PART 23

13.7K 679 6
                                    

"Kamu sama Intan kekantor saya sekarang....!!!" Ucap Clarissa dengan tegas pada Intan dan Yusuf yang belum lama memulai pekerjaan mereka. Clarissa juga tumben sekali datang sedikit lebih awal. Biasanya Clarissa datang 1 jam setelah semua karyawannya absen. Raut wajah Clarissa saat berkata datar-datar saja. Tetapi dari nada suaranya terdengar sedikit tidak bersahabat.

Yusuf dan Intan saling pandang. Pasti ada sesuatu yang terjadi sehingga boss-nya terlihat kurang ramah pagi ini. Clarissa jarang sekali marah, jika hal tersebut sudah terjadi kemungkinan besar kesalahannya sangat fatal.

Tidak perlu menengok kebelakang Clarissa sudah tahu kalau keduanya mengikuti dirinya dari belakang. Clarissa meletakkan barang bawaannya terlebih dahulu sebelum memulai apa yang ingin disampaikan pada Yusuf dan Intan.

Clarissa berdiri di depan meja kerjanya, berhadapan langsung dengan Yusuf dan Intan.

"Kalian tahu enggak kenapa saya bawa kalian kesini...???!" Tanya Clarissa, pandangan matanya mengarah pada Yusuf dan Intan secara bergantian.

"Pasti ada kesalahan yang kami lakukan secara sengaja atau tidak kami sengaja Miss..." Jawab Yusuf. Intan yang sedikit takut menggelengkan kepala saja tidak berani menjawab.

"Bagus kalau tahu ada yang salah sama kerjaan kalian." Kata Clarissa. Intan yang tahu kalau ada yang salah semakin takut saja. Karena untuk Intan, ini adalah kemarahan pertama Clarissa padanya. Sebelum-sebelumnya yang sering dipanggil Clarissa hanya Yusuf atau Nessa saja. Lagi pula Intan juga termasuk anak baru. Ikut kerja dengan Clarissa baru sekitar 1 tahun.

"Jadi saya jelaskan kesalahan kalian berdua." Clarissa menempatkan beban tubuhnya dimeja kerja yang berada tepat dibelakangnya.

"Kenapa Nessa yang menemui Mr. Ryuu ke Surabaya....???!" Tanya Clarissa. Lawan bicaranya sama-sama diam. Yusuf kemungkinan besar sedang menyusun kata-kata untuk menjawab pertanyaan dari Clarissa. Intan tentu saja tidak berani berkata-kata.

Belum sempat Yusuf menjawab Clarissa melanjutkan kembali ucapannya.

"Sudah berapa kali saya katakan. Tugas Nessa selama hamil cuma di kantor. Enggak ada acara sidak kantor cabang, ke proyek, apalagi ketemu sama Client, keluar kota pula. Rute Nessa ya cuma Rumah kantor, rumah kantor."

"Mohon maaf Miss, Bu Nessa yang minta sendiri kalau beliau yang akan menemui Mr. Ryuu." Intan dengan keberanian yang sudah dia kumpulkan akhirnya berani mengeluarkan Kata-kata.

"Dan kalian berdua dengan mudah mengiyakan. Padahal kalian sudah tau aturan yang selalu saya sampaikan sejak tahu kalau Nessa lagi hamil."

"Masalah seperti ini seharusnya tidak terjadi, apalagi saya sudah buat aturan. Kalau yang hamil Intan pun saya juga akan menerapkan peraturan yang sama seperti ini. Misal nanti Yusuf menikah dan istrinya hamil pun, saya tidak akan menugaskan pergi keluar kota ataupun luar negeri mendekati hari kelahiran istrimu."

"Kalian berdua sama keras kepala, masak iya kalah sama Nessa."

Yusuf dan Intan kembali membisu. Bingung harus berkata seperti apa lagi. Memang seharusnya Nessa tidak berangkat keluar kota. Nessa saja yang katanya bosan cuma dikantor, jadi menawarkan diri bertemu pengusaha dari Jepang yang saat ini sedang stay di Surabaya. Dan dengan mudahnya Yusuf dan Intan mengiyakan. Di situasi tersebut jelas Intan yang lebih diuntungkan jika Nessa yang ke Surabaya.

"Tugas ini kan seharusnya Intan yang berangkat." Lanjut Clarissa, sembari memandangi wanita cantik dengan setelan kantor berwarna biru navy tersebut.

"Kamu kerja sama saya sudah berapa lama...???" Tanya Clarissa pada Intan.

"Tahun ini tahun kedua saya bekerja untuk anda Miss..." Jawab Intan dengan suara pelan. Wajah ceria yang biasanya dia perlihatkan kali ini hilang, digantikan dengan wajah ketakutan dan bersalah.

[END] ClaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang