PART 27

13.1K 620 9
                                    

Usia kandungan Nessa sudah memasuki trimester ketiga. Pekerjaannya sudah diserahkan kepada Intan dan Yusuf. Cuti kehamilannya sudah dimulai satu minggu yang lalu. Perkiraan hari lahirnya sekitar 5 minggu lagi. Jadi segala persiapan persalinan sudah Nessa persiapkan jauh-jauh hari. Mulai dari popok untuk bayinya. Perlengkapan pakain untuk dirinya dirumas sakit nanti dan juga perlengkapan bayinya.

"Pak istirahat dulu aja. Udah masuk waktu Dzuhur." Ucap Nessa pada pekerja yang sedang merenovasi salah satu ruangan dirumahnya. Ruangan tersebut dijadikan sebagai ruangan bayi. Berada tepat di sebelah kamarnya dengan Dhani. Salah satu sisinya dijebol, dibuat seperti connecting room.

"Baik bu. Setelah selesai bagian sini nanti kita istirahat." Jawab salah satu tukang. Hari ini baru dimulai pengerjaan, jadi Nessa dan Dhani pindah dulu di salah satu kamar di lantai 1 karena pasti ada beberapa bagian yang jadi kotor dan ada beberapa barang yang perlu dipindah. Jadi lebih baik mereka mengalah dan pindah kamar untuk sementara waktu. Karena para tukang sedang mengerjakan penjebolan dinding dahulu baru akan mengerjakan renovasi cat ulang kamar dan pemasangan beberapa interior.

"Tenang aja pak. Santai saja kerjanya. Kalau sudah waktunya istirahat ditinggal istirahat saja. Kalau sudah waktunya sholat ditinggal sholat dulu aja, ada mushola kok di ujung lorong sebelah kiri." Nessa yang memang memiliki sifat lembut juga meminta pekerja yang Clarissa utus kali ini dengan sangat sopan.

"Ya udah kalau begitu saya tinggal yaa....??!" Pamit Nessa.

"Iyaa bu..." Jawab ketiganya bersamaan.

Nessa dengan perlahan berjalan menuju lantai 1. Perutnya yang sudah membesar ia pegangi dan mengelusnya dengan lembut.

"Sayang habis ini kita telfon mami yaa, kita ucapin makasih ke mami soalnya mami udah siapin kamar yang bagus buat kamu...." Kata Nessa berbicara dengan bayi yang berada didalam perutnya.

"Ini bu jusnya...." Ucap IRT yang diutus mertua Nessa untuk membatu Nessa mengurus rumah. Sebelumnya pembantu rumah tangga mertuanya itu hanya datang 3X dalam seminggu untuk membantu mbak Yamti yang memang sudah ikut Dhani dan Nessa dari awal mereka menikah. Tetapi sekarang dia benar-benar sudah dipindah tugas untuk tinggal dirumah Nessa.

"Makasih ya mbak Tun..." Kata Nessa dan segera meminum jus buah bit yang setiap siang hari disiapkan Atun untuk dirinya.

"Mau dipijit bu kakinya...???" Tawar Atun saat Nessa sudah melepaskan alas kakinya. Usia Atun sekitar 40 tahun. Janda dengan 2 orang anak. Suaminya memilih meninggalkan dirinya dan kedua anaknya untuk hidup bersama perempuan lain. Jadilah Atun yang bekerja menjadi tulang punggung. Sedangkan kedua anaknya diasuh oleh kakaknya.

"Siapin air hangat aja mbak." Titah Nessa. Kakinya memang membengkak, kata dokter Melly hal tersebut biasa dialami oleh ibu hamil.

Tanpa diminta 2X Atun segera menuju dapur dan mempersiapkan apa yang diminta majikannya.

"Makan siang bapak-bapak tukang sudah disiapin kan mbak...???" Tanya Nessa.

"Sudah bu, tadi mbak Yamti yang masak saya cuma bantu-bantu." Jawab Atun sembari memijat lembut kaki Nessa

''Maaf ya mbak jadi banyak ngrepotin."

"Enggak apa-apa bu, sudah tugas saya juga."

"Tolong handphone saya mbak." Kata Nessa, handphonenya ia letakkan di meja yang jaraknya lumayan jauh untuk dia jangkau sendiri.

"Ini bu..." Atun menyerahkan handphone dengan softcase berwarna mint tersebut kepada Nessa.

"Assalamualaikum Ness, ada apa...???" Jawab Clarissa dari seberang sana.

[END] ClaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang