PART 9

17.8K 997 19
                                    

Raka putus asa. Harapan yang ia gantung tinggi-tinggi terhadap kedua sahabat Clarissa nyatanya tidak semulus yang dia rancang. Nessa yang memang dari dulu sangat mendukungnya dengan Clarissa kini pun masih sama. Masih mendukung perjuangannya untuk mendapatkan Clarissa. Sedangkan Vanya yang memang dia kenal sebagai gadis yang bar-bar, dengan terang-terangan tidak akan mendukung apapun usahanya mendekati Clarissa. Alasan yang tepat adalah karena gadis itu melihat sendiri betapa kejamnya Raka waktu meninggalkan Clarissa dulu. Bahkan setelah 4 hari lalu ia datang kerumah Vanya dan tahu seperti apa reaksi Vanya terhadapnya seperti itu Raka paham Vanya masih sangat membencinya.

Tujuan terakhir Raka kali ini adalah Eva, mamanya Clarissa. Semoga saja wanita itu masih mau menerima dan tentu saja mendukung Raka untuk mendapatkan hati anaknya lagi.

"Ada nggak yaa ???" Ucap Raka pada dirinya sendiri. Keraguan memang sudah datang sejak tadi, sejak dia memutuskan untuk menemui Eva dirumahnya.

"Lanjutlah, cemen banget gue kalau udah sampai sini balik lagi." Jawab Raka lagi, mobil yang ia kendarai memang tinggal 5 rumah lagi untuk sampai di rumah Clarissa.

Bahkan setelah mobil SUV warna hitam yang ia kendarai masuk ke pekarangan rumah mewah Clarissa pun Raka masih ragu. Rumah Clarissa masih terlihat sama. Masih tumbuh bunga-bunga yang tertata begitu rapi. Sekali lagi Raka membenarkan rambutnya dan mengumpulkan nyali untuk turun dan mengetuk pintu warna putih didepannya. Raka yakin bahwa Clarissa tidak ada disini. Terlihat dari beberapa mobil yang berjajar di garasi rumah Clarissa, mobil yang biasa Clarissa kendarai tidak ada.

Satu kali bel Raka bunyikan belum ada tanda-tanda akan dibuka.

Dua kali bel Raka pencet lagi pintu didepannya masih tertutup rapat.

Hingga bunyi bel ke-tiga barulah pintu bercat putih dihadapannya dibuka oleh ART rumah tersebut.

"Cari siapa den ???" Tanya wanita yang umurnya kisaran 40 tahun.

"Ibu ada bi ???" Tanya Raka sopan. Kenapa selalu bertemu dengan ART dulu, kenapa tidak langsung dengan orang yang dia maksud. Batin Raka mempertanyakan kejadian malam ini dan kejadian sewaktu dia datang ke rumah Vanya.

"Ada den, mohon tunggu sebentar saya panggil nyonya." Pamit wanita dihadapan Raka tersebut.

Belum juga ART tersebut meninggalkan Raka untuk memanggil tuannya. Sosok wanita berkhimar abu-abu datang dari arah dalam rumah.

"Siapa mbak ???"

"Ini bu ada yang cari ibu.." jelas asisten rumah tangga tersebut. Wanita itu bahkan masih terlihat sama cantiknya waktu terakhir kali mereka berjumpa. Raka bahkan sangat yakin, kecantikan Clarissa dia dapat dari mamanya.

"Malam ma..!!!" sapa Raka mendahului. Bahkan laki-laki yang masih mengenakan kemeja kerja itu memberanikan diri memanggil Eva dengan sebutan Mama, bahkan Eva sendiri yang dulu meminta Raka memanggilnya seperti itu. Mbak Narti sang ART yang tahu bahwa tamunya sudah bertemu langsung dengan orang yang ingin ditemui pun segera masuk kembali kedalam rumah.

"Raka yaa !!!???" Seru Eva.

"Masyaallah lama enggak ketemu. Tambah ganteng aja kamu sekarang. Gimana kabarnya ???" Lanjut Eva mengatakan dengan jujur apa yang ditangkap oleh penglihatannya.

"Baik ma, Alhamdulillah sehat. Kabar mama bagaimana ???" Tanya Raka balik.

"Mama juga sehat, yuk yukk sini masuk dulu. Mama lagi makan malam loh ini. Ikut sekalian yuk..." Tak mau Raka menolak, Eva menggiring Raka menuju ruang makan yang dimana disitu suaminya sedang menunggu.

Dengan tak enak hati Raka menuruti kemauan calon mertuanya itu. Terlihat laki-laki paruh baya yang Raka kira adalah papa Clarissa sudah duduk di kursi salah satu meja makan.

[END] ClaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang