PART 42

10.9K 568 10
                                    

Jangan lupa ninggal jejak. Kalo typo ditandain 😘😘

Raka dan Nesaa duduk berhadapan di balkon lantai 2 rumah Nessa. Matanya yang sembab menatap lekat-lekat wajah menyesal Raka. Nessa yang harusnya bisa beristirahat dirumah pasca melahirkan membuat dirinya juga menjadi tambah beban fikiran. Awalnya Vanya melarang keras Raka berkata jujur dengan Nessa. Tapi Raka sudah mantap untuk menyelesaikan semua masalahnya dengan Clarissa. Dan sebagai langkah awal Raka akan berkata jujur tentang masalah yang muncul antara dirinya dan Clarissa kepada Nessa. Siapa tahu Nessa justru bisa berfikiran lebih jernih dan bisa membantu dirinya. Dibanding Vanya jelas Nessa jauh lebih waras menyikapi masalah.

"Sumpah Ka gue kira Clarissa ke Bali bener-bener karena ngurus kerjaan." Kata Nessa setelah sebelumnya keduanya hanya saling diam dan saling pandang.

Baby Kai dijaga oma Lena dibawah bersama Vanya, Awan dan Dhani. Mereka memberikan ruang kepada Raka dan Nessa untuk mengobrol. Malamnya gantian, oma Lilis yang membantu Nessa menjaga baby Kai.

"Dan kenapa enggak ada yang jujur ke gue." Air mata Nessa turun kian deras. Pasalnya setelah Raka berkata jujur kalau dia dan Clarissa sedang ada masalah karena Agam, Nessa buru-buru segera menghubungi Clarissa. Dan hasilnya sama saja seperti yang lain kalau Clarissa sama sekali tidak bisa dihubungi.

"Gue berani jamin Ka. Kalau Clarissa pasti juga pengen banget ngomong jujur ke lo soal kondisi dia." Kata Nessa membela Clarissa untuk meyakinkan Raka.

"Iya Ness gue juga berfikiran begitu akhir-akhir ini."

"Gue kalut banget waktu Clarissa mengiyakan kalau dia emang pernah hamil anak Agam. Jadi gue ninggalin dia gitu aja waktu itu." Raka benar-benar menyesal sekarang. Mengapa dirinya dulu tidak memilih mendengarkan Clarissa.

"Gue ngerti perasaan lo Ka. Gue paham lo pasti juga kaget setelah tahu kenyataannya. Jadi wajar kalau lo bingung harus berbuat seperti apa." Ucap Nessa dengan lembut.

Raka sedikit lega, karena Nessa jauh lebih dewasa untuk tidak menyalahkan dirinya dan lebih membela Clarissa. Nessa menempatkan diri secara netral karena dia juga sangat ingin masalah Raka dan Clarissa menemukan jalan keluar.

"Agam dulu datang ke Clarissa saat Clarissa bener-bener terpuruk karena om Yudhi. Dia bahkan mau nemenin Clarissa terapi dan berobat karena trauma dia." Kata Nessa memulai cerita masa lalu Clarissa dan Agam.

"Gue tahu kalau Agam bener-bener tulus sayang sama Clarissa. Dia bener-bener nunjukin ke gue, Vanya dan tante Eva kalau dia enggak cuma sekedar main-main. Mereka dulu pacaran kurang lebih 2 tahun."

Raka menyimak baik-baik semua yang Nessa ceritakan kepadanya.

"Kalau soal kecelakaan Clarissa itu gimana sih Ness...???" Tanya Raka penasaran.

"Jadi mobil tante Eva yang Clarissa kendarai dulu ditabrak mobil box, sopirnya ngantuk. Mobilnya bener-bener ringsek, mukjizat banget waktu itu Clarissa masih bisa tertolong. Walaupun dia harus kehilangan anak dalam kandungannya."

"Gue udah cari tahu banyak soal hubungan Clarissa, Agam dan Beni Kurniawan." Kata Raka memberitahu Nessa.

"Jadi soal kecelakaan itu lo udah tahu kalau bapaknya Agam yang nyuruh orang buat Nabrak Clarissa.....????"

Raka mengangguk mengiyakan pertanyaan Nessa.

"Jadi lo udah tahu semuanya dong...???"

"Terus kenapa masih tanya ke gue...???"

"Karena gue juga pengen denger langsung dari saksinya."

"Waktu itu Clarissa koma kurang lebih 3 minggu. Karena benturan dikepala Clarissa menyebabkan pendarahan otak."

[END] ClaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang