subuh datang ke hotel untuk persiapan makeup-nya. Tapi mereka sama sekali belum berjumpa. Dan hal itu membuat Raka kian merasa sangat gugup.
"Wooyyy....!!!" Seru Awan yang tiba-tiba masuk kedalam kamarnya. Dia datang bersama Arga abangnya dan Sachio.
"Masih ngantuk ya om..." Kata Sachio, karena begitu mereka masuk yang Sachio lihat pertama kali dari Raka adalah matanya yang terpejam dan bersandar di sofa single yang terletak di depan jendela.
"Lemes banget Ka..." Komentar Arga begitu melihat Raka seperti kurang bersemangat.
"Deg-degan gue bang..." Jawab Raka jujur.
"Santai aja sih..." Komentar Awan mengejek sahabatnya.
"Santai your head...!!!" Kata Raka Sarkas. Padahal dulu Awan juga nervous berat. Sampai perutnya mulas sebelum ijab qobul dengan Vanya.
"Heh mulutnya yaa. Ada Chio nih..." Kata Arga memperingatkan adiknya untuk tidak sembarangan berbicara.
Tak lama Melly datang. Membawakan sarapan untuk Raka. Karena tadi Raka menolak untuk makan di restoran. Jadi Melly berinisiatif membawakan ke kamar adiknya.
"Sarapan dulu...." Kata Melly meletakkan tray keatas meja.
"Enggak laper kak. Perutku rasanya penuh banget malah." Jawab Raka.
"Serangan panik namanya..." Kata Melly.
"Tarik nafas dalam-dalam, tahan 3 detik terus di keluarin pelan-pelan." Kata melly memberi instruksi. Raka juga melakukan apa yang kakaknya minta.
"Diulang lagi seenggaknya sampai 3 atau 4X." Kata Melly begitu Raka selesai mengembuskan nafas. Tapi Sachio juga justru menirukan Raka. Ikut menarik nafas dalam. Membuat Arga yang gemas mengacak-acak rambut bocah 12 tahun itu.
"Nih minum dulu." Melly mengangsurkan air putih kepada Raka. Setelah Raka menerima gelas pemberian Melly, dia teguk isinya hingga tandas.
"Lo gugup apa haus...!!!" Kata Awan saat melihat cara minum Raka yang seperti orang kehausan setelah berolahraga.
"Aaa..!!!" Perintah Melly kepada Raka. Karena dia harus memaksa Raka makan, walaupun hanya sedikit.
Raka menurut, dan membuka mulutnya untuk menerima suapan nasi goreng mentega dari Melly. Mengunyah dengan perlahan dan menelannya ketika sudah lumat.
"Lo dulu nervous kaya Raka gini juga Wan...??" Tanya Arga kepada Awan yang berdiri disampingnya.
"Yaa kurang lebih gini bang.." jawabnya.
"Apaan, lebih parah lo malah. Pakai acara mules-mules." Kata Raka sembari kembali melanjutkan makan paginya disuapi Melly.
"Coba bayangin bang, karena gugupnya enggak ketulungan itu orang bolak-balik kamar mandi sampai 5X." Kata Raka menambahi. Membuat Arga yang mendengarnya tertawa membayangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Cla
Romance-CLARISSA ISVARA DHARMA- Umur 28 tahun, Cantik, sukses, kaya, dihormati, dermawan, anak tunggal. Kata yang tepat untuk menggambarkan dirinya adalah SEMPURNA. Akan tetapi kata sempurna tidak untuk kisah percintaannya. Kembali dipertemukan dengan mant...