Selesai makan berdua, Laras segera membereskan piring bekas mereka kemudian mencucinya. Sesekali bola mata Laras melirik Gavin yang masih duduk ditempatnya semula.'Gila ya, itu laki dari tadi ngeliatin aku terus! Dari masak sampai cuci piring ... mmm, Jangan-jangan ada yang salah dengan diriku' kata Laras sambil membatin.
Bersamaan dengan itu, gadis itu ditengah kegiatan mencuci piringnya mengendus aroma tubuhnya.
'Bau keringat, huhh ... pantesan akunya diliatin terus. Setan ganteng, tapi ngeselin ini pasti sedang menunggu waktu yang tepat untuk mencela dan mem-bully aku. Sial, tidak bisa dibiarkan ini, aku harus segera mandi secepatnya.' Laras segera menyelesaikan pekerjaannya dan berlalu dari sana dengan cepat tanpa memperdulikan Gavin.
Sampai di kamar, dia segera menyambar handuk dan membawanya ke dalam kamar mandi yang berada dalam kamarnya.
Tidak butuh waktu lama, selang 30 menit berlalu Laras menyelesaikan acara mandinya. Dia berjalan menuju lemari dan menyambar pakaiannya.
Handuk jatuh meluncur dengan cepat ke bawah kakinya. Bersamaan dengan dia yang akan mengenakan pakaian dalamnya, pintu kamarnya tiba-tiba terbuka dan muncul Gavin di sana.
"Aaarrggh!" Jerit Laras syok lalu dengan cepat melempar dalamannya pada Gavin tanpa sadar. "Pergi kamu! Sana, aaarrggh!"
Bodohnya Laras dia yang merasa malu malah sontak menutup matanya sendiri dan bukannya aset berharganya.
Tentu saja Gavin yang merupakan pria normal tidak menyianyiakan kesempatan. Pemandangan indah, mana boleh dilewatkan. Meski awalnya kaget melihat Laras yang tidak mengenakan sehelai benang pun, pada akhirnya pria itu dengan tenangnya menikmati.
"Aaarrggh! Kenapa masih di sana? Pergi! Keluarlah cepat!" omel Laras terus-terusan dengan kondisi masih menutup mata dan belum sadar kalau aset berharganya sedang dipertontonkannya kepada Gavin.
Bukan langkah mundur yang Gavin lakukan dan malah sebaliknya. Dengan datar pria itu memungut pakaian yang telah lemparkan kepadanya, lantas berjalan mendekati empunya.
Gavin menarik paksa tangan Laras yang menutupi wajahnya. Kemudian berbisik ditelinganya dengan nada suara yang teramat menyeramkan ditelinganya Laras. "Kalau reaksimu begini, aku jadi berpikir jika kamu sengaja melakukannya dan sedang mencoba untuk menggodaku. Kau sudah siap menjalankan kewajibanmu Sayang?!"
Gavin menyeringai sambil meniup telinga Laras dan hal itu membuat Laras merinding luar biasa.
"Aaarrggh! Tidak...?" jawab Laras sambil meraih pakaiannya yang berada di tangan Gavin dan segera berlari sembunyikan dalam kamar mandi. Tidak lupa Laras mengunci pintu kamar mandi dengan rapat, jaga-jaga takut Gavin menyusulnya dan meminta haknya.
Sementara itu, Gavin yang tidak memungkiri dirinya tergoda bernafas berat dan menarik kesadarannya. Pria itu lantas tersenyum geli setelah menyaksikan kelakuan bodoh yang dilakukan oleh istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped In Marriage [The End]
Teen FictionGavin pernah merutuki bahwa mana ada lelaki manapun yang mau dengan perempuan bodoh seperti Laras, namun siapa yang menyangka justru Gavin sendirilah yang menikahinya. "Dasar gadis bodoh, tidak satu pekerjaan pun becus kamu lakukan!! Masakanmu keas...