PART 47

11.7K 652 39
                                    

Happy reading. Jangan lupa dikasih bintangnya. Typo masih ada dimana-mana jangan lupa kasih tanda 😘😘😘

Sudah 2 hari Clarissa diteror Rengganis dan juga Ardi via pesan WhatsApp dan telepon. Pasangan suami istri itu entah mengapa sangat ingin bertemu dengan dirinya. Belum lagi Raka yang hampir setiap saat mem-spam chat pada dirinya. Bahkan kemarin siang Ardi sampai datang kekantornya tanpa membuat janji, sedangkan Clarissa kemarin seharian berada di proyek. Jelas tidak bisa bertemu dengan Clarissa.

Ditambah peraturan yang Yusuf buat sekarang adalah semua yang ingin bertemu Clarissa pada jam kerja harus membuat janji terlebih dahulu. Selebihnya jika ada tamu dadakan harus dengan persetujuan Clarissa sendiri ingin menemui atau tidak.

Dan kedatangan Ardi kemarin diluar perkiraan Clarissa. Dia tidak berniat sama sekali untuk menjauhi Ardi dan juga Rengganis.

"Permisi Miss..." Kata Intan yang muncul dihadapan Clarissa.

"Mau minta tanda tangan Miss." Lanjut Intan sembari menyerahkan 2 map berwarna merah dan hitam kepada Clarissa.

Clarissa menerimanya, sebelum membubuhkan tanda tangan Clarissa membaca dulu sekilas berkas apa yang diserahkan Intan padanya itu.

"Udah ini aja..." Komentar Clarissa setelah dia menutup kembali map dan mengembalikan kepada Intan.

"Sudah Miss."

"Terimakasih Miss..."

"Duduk dulu Tan..." Kata Clarissa saat Intan sudah siap-siap akan kembali ke meja kerjanya.

Intan patuh dan duduk di kursi yang ada diseberang Clarissa. Clarissa menatap dalam-dalam wajah Intan beberapa saat, tidak mengucapkan apapun padanya. Clarissa tidak sedang marah, dia tidak berniat untuk mengomeli Intan saat ini.

"Kamu yakin mau resign...???" Tanya Clarissa sekali lagi. Wanita cantik dihadapannya itu menunduk menyembunyikan kesedihannya. Begitu Clarissa kembali bekerja Intan juga segera menyerahkan surat pengunduran dirinya via email. Dan kalimat pertanyaan Clarissa kali ini sudah Clarissa tanyakan kepada Intan berulang kali. Bahkan hampir setiap saat ketika Intan ada di jangkauannya.

"Sudah difikir matang-matang...???" Tanya Clarissa lagi. Intan semakin tidak berani menatap Clarissa.

"Kamu enggak kasihan sama saya. Nessa aja belum balik kerja." Kata Clarissa lagi.

"Maaf Miss..." Hanya itu jawaban Intan. Itupun dia ucapkan lirih dengan suara bergetar karena menahan tangis.

"Keputusan kamu udah final...???" Tanya Clarissa sekali lagi. Dan Intan mengangguk pelan sebagai jawaban. Suaranya tercekat seakan-akan terhenti di tenggorokan.

"Kerja sama saya enggak enak ya...???"

Intan menggeleng cepat. Clarissa juga sebenarnya sudah sangat tahu dan paham alasan intan memutuskan resign.

"Bukan begitu Miss." Jawab Intan dengan tersedu-sedu.

"Terus kenapa...???"

"Saya galak yaa...???" Lanjut Clarissa.

"Enggak Miss."

"Coba jelasin kalau gitu kenapa kamu resign...." Kata Clarissa. Dengan senyumnya yang khas Clarissa menunggu intan bercerita. Clarissa hanya ingin tahu sendiri alasan Intan resign. Bukan berdasarkan cerita Yusuf.

Map yang sedari tadi Intan peluk kini ia letakkan dipangkuannya. Sebelum mulai mengatakan alasannya Intan terlebih dahulu menghapus air mata yang mengalir di kedua pipi yang selalu terlihat glowing itu.

[END] ClaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang