PART 16

16.5K 829 16
                                    

Lengkungan senyum sempurna masih setia membingkai bibirnya. Berulang kali sebelum memutuskan turun dari mobil laki-laki itu kembali merapikan penampilannya. Sebenarnya tanpa perlu merapikan lagi penampilannya siang ini sungguh sudah begitu sempurna. Rambutnya juga masih rapi. Penampilan seorang Raka memang tidak bisa diragukan lagi. Terutama siang ini dirinya akan melaksanakan makan siang bersama pujaan hati.

Entahlah, Raka rasa Clarissa sudah mulai ingin membuka hatinya lagi. Janji Raka pada dirinya sendiri adalah tidak akan membuat Clarissa tersakiti. Baik itu dari dirinya maupun orang lain. Kalau Clarissa mau kembali padanya Raka tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang sudah Clarissa berikan padanya. Bagi Raka, pantang untuk ingkar janji.

Senyum ramah Raka lemparkan pada semua orang yang berpapasan dengannya. Beberapa orang yang memang mengenal Raka juga tak segan menyapa CEO Janardana  tersebut. Langkah kaki Raka kian dekat dengan meja resepsionis, sebelum Raka tiba pun resepsionis laki-laki dengan tatanan ramput super rapi tersebut sudah memberikan senyum ramah, menyambut kedatangan Raka.

"Selamat siang pak, ada yang bisa saya bantu ???" Sapa sopan Ardian, resepsionis yang memiliki lesung pipit sebelah kiri tersebut pada Raka.

"Siang, saya ingin bertemu dengan Miss Clarissa." Jawab Raka ramah. Raka akan bersikap ramah pada orang yang memang bersikap demikian padanya. Tetapi Raka juga bisa bersikap sebaliknya pada lawan bicaranya apabila orang tersebut tidak sopan padanya.

"Mohon maaf bapak sudah membuat janji temu ???"

"Sudah, atas nama Raka."

"Raka Mahesa Janardana." Lanjut Raka menjelaskan.

"Baik bapak, mohon tunggu sebentar saya akan menghubungi sekretaris Miss Clarissa." Tanpa menunggu persetujuan Raka, Ardian segera mengangkat ganggang telfon berwarna hitam dihadapannya untuk menghubungi kantor Clarissa.

Raka masih setia menunggu sembari memainkan ponsel ditangannya.

"Bapak Raka silahkan duduk terlebih dahulu. Sebentar lagi Ibu Nessa akan turun." Ardian mempersilahkan Raka duduk di lounge dekat dengan meja resepsionis.

"Terimakasih." Raka segera mendekat ke sofa set yang Ardian maksud untuk dirinya menunggu. Sebenarnya Raka sedikit bingung, pasalnya dia membuat janji dengan Clarissa tapi kenapa yang akan menemuinya adalah Nessa.

Kurang lebih 5 menit Nessa sudah ada dihadapannya, duduk berhadapan dengan Raka.

"Clarissa mana ?" Tanya Raka to the point.

"Gue yang harusnya tanya, ngapain lo disini ?" Nessa bertanya balik. Nessa pun sebenarnya bingung Raka mengaku membuat janji dengan Clarissa.

"Gue sama Clarissa janjian mau makan siang."

"Emang lo enggak tahu Clarissa terbang ke Makassar pagi tadi ???"

Pertanyaan yang terdengar seperti pernyataan yang Nessa ucapkan mampu membuat Raka terdiam. Clarissa memang tidak mengatakan apapun padanya. Apalagi tentang keberangkatannya ke Makassar hari ini.

"Lo yakin ??!" Setelah sekian detik terdiam Raka memperjelas lagi ucapan Nessa.

"Ya jelas yakin lah. Gue yang atur jadwal berangkat dia."

"Padahal Clarissa udah bilang oke ke gue. Dia juga yang pilih restoran. Gue juga udah reservasi restoran itu khusus buat Clarissa." Raka jelas kecewa, karena bukan seperti ini yang ia mau. Bayangan Raka adalah saat ini dia didalam mobil berdua dengan Clarissa menuju Orchid Resto. Restoran yang Clarissa pilih untuk mereka berdua. Tapi kenyataannya adalah dia malah bertemu dengan Nessa, yang bahkan tidak tahu menahu tentang rencana lunch yang sudah dia persiapkan.

[END] ClaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang